Kanker servik jadi pembunuh wanita

Tahukah Anda, bahwa dalan setiap jam wanita di Indonesia meninggal akibat kanker serviks atau lebih dikenal dengan kanker mulut rahim. Bahkan dalam setiap menit wanita di seluruh dunia meninggal karna kanker yang mematikan ini.

Beda Hormon LH dan FSH

FSH dan LH yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis anterior, sebuah kelenjar kecil yang hadir di bagian bawah otak. FSH pada dasarnya menyebabkan pematangan sel telur di dalam folikel dalam tubuh wanita.

Manfaat Bawang Putih

Khasiat atau manfaat bawang putih ternyata tidak hanya untuk menyedapkan atau sebagai bumbu masakan saja, namun ternyata banyak hal lain yg dapat di manfaatkan dari bawang puth tersebut terutamanya untuk dunia kesehatan.

Toko Kayumanis

Selamat datang di Toko Kayumanis version Online Shop Kami menjual T-shirt, kaos oblong dan jaket T-shirt, kaos oblong dan jaket yang kami jual menggunakan bahan yang berkualitas tinggi, kelebihan dari T-shirt, kaos oblong dan jaket di Toko kami dapat anda tentukan sendiri desainnya, pola ataupun grafisnya sesusai keinginan anda sehingga dapat dipastikan tidak ada T-shirt, kaos oblong dan jaket dari Toko kami yang mempunyai motif yang sama.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 30 Mei 2011

Kontribusi Prebiotik pada formula untuk pemeliharaan ekosistem mikrobiota normal pada usus

Mikroflora normal pada usus manusia adalah suatu mikroekosistem yang sangat komplek, yang untuk mempertahankan homeostasis kolonisasinya diperlukan adanya nutrien yang masuk kedalam usus, mikrobiota usus adalah sangat penting untuk host (pejamu) dalam arti fungsi metabolik dan ketahanan terhadap infeksi bakteri terutama gastroenteritis, (Dai D, 1999), kadar lemak darah, sifat anti tumor, toleransi laktosa, imunitas usus (Collins, 1999). Diet dan lingkungan akan mempengaruhi proses kolonisasi. Pada manusia (bayi) kolonisasi bakteri segera setelah lahir, pada bayi yang mendapat asi kolonisasi bakteri dominan oleh bifidobacteria dari pada oleh bakteri yang membahayakan, sedangkan pada bayi yang minum susu formula kolonisasi didominasi oleh bakteri coliform, enterococci dan bacteroides (Collins, 1999; Dai D, 1999). Kolonisasi adalah proses yang bertahap (gradual) yang ditentukan oleh banyak faktor antara lain, komposisi mikroflora usus ibu, lingkungan dan mungkin juga aspek genetik, derajat kebersihan, cara persalinan, pemakaian antibiotika dan perawatan inkubator terutama bayi prematur, proses kolonisasi bakteri bifidobacterium akan terlambat dan akan terjadi kolonisasi oleh kuman yang patogen yang mudah overgrowth (tumbuh lampau) dan kemungkinan besar akan terjadi translokasi (Kirjavainen, 1999). Pada bayi yang minum asi, mikrobiota usus didominasi oleh bifidobacterium dan lactobacillus bifidus (probiotik) oleh karena asi mengandung probiotik dan prebiotik (oligosaccharida) yang merupakan faktor pertumbuhan untuk probiotik, bayi yang telah disapih lama kelamaan kolonisasi probiotik berkurang dan bayi yang minum susu formula saja masukan probiotik dapat dikatakan tidak ada sehingga mikroekosistem menjadi tidak normal. Sebenarnya kolonisasi oleh probiotik untuk membentuk mikroekosistem yang normal dapat dimanipulasi melalui pengaturan diet yang mengandung prebiotik, probiotik atau kombinasi keduanya (sinbiotik atau eubiotik) yang dalam hal ini merujuk pada komponen yang terdapat pada asi. Membicarakan prebiotik tak dapat dipisahkan dengan probiotik oleh karena target prebiotik adalah memacu pertumbuhan yang selektif dari bakteri probiotik (Roberfroid, 2000).
Probiotik : terdapat banyak macam definisi yang yang dibuat, tetapi yang banyak dipakai, berlaku secara saintifik dikemukakan oleh Fullerdan Gibson yaitu bakteri hidup yang diberikan sebagai suplemen makanan yang mempunyai pengaruh menguntungkan pada kesehatan baik pada manusia dan binatang, dengan memperbaiki keseimbangan mikroflora intestinal (Fuller, 1991; Gibson, 1995; Gibson, 2000). Mikroflora yang digolongkan sebagai probiotik adalah yang memproduksi lactic acid terutama misalnya Lactobacilli dan Bifidobacteria walaupun jenis yang lain juga ada.
Pertemuan ilmiah Gizi Jatim Garden Palace 13/1/2000
Probiotik yang efektif harus memenuhi beberapa kriteria :
1) memberikan efek yang menguntungkan pada host, 2) tidak patogenik dan tidak toksik, 3) mengandung sejumlah besar sel hidup, 4) mampu bertahan dan melakukan kegiatan metabolisme dalam usus, 5) tetap hidup selama dalam penyimpanan dan waktu digunakan, 6) mempunyai sifat sensori yang baik, 7) diisolasi dari host (Fuller, 1991).
Efek kesehatan yang menguntungkan dari probiotik adalah :
1) memperbaiki keluhan malabsorsi laktosa, 2) meningkatkan ketahanan alami terhadap infeksi di usus, 3) supresi kanker, 4) mengurangi kadar kholesterol darah, 5) memperbaiki pencernaan (Fuller, 1991), 6) stimulasi imunitas gastrointestinal (McCracken, 1999; McFarlane, 1999).
Prebiotik, adalah nondigestible food ingredient yang mempunyai pengaruh baik terhadap host dengan memicu aktivitas, pertumbuhan yang selektif, atau keduanya terhadap satu jenis atau lebih bakteri penghuni kolon (Salminen, 1998; Gibson, 2000; Roberfroid, 2000). Prebiotik pada umumnya adalah karbohidrat yang tidak dicerna dan tidak diserap biasanya dalam bentuk oligosaccharide (oligofructose) dan dietary fiber (inulin) (Reddy, 1998; Grizard, 1999; Reddy, 1999).
Food ingredient yang diklasifikasikan sebagai prebiotik harus:
1) tidak dihidrolisa dan tidak diserap dibagian atas traktus gastrointestinal sehingga dapat mencapai kolon tanpa mengalami perubahan struktur dan tidak diekskresikan dalam tinja (Grizard, 1999), 2) substrat yang selektif untuk satu atau sejumlah mikroflora komensal yang menguntungkan dalam kolon, jadi memicu pertumbuhan bakteria yang aktif melakukan metabolisme, 3) mampu merubah mikroflora kolon menjadi komposisi yang menguntungkan kesehatan (Collin, 1999; McFarlane, 1999; Roberfroid, 2000). Supaya lebih efektif kerja prebiotik fermentasi selektif adalah hal yang sangat esensial (Gibson, 1998).
Bifidobacteria adalah target yang baik untuk prebiotik.
Sinbiotik (Eubiotik), kemungkinan yang lain untuk managemen mikroflora adalah menggunakan sinbiotik yaitu kombinasi probiotik dan prebiotik. Penambahan mikroorganisme hidup (probiotik) dan substrat (prebiotik) untuk pertumbuhan bakteri misalnya fructooligosaccharide (FOS) dengan bifidobacterium atau lactitol dengan lactobacillus. Keuntungan dari kombinasi ini adalah meningkatkan daya tahan hidup bakteri probiotik oleh karena substrat yang spesifik telah tersedia untuk fermentasi sehingga tubuh mendapat manfaat yang lebih sempurna dari kombinasi ini (Collin, 1999)
Mikrobiota usus
Bakteri bakteri nonpatogen (probiotik) yang berdomisili di usus terutama usus besar dan mengadakan kolonisasi yang membentuk mikroekosistem yang bermanfaat untuk kesehatan pejamu dalam aspek ketahanan terhadap infeksi, aspek metabolik, dan aspek imunologis. Mikrobiota yang paling banyak ditemukan adalah :
Lactobacilli : L. acidophylus, L. casei, L. delbruckii subsp. Bulgaricus, L. reuter, L. brevis, L. celobiosus, L. curvatus, L. fermentum, L. plantarum.
Gram-positive cocci : Lactococcus lactis subsp. Cremoris, Streptococcus Salvarius subsp. Thermophylus, Enterococcus faecium, S.diaacetylactis, S. intermedius.
Bifidobacteria : B.bifidum, B. adolescentis, B. animalis, B. infantis, B. longum, B.thermophylum (Collin, 1999; McFarlane, 1999).
Usus besar manusia mengandung mikrobiota, suatu komponen yang komplek dan mempunyain kegiatan metabolisme yang ber macam macam. Fungsi utamanya adalah menampung energi dari karbohidrat yang tak tercerna di usus bagian atas, hal ini dapat dimungkinkan oleh karena kemampuan fermentasi dan absorpsi produknya antara lain short chain fatty acid (SCFA), yang mewakili 40-50% energi dari karbohidrat, SCFA, acetat, propionat, butyrat, bahan ini dimetalisir oleh epitel kolon (butyrat), liver (propionat), dan otot (acetat). Mikrobiota juga mempunyai peranan dalm sintesis vitamin B dan vitamin K, dan metabolisme bile acids, sterol dan xenobiotic. Mikrobiota dalam usus sangat responsif terhadap diet karbohitrat yang fermentable, misalnya non starch polysaccharide, resistent starch dan oligosaccharide. Adanya bahan tersebut bakteri akan tumbuh subur dan dapat mensintesis sebanyak 15 gram biomass yang diekskresikan lewat tinja yang mengandung 1 gram bacterial –N (Cumming, 1997).
Komposisi mikrobiota probiotik dalam traktus gastrointestinal dipengaruhi oleh banyak faktor baik ekternal maupun internal. Yang termasuk faktor eksternal adalah jumlah bakteri yang masuk, kebiasaan makan dan minum, komposisi mikrobiota pada ibu, terapi obat-abatan, faktor diet tampaknya mempunyai pengaruh yang kuat, diet yang banyak mengandung oligosaccharide mempengaruhi komposisi spesies dan strain bakteri. Oligosaccharide yang ditambahkan pada formula bayi dapat menurunkan PH usus besar dan dapat meningkatkan populasi bifidobacteria di usus besar sehingga banyak ditemukan di tinja (Gibson, 1998). Terapi antibiotika mempengaruhi suksesi mikrobiota melalui beberapa cara, antibiotika mempunyai efek spesifik terhadap individual komponen dari pada supresi secara umum terhadap mikrobiota, profil mikrobiota setelah mendapat terapi antibiotika menetap walaupun terapi telah dihentikan (Mackie, 1999).
Sumber prebiotik
Prebiotik yang didefinisikan sebagai nondigestible dan nonabsorbable carbohydrat yang mempunyai fungsi regulasi terhadap mikroekosistem mikrobiota probiotik dalam usus sehingga dapat memberikan efek kesehatan pada manusia dan binatang dapat diperoleh dari, 1) asi dalam bentuk human milk oligosaccharide yang hanya <5% dicerna di usus (Gnoth, 2000), 2) secara alami karbohidrat yang mengandung fructooligosaccharides terdapat dalam berbagai sayur dan buah misalnya onion, asparagus, chicory (mengandung inulin), pisang, dan artichoke (Gibson, 1998)
Sintesis prebiotik
Untuk memperoleh oligosaccharides yang akan dipakai sebagai bahan prebiotik dapat dilakukan melalui, 1) ekstraksi langsung polysaccharide alami dari tumbuhan, 2) hidrolisis polysaccharides alami, 3) sintesis ensimatik dengan menggunakan hydrolases dan atau glycocyl transferases, kedua ensim tersebut mengkatalisa reaksi transglikosilasi sehingga terjadi oligosaccharides sintetik dari mono dan disaccharides.
Jenis prebiotik
FOS (Fructooligosaccharides), Inulin, GOS (Galactooligosaccharides), Lactulose, Lactitol (Collin, 1999; McFarlane, 1999). Bahan bahan tersebut paling sering dipakai sebagai prebiotik, disamping itu terdapat pula bahan lain yang memenuhi kriteria prebiotik misalnya, xylose, soya, dan mannose (Gibson, 1998).
Syarat prebiotik
Bahan yang dipakai sebagai prebiotik harus memenuhi syarat sebagai berikut, 1) tidak dihidrolisa dan tidak diserap dibagian atas traktus gastrointestinal, 2) substrat yang selektif untuk satu atau sejumlah mikroflora komensal yang menguntungkan dalam kolon, jadi memicu pertumbuhan bakteria yang aktif melakukan metabolisme, 3) mampu merubah mikroflora kolon menjadi komposisi yang menguntungkan kesehatan (Collin, 1999; McFarlane, 1999; Roberfroid, 2000).
Mekanisme kerja prebiotik, interaksi dengan probiotik
Mikrobiota pada kolon manusia dapat memberikan manfaat kesehatan pada host atau potensial patogen. Saat ini banyak dilakukan penelitian untuk memanipulasi komposisi mikrobiota kolon dalam upaya memperoleh aspek potensial yang menguntungkan untuk host. Pendekatan melalui prebiotik, suatu komponen yang tidak hidup dari makanan (non-viable food components) yang secara spesifik difermentasi di kolon oleh bakteri probiotik misalnya Lactobacilli, Bifidobakteria. Sebenarnya setiap food ingredient yang masuk kedalam usus besar adalah kandidat prebiotik, namun demikian untuk efektivitas, selektivitas fermentasi adalah sangat esensial. Bahan yang mendapat banyak diperhatikan dan sukses dipakai adalah non digestible oligosaccharide yang termasuk dalam klsifikasi tersebut adalah fructosa, xylosa, soya, galactosa, glukosa, dan mannosa. Oligosakharide yang mengandung fruktosa yang terdapat dalam alam misalnya onion, asparagus pisang, chicori, memenuhi kriteria sebagai prebiotik (Gibson, 1998). Data penelitian menunjukan bahwa fructooligosaccharide (FOS) yang secara spesifik difermentasi oleh bifidobacteria. Mengkomsumsi bahan prebiotik secara signifikan dapat memodulasi komposisi mikrobiota kolon yang menyebabkan bifidobakteria lebih dominan didalam kolon dan banyak ditemukan didalam tinja (Gibson, 1995). Pemberian FOS sebanyak 4 gram / hari dapat bertindak sebagai prebiotik. Untuk pembenaran konsep tersebut memerlukan penilaian bahwa prebiotik memperbaiki komposisi dan aktivitas mikrobiota usus, dengan metodologi molekuler menilai lebih akurat identitas prebiotik dan mengembangkan bacterial probing strategy, dapat diberikan dalam bentuk bahan asli atau dalam makanan yang telah diproses, memberikan manfaat pada kesehatan (Gibson, 1998)
Manfaat penggunaan prebiotik
Mencermati manfaat penggunaan prebiotik tidak terlepas dari peranan prebiotik untuk meregulasi dan memodulasi mikroekosistem populasi bakteri probiotik. Prebiotik dalam usus terutama usus besar yang difermentasi oleh bakteri probiotik yang menghasilkan short chain fatty acid (SCFA) dalam bentuk acetat, propionat, dan butyrat,
dan L-lactate, carbon dioxide, hidrogen (Grizard, 1999). SCFA tersebut oleh tubuh dapat dipakai sebagai sumber energi, efek stimulasi selektif terhadap pertumbuhan bakteri probiotik terutama bifidobacteria dan lactobacillus akan memberikan efek yang menguntungkan terhadap kesehatan antara lain, 1) memperbaiki keluhan malabsorsi laktosa, 2) meningkatkan ketahanan alami terhadap infeksi di usus oleh kuman patogen, Clostridium perfringen, Escherchia coli, Salmonella, Shigella, Listeria (Gizard, 1999), 3) supresi kanker, 4) memperbaiki metabolisme lipid dan mengurangi kadar kholesterol darah, 5) memperbaiki pencernaan (Fuller, 1991), 6) stimulasi imunitas gastrointestinal (McCracken, 1999; McFarlane, 1999).
Pencermatan terhadap penggunaan prebiotik
Bayi yang mengkonsumsi asi, dimana asi mengandung pre- dan probiotik sehingga mikroekosistem mikrobiota dalam usus didominasi oleh bakteri probiotik yang dapat tumbuh subur oleh karena adanya growth factor yang terdapat pada asi yaitu prebiotik. Setelah disapih tidak ada lagi masukan asi sehingga per-lahan lahan jumlah bakteri probiotik juga akan menurun sehingga mikroekosistem mikrobiota tidak lagi didominasi oleh bakteri probiotik tetapi oleh bakteri yang lain. Pemberian bahan prebiotik tentunya tidak lagi memberi manfaat seperti yang diharapkan. Bila diharapkan mikroekosistem mikrobiota dalam usus tetap didominasi oleh bakteri probiotik maka perlu dipertimbangkan pemberian formula yang mengandung pro- dan prebiotik kepada bayi yang telah disapih sehingga manfaat pro- dan prebiotik yang menguntungkan kesehatan tetap dapat dipertahankan sampai masa anak anak.

Artikel lainnya di Analisis Dunia Kesehatan