Kanker servik jadi pembunuh wanita

Tahukah Anda, bahwa dalan setiap jam wanita di Indonesia meninggal akibat kanker serviks atau lebih dikenal dengan kanker mulut rahim. Bahkan dalam setiap menit wanita di seluruh dunia meninggal karna kanker yang mematikan ini.

Beda Hormon LH dan FSH

FSH dan LH yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis anterior, sebuah kelenjar kecil yang hadir di bagian bawah otak. FSH pada dasarnya menyebabkan pematangan sel telur di dalam folikel dalam tubuh wanita.

Manfaat Bawang Putih

Khasiat atau manfaat bawang putih ternyata tidak hanya untuk menyedapkan atau sebagai bumbu masakan saja, namun ternyata banyak hal lain yg dapat di manfaatkan dari bawang puth tersebut terutamanya untuk dunia kesehatan.

Toko Kayumanis

Selamat datang di Toko Kayumanis version Online Shop Kami menjual T-shirt, kaos oblong dan jaket T-shirt, kaos oblong dan jaket yang kami jual menggunakan bahan yang berkualitas tinggi, kelebihan dari T-shirt, kaos oblong dan jaket di Toko kami dapat anda tentukan sendiri desainnya, pola ataupun grafisnya sesusai keinginan anda sehingga dapat dipastikan tidak ada T-shirt, kaos oblong dan jaket dari Toko kami yang mempunyai motif yang sama.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 28 April 2014

Kebiasaan Yang dapat Menyebabkan Sakit Punggung



Sakit punggung bisa mempengaruhi aktivitas anda sehari-hari. Selain menimbulkan rasa nyeri di sekitar belakang tubuh, kondisi tersebut juga bisa mengganggu postur tubuh. Banyak faktor yang dapat menimbulkan terjadinya sakit punggung. Dan tanpa disadari, kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari bisa menjadi penyebab terjadinya sakit punggung.

Kebiasaan-Kebiasaan yang dapat menyebabkan sakit punggung

Ada delapan kebiasaan yang bisa menyebabkan sakit punggung, diantaranya adalah :

1. Membawa beban berat
Kebiasaan membawa tas dengan beban yang berat bisa mempengaruhi kondisi punggung dan membuat tubuh menjadi tidak seimbang. Maka dari itu, usahakanlah untuk tidak membawa barang yang terlalu berat dalam ransel atau tas anda. Beban ideal yang aman untuk dibawa ialah 10 persen dari bobot tubuh anda

2. Menggunakan sepatu hak tinggi
Hak sepatu yang tinggi mungkin bisa menunjang penampilan wanita. Namun begitu, penggunaan sepatu dengan hak yang terlalu tinggi berpotensi menyebabkan sakit punggung dan memberikan tekanan berlebih pada lutut dan tumit.

3. Sering marah
Penelitian dari sebuah universitas menemukan bahwa menahan amarah dan kekesalan diketahui bisa mencegah atau bahkan mengurangi rasa sakit/nyeri yang terjadi pada tubuh. Emosi yang meledak-ledak dapat membuat otot menjadi tegang dan secara langsung bisa menyebabkan rasa sakit/nyeri pada beberapa bagian tubuh termasuk punggung. Selain itu, amarah juga tidak sehat untuk psikologis.

4. Duduk terlalu lama
Duduk terlalu lama di depan layar komputer saat bekerja bisa mengganggu postur tubuh yang pada akhirnya menyebabkan nyeri pada otot punggung. Duduk terlalu lama juga memberikan 50 persen beban tubuh pada tulang belakang. Apabila pekerjaan menuntut anda untuk duduk dalam waktu yang lama, pastikan posisinya benar, yakni tidak terlalu tegak dan tidak terlalu membungkuk.

5. Stres
Apabila pikiran stres, maka seluruh tubuh juga bisa ikut stres. Otot pada bagian belakang dan leher akan mengalami ketegangan. Jika anda sering stres dan tak kunjung mengatasinya, otot tersebut juga tidak bisa rileks, dan hal ini akan menimbulkan rasa nyeri pada bagian belakang tubuh. Untuk itu, jika anda mengalami stres, anda harus segera mengatasinya.

6. Kurang olahraga
Olahraga bisa memperkuat otot dan ini berguna untuk menopang punggung. Apabila kurang olahraga, otot bisa menjadi lemah dan kekuatan tulang belakang bisa mengendur. Melakukan peregangan pada bagian punggung merupakan salah satu cara untuk mengurangi rasa sakit punggung.

7. Sering makan junk food
Junk food umumnya mengandung kalori yang tinggi namun nutrisinya sangat rendah sehingga dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas. Berat badan tubuh yang bertambah biasanya akan menumpuk di bagian punggung. Kelebihan berat badan bisa menyebabkan pinggul jadi maju ke depan serta dapat menekan tulang belakang. Selain itu, orang gemuk juga memiliki potensi besar untuk terkena osteoporosis.

8. Tidur dengan kasur yang keras
Kasur yang terlalu keras ataupun terlalu lembek juga berpengaruh pada bagian punggung anda. Untuk itu pilihlah kasur yang tidak terlalu keras atau terlalu lembek. Selain itu, pastikan lengkungan tulang belakang anda tidak kaku atau tenggelam ketika anda berbaring di atas kasur.


Posted via Blogaway

Kamis, 24 April 2014

Wanita Yang Sering Menghirup Asap Rokok Rentan Keguguran

Wanita yang menghirup asap rokok berada dalam peningkatan risiko untuk mengalami keguguran, kelahiran mati, atau komplikasi lainnya, sebuah studi menunjukkan. Penelitian tersebut menemukan bahwa semakin lama wanita terkena paparan asap rokok, maka akan semakin besar pula risikonya.

Asap Rokok dan Komplikasi Kehamilan

Para peneliti yang dipimpin oleh Andrew Hyland dari Roswell Park Cancer Institute di Buffalo, NY, menganalisa  lebih dari 80 ribu data wanita pascamenopause yang telah mengambil bagian dari penelitian landmark Women’s Health Initiative.

Semua wanita pernah hamil setidaknya sekali. Dari seluruh wanita-wanita ini, 6,3 persennya pernah merokok, 43 persen mantan perokok, dan sekitar 51 persen bukanlah perokok. Tim peneliti menilai seberapa banyak asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif terutama wanita, baik di rumah maupun di tempat kerja.

Hampir satu dari tiga peserta telah mengalami setidaknya satu kali keguguran. Dari semua wanita, 4,4 persen mengalami kelahiran mati dan 2,5 persen telah mengalami kehamilan ektopik tuba, di mana telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim.

Dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah merokok, wanita yang dulunya merokok bertahun-tahun selama masa reproduksi mereka adalah 16 persen lebih mungkin mengalami keguguran, 44 persen lebih mungkin memiliki anak lahir mati, dan 43 persen lebih mungkin untuk mengalami kehamilan ektopik.

Penulis penelitian mencatat ada juga hubungan antara paparan asap rokok dan komplikasi kehamilan pada wanita yang tidak pernah merokok. Semakin lama merokok terkena asap rokok, maka semakin besar risikonya.

Tim peneliti juga memfokuskan pada wanita dengan tingkat tertinggi terkena paparan asam rokok seumur hidupnya. Ini juga termasuk wanita yang menghabiskan lebih dari 10 tahun terkena asap rokok sebagai anak, lebih dari 10 tahun sebagai orang dewasa yang bekerja di lingkungan penuh asap, atau lebih dari 20 tahun sebagai orang dewasa yang terpapar asap rokok di rumah.

Wanita-wanita ini adalah 17 persen lebih mungkin untuk mengalami keguguran, 55 persen lebih mungkin untuk mengalami kelahiran mati dan 61 persen lebih mungkin untuk mengalami kehamilan ektopik, dibandingkan dengan wanita yang tidak terpapar asap rokok.

Wanita yang lebih muda dan berpendidikan memiliki risiko kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami komplikasi kehamilan daripada wanita kulit hitam dan orang-orang dari etnis minoritas lainnya, serta wanita yang kelebihan berat badan.

Sementara penelitian mampu menunjukkan hubungan antara asap rokok dan komplikasi kehamilan, namun hal tersebut tidak menunjukkan sebab-akibat.


Posted via Blogaway

Selasa, 22 April 2014

Faktor Penyebab Terjadinya Mata Katarak


Mata adalah jendela seseorang dalam melihat dunia. Meskipun demikian, terkadang kita tidak menyadari betapa pentingnya fungsi mata sampai ada masalah atau gangguan kesehatan pada mata.

Ada berbagai masalah yang dapat mempengaruhi kualitas penglihatan mata, dan salah satunya adalah katarak. Katarak bisa terjadi saat protein yang ada di dalam mata menghalangi pandangan. Katarak bisa berubah menjadi suatu kondisi yang serius, bahkan bisa menjadi salah satu penyebab umum kebutaan.

Beberapa faktor penyebab munculnya katarak

Ada beberapa faktor penyebab mengapa katarak bisa terjadi, diantaranya adalah :

Usia
Usia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya katarak. Protein lensa pada mata akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia. Selain faktor tersebut, faktor lingkungan juga bisa menjadi penyebab munculnya katarak.

Trauma mata
Trauma mata dapat mengakibatkan penebalan, pembengkakan, dan munculnya warna putih pada serat lensa. Warna putih yang terbentuk tersebut pada akhirnya bisa menyebabkan katarak.

Genetika
Genetika juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya katarak. Hal ini karena kelainan kromosom dapat mempengaruhi kualitas lensa mata.

Penyakit kulit
Beberapa penyakit kulit tertentu seperti eksim, pemfigus, ichthyosis, dan dermatitis atopik dapat mempengaruhi kondisi lensa mata. Hal ini pada akhirnya juga akan meningkatkan risiko terjadinya katarak.

Infeksi
Jenis infeksi tertentu seperti cysticercosis, toksoplasmosis, dan kusta bisa memicu munculnya katarak. Maka dari itu apabila anda mengalami salah satu jenis infeksi tersebut, segera obati sebelum infeksi menyebar lebih jauh.

Diabetes
Diabetes sering kali diduga menjadi penyakit yang bisa menyebabkan katarak. Hal ini karena enzim aldosa reduktase yang ada di dalam tubuh penderita diabetes dapat memicul terjadinya katarak.

Penggunaan obat tertentu
Ada beberapa jenis obat tertentu yang dapat mempengaruhi kondisi penglihatan mata. Obat-obatan sejenis kortikosteroid sering kali dapat menyebabkan katarak.

Itulah beberapa faktor penyebab munculnya katarak. Dengan mengetahui penyebab-penyebab tersebut, diharapkan bisa menjadi alarm agar kita mawas diri sebelum terkena penyakit katarak.


Posted via Blogaway

Minggu, 20 April 2014

Cara Pintar Untuk Membuat Anak Anda Lebih Pintar


Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kecerdasan otak anak anda, diantaranya adalah faktor gizi. Namun masih banyak hal-hal lain yang ternyata dapat meningkatkan kecerdasan otak anak. Berikut adalah 10 hal yang dapat meningkatkan kecerdasan otak anak sehingga dapat membuat mereka lebih pintar, diantaranya adalah :

1. Bermain Permainan Asah Otak
Hal ini telah terbukti untuk meningkatkan kemampuan otak kanan anak anda. Catur, teka-teki silang, ataupun permainan tebak-tebakan dapat melatih otak anak anda. Permainan seperti Sudoku bisa menjadi permainan yang menyenangkan sekaligus melatih pemikiran strategis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan yang kompleks. Jaga terus permainan asah otak ini di sekitar rumah dan ajak anak anda untuk membantu anda dalam memecahkan masalah yang rumit.

2. Belajar Musik
Mendengarkan anak anda bermain musik mungkin tidak selalu menyenangkan bagi anda, namun pelajaran musik dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk mengasah otak kanan. Berdasarkan sebuah penelitian oleh para peneliti dari Universitas Toronto, pelajaran musik tampaknya bermanfaat bagi perkembangan IQ dan akademik anak. Penelitian tersebut menemukan bahwa belajar musik di masa kecil akan berpengaruh pada hasil (nilai) yang lebih bagus saat di SMU, dan IQ yang tinggi ketika dewasa.

3. ASI
ASI adalah makanan yang bagus untuk otak bayi. Penelitian secara konsisten telah menunjukkan bahwa menyusui memiliki banyak manfaat untuk pertumbuhan bayi. ASI dapat mencegah infeksi berbahaya dan merupakan sumber makanan penting. Peneliti Denmark telah menemukan bahwa menyusui dapat membuat bayi menjadi sehat dan cerdas. Studi ini mengatakan bahwa bayi yang diberi ASI selama sembilan bulan, tumbuh secara signifikan dan lebih cerdas daripada mereka yang menyusui hanya selama satu bulan atau kurang.

4. Olahraga
Studi yang dilakukan oleh peneliti Universitas Illinois menunjukkan hubungan yang kuat antara kebugaran dan prestasi akademik di antara anak-anak sekolah dasar. Berolahraga dapat mendorong anak lebih percaya diri, mampu bekerja secara tim, dan berjiwa kepemimpinan.

5. Bermain video game
Mungkin banyak dari anda yang tidak setuju dengan poin ini, dan memang benar banyak jenis permainan pada video game yang mempunyai efek negatif bagi anak, seperti permainan bertema kekerasan dan lainnya, yang tidak ada hubungannya dengan kecerdasan otak. Namun masih banyak juga permainan video game yang bersifat edukatif dan mampu meningkatkan perkembangan otak anak lebih cepat. Sebuah studi terbaru yang dilakukan di University of Rochester menemukan bahwa peserta yang bermain video game belajar isyarat visual jauh lebih cepat daripada rekan-rekan mereka. Namun demikian, anda sebagai orang tua harus benar-benar menyeleksi dengan ketat permainan apa yang layak bagi anak anda.

6. Gizi yang terpenuhi
Singkirkan makanan-makanan tidak sehat seperti ‘junk food’ dari hadapan anak anda dan ganti dengan makanan yang tinggi akan gizi. Anak yang gizinya terpenuhi dapat berpengaruh baik bagi mental dan perkembangan motorik, terutama anak usia dini khususnya dalam 2 tahun pertama kehidupannya. Sebagai contoh, anak-anak membutuhkan zat besi untuk perkembangan otak yang lebih baik, jadi jika kekurangan zat besi maka impuls saraf akan bergerak lebih lambat. Oleh sebab itu jaga kebutuhan gizi anak anda dengan makanan-makanan yang sehat agar meningkatkan perkembangan otak anak anda menjadi lebih baik.

7. Menggali dan Menjaga Rasa Keingintahuan
Para ahli mengatakan bahwa orang tua yang mendorong dan menjaga anak-anak mereka untuk menggali hal-hal baru, mengajarkan mereka akan pelajaran yang berharga : bahwa mencari pengetahuan adalah sangat penting. Dukunglah hobi anak-anak anda selama itu positif, jangan bosan-bosan menjawab pertanyaan-pertanyaan anak yang mungkin remeh bagi anda, dan ajarkan keahlian-keahlian baru pada mereka. Hal tersebut dapat membantu perkembangan otak anak anda ke arah yang lebih intelektual.

8. Membaca
Membaca sangat baik untuk perkembangan otak anak. Membaca adalah cara untuk meningkatkan pembelajaran dan perkembangan kognitif pada anak-anak dari segala usia. Ajari anak-anak anda untuk membaca sedini mungkin dan dorong mereka agar senantiasa gemar membaca.

9. Menguatkan Kepercayaan Diri
Pada usia remaja, anak-anak dapat menjadi mangsa berpikir negatif yang dapat membatasi potensi mereka. Psikolog anak mendorong orang tua untuk menguatkan anak-anak mereka secara positif dengan dorongan dan keyakinan yang optimis. Partisipasi dalam olahraga tim dan kegiatan sosial lainnya juga membantu membangun kepercayaan diri anak.

10. Sarapan
Sarapan dapat meningkatkan memori, konsentrasi dan belajar. Anak-anak yang tidak makan sarapan cenderung lebih mudah lelah, menjadi lebih mudah marah, dan bereaksi lebih cepat daripada mereka yang memulai hari dengan sarapan. Jadi jangan biarkan anak anda untuk tidak sarapan, karena sarapan dapat membantu anak-anak Anda tetap fokus dan aktif selama jam sekolah.


Posted via Blogaway

Jumat, 18 April 2014

Dampak Emosi Terhadap Kesehatan


5 dampak emosi terhadap kesehatan

1. Kemarahan berhubungan dengan sakit punggung
Rasa amarah yang sedang anda alami bisa menjadi pemicu rasa sakit pada bagian punggung. Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Pain menunjukkan bahwa amarah bisa mengaktifkan jalur saraf yang membawa ketegangan mental menuju otot-otot yang mengelilingi tulang bagian belakang.

2. Kesepian berhubungan dengan tekanan darah tinggi
Anda sering merasa kesepian? Waspadalah terhadap kondisi tersebut, karena orang yang sering merasa kesepian cenderung akan mengalami tekanan darah tinggi, bahkan hingga dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

3. Depresi berhubungan dengan kanker
Orang yang depresi memiliki potensi yang cukup besar memicu datangnya kanker. Mereka yang sering mengalami kondisi depresi mempunyai risiko terkena kanker sebanyak 69 persen lebih besar daripada orang yang tidak atau jarang mengalami depresi.

4. Pesimisme berhubungan dengan stroke
Sikap pesimis bisa meningkatkan risiko terjadinya stroke. Pikiran yang selalu dikelilingi hal-hal negatif bisa merusak pembuluh darah serta dapat mengganggu bagian sistem saraf yang mengontrol detak jantung. Hal ini akan memicu seseorang untuk terkena stroke.

5. Kecemasan berhubungan dengan demensia
Menurut sebuah studi di Inggris, kecemasan bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami demensia. Ketegangan mental merupakan penyebab utamanya dimana kondisi tersebut bisa meningkatkan hormon glukokortikoid. Apabila seseorang kelebihan hormon tersebut, maka pusat memori akan menciut dan sel-sel otak akan mati.

Itulah beberapa dampak buruk emosi bagi tubuh. Apabila emosi dibiarkan terus-menerus, maka kesehatan tubuh akan menurun. Oleh sebab itu, kontrol dan atasi emosi berkepanjangan anda, buat diri anda rileks, dan tenangkan pikiran anda. Semoga bermanfaat.


Posted via Blogaway

Rabu, 16 April 2014

Dampak Negatif Dari Kemarahan Bagi Kesehatan Tubuh


Kesehatan emosional anda adalah salah satu kunci untuk menjaga tubuh tetap sehat. Emosi seseorang bisa ditunjukkan ketika ia sedang merasa senang tentang suatu hal, marah kepada orang lain, maupun takut akan sesuatu. Bila anda sedang merasa bahagia atau senang, maka akan berdampak positif pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sebaliknya, jika anda sedang diselimuti amarah yang tinggi, maka akan berdampak negatif bagi kesehatan tubuh anda.

Risiko kesehatan yang terkait dengan kemarahan dinilai cukup serius. Pasien yang mengalami penyakit jantung akan menghadapi risiko kesehatan yang sangat serius dan fatal apabila mereka sedang marah. Oleh sebab itu, kita dianjurkan untuk belajar bagaimana memanajemen atau mengontrol diri ketika rasa marah datang. Hal ini dikarenakan efek negatif bagi kesehatan tubuh yang ditimbulkan akibat kemarahan tidaklah sedikit.

Berbagai gangguan dan penyakit yang datang ke tubuh akibat kemarahan

1. Stres
Salah satu efek negatif yang ditimbulkan akibat kemarahan adalah stres. Setelah kemarahan reda, biasanya seseorang akan mengalami stres, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit serius seperti diabetes, tekanan darah tinggi, depresi, dan lain sebagainya.

2. Penyakit Jantung
Gangguan jantung seperti jantung berdebar sangat kencang melebihi batas normal dipicu akibat kemarahan. Jika anda termasuk orang yang cepat marah, detak jantung anda mungkin akan terus meningkat, membuat anda rentan terhadap serangan jantung.

3. Gangguan tidur
Ketika anda marah, berbagai hormon ‘berkecamuk’ di dalam tubuh anda. Hal ini memungkinkan anda untuk mengalami gangguan tidur. Jika tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup, tubuh anda rentan terkena berbagai penyakit. Selain itu, kurang tidur akan membuat pikiran anda kacau.

4. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi bisa disebabkan oleh kemarahan. Ketika anda marah, tekanan darah dalam tubuh anda semakin meningkat untuk sementara waktu. Namun demikian, hal tersebut tetap tidak menjauhkan anda dari risiko penyakit jantung yang disebabkan tekanan darah tinggi.

5. Masalah pernapasan
Orang yang rentan mengalami gangguan pernapasan seperti asma, akan semakin sulit untuk bernapas ketika mereka marah. Kemarahan secara mudah akan memicu serangan asma dan membuat anda terengah-engah.

6. Sakit kepala
Kemarahan akan membuat pembuluh darah diotak berdenyut semakin ‘liar’. Hal ini memicu terjadinya sakit kepala yang akut.

7. Stroke
Stroke terjadi saat pembuluh darah yang ada di otak pecah, membuat pasokan darah ke suatu bagian otak menjadi terganggu. Hal ini bisa terjadi akibat kemarahan, di mana membuat tekanan darah dalam tubuh semakin tinggi. Stroke dapat melumpuhkan tubuh anda seketika.


Posted via Blogaway

Senin, 14 April 2014

Diet Karbohidrat Meningkatkan Risiko Kematian Dini


Beragam cara dilakukan banyak orang untuk menurunkan berat badan dengan tujuan mendapatkan bentuk tubuh dan berat badan yang ideal. Untuk mewujudkannya, tidak sedikit dari mereka yang melakukan hal-hal yang cukup ekstrim, yang dapat mempengaruhi kesehatan mereka. Salah satu metode yang sering dijumpai adalah menjalankan program diet karbohidrat. Padahal, hasil temuan dari beberapa penelitian menunjukkan adanya efek negatif dari diet rendah karbohidrat.

Efek negatif diet rendah karbohidrat berlaku untuk jangka panjang

Apabila anda termasuk penyuka diet rendah karbohidrat, sebaiknya anda pikirkan lagi untuk melanjutkan program tersebut. Hal ini berdasarkan atas 18 penelitian yang dilakukan, di mana hasil dari penelitian-penelitian tersebut menunjukkan adanya risiko yang besar dari diet rendah karbohidrat. Meningkatnya  risiko dari diet rendah karbohidrat baru terasa dalam jangka panjang. Memang ada beberapa manfaat diet rendah karbohidrat dan tinggi protein dalam jangka pendek, yakni selama satu tahun atau lebih. Namun, temuan dari berbagai penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya efek jangka panjang dari diet rendah karbohidrat, yaitu 30 persen diet rendah karbohidrat akan meningkatkan risiko kematian dini.

Walaupun tidak menemukan alasan yang pasti, namun para peneliti menemukan bukti bahwa serat dan biji-bijian jika dibatasi asupannya akan menyebabkan penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Ketika seseorang mulai membatasi asupan karbohidrat seperti roti, buah, dan sereal, maka ia kehilangan banyak hal baik yang sebenarnya dapat menjaga kesehatan tubuh.

Sekitar 45 persen makanan orang-orang Australia mengandung karbohidrat. Perekomendasian konsumsi makanan seseorang oleh Organisasi Kesehatan Nasional Australia setiap harinya harus mengandung 45 hingga 65 persen karbohidrat. Bagi mereka yang menjalankan program diet, biasanya malah mengurangi 40 persen asupan karbohidrat. Profesor Williams juga menambahkan bahwa orang-orang di Jepang rata-rata mempunyai usia yang panjang karena mereka mengonsumsi sekitar 60 persen karbohidrat setiap harinya.

Menurunkan berat badan memang gampang-gampang susah. Banyak orang yang berhasil menurunkan berat badannya dengan program diet yang ketat, namun tidak sedikit yang gagal, bahkan berat badannya malah bertambah. Mereka yang gagal umumnya menjalankan program diet yang salah dan tidak sehat. Menurunkan berat badan butuh waktu dan proses, tidak instan. Tanpa harus menjalankan program diet yang ketat dan cenderung ‘menyiksa’, sebenarnya ada cara sederhana dan efektif yang bisa anda terapkan. Kuncinya adalah dengan mengubah gaya hidup anda ke arah yang lebih sehat.

9 Tips sehat menurunkan berat badan tanpa harus melalui program diet

1. Minum air putih
Air putih adalah salah satu minuman terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh. Selain tidak mengandung kalori, air putih dapat membantu membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat. Oleh sebab itu, penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup setiap harinya.

2. Minum teh hijau
Selain air putih, anda juga disarankan untuk mengonsumsi teh hijau. Teh hijau diketahui dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker, menurunkan kadar kolesterol, serta dapat membantu membakar lemak.

3. Hindari minuman berkalori
Hindari minuman berkalori seperti minuman berenergi, soda, atau kopi. Jika anda banyak mengonsumsi minuman-minuman tersebut, berat badan yang anda idam-idamkan tidak kunjung terwujud.

4. Naik tangga
Tempat-tempat umum seperti mal, bandara, atau gedung perkantoran hampir selalu tersedia eskalator atau lift. Daripada menggunakan eskalator atau lift, lebih baik anda membiasakan diri untuk selalu menggunakan tangga bila sedang di tempat-tempat tersebut.

5. Keluar rumah
Keluar rumah bukan berarti anda harus melakukan olahraga yang berat seperti lari, berenang, atau fitnes sekalipun. Cukup berjalan-jalan atau bersepeda di komplek perumahan secara rutin, kalori dalam tubuh juga akan terbakar.

6. Berhenti makan saat kenyang
Sudah kenyang? Anda tidak perlu memaksakan diri untuk menghabiskan makanan di piring karena adanya perasaan bersalah. Sebaiknya simpan makanan tersebut untuk waktu makan berikutnya atau bagi ke sesama anggota keluarga anda.

7. Makan dalam porsi kecil
Daripada makan 3 kali dalam jumlah besar setiap harinya, akan lebih baik jika anda makan lima atau enam kali per hari dalam porsi yang kecil. Ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk menurunkan berat badan. Selain itu, ganti piring anda ke ukuran yang lebih kecil. Makan dengan piring kecil akan mencegah anda untuk makan dalam porsi yang besar.

8. Hindari menonton televisi terlalu lama
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di depan televisi memiliki hubungan dengan obesitas dan bertambahnya berat badan. Menonton televisi terlalu lama mendorong orang untuk makan lebih banyak dan membuat orang untuk melakukan aktivitas fisik.

9. Hindari stres
Hindari stres sebisa mungkin dan segera atasi jika stres datang. Hal ini dikarenakan stres dapat mengacaukan sistem hormon dan nafsu akan yang pada akhirnya membuat anak untuk makan berlebihan. Jika sudah begitu, berat badan bukannya turun, malah semakin bertambah.


Posted via Blogaway

Sabtu, 12 April 2014

Manfaat Tempe Bagi Kesehatan


Makanan asli Indonesia ini secara bertahap mulai mendapatkan popularitasnya di seluruh dunia. Di negara-negara Eropa dan Amerika, tempe sangat disukai terutama oleh mereka yang vegetarian. Makanan berbahan kedelai ini sangat bergizi dan kaya akan protein. Sama seperti tahu, tempe juga mengandung segudang nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Keduanya sama-sama merupakan makanan yang menyehatkan, namun tempe lebih unggul karena proses fermentasinya. Proses fermentasi ini membuat tempe menjadi makanan dengan sumber probiotik, yakni bakteri baik yang dapat membantu menjaga kesehatan usus dan sistem kekebalan tubuh.

Manfaat Tempe Bagi Kesehatan Tubuh

Mengkonsumsi tempe secara rutin akan memberikan manfaat yang positif bagi tubuh. Ada beberapa alasan mengapa tempe dikatakan sebagai makanan yang menyehatkan, diantaranya adalah :

1. Membantu Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat
Tempe mengandung protein yang sangat tinggi. Tidak seperti protein dari sumber hewani, protein dalam tempe memiliki manfaat tambahan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Dengan kata lain, tempe berpotensi membantu menurunkan risiko terjadinya serangan jantung, penyakit jantung, dan stroke. Selain menurunkan kadar kolesterol, tempe juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan trigliserida pada penderita diabetes.

2. Membantu Menurunkan Tekanan Darah
Tempe mengandung magnesium, dimana zat ini memainkan peranan penting terhadap sistem kardiovaskular dan bertanggung jawab terhadap lebih dari 300 proses metabolisme dalam tubuh. Magnesium bermanfaat untuk mencegah terjadinya pembekuan darah, menurunkan tekanan darah, menjaga kekuatan tulang, dan membantu mencegah terjadinya komplikasi yang berkaitan dengan diabetes.

3.  Membantu Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan
Tempe juga mengandung serat makanan yang baik bagi tubuh. Serat berperan dalam mengikat lemak dan kolesterol, sehingga tempe memiliki potensi untuk membantu menurunkan dan mengontrol berat badan. Selain itu, serat yang terkandung dalam tempe sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan dan usus.

4. Membantu Mencegah Kanker
Tempe diperkaya oleh isoflavon, senyawa antioksidan yang berperan dalam memperbaiki sel dan mencegah kerusakan sel akibat polusi dan sinar matahari. Isoflavon juga bertindak sebagai agen anti-kanker dengan memerangi sel-sel kanker yang dapat memicu terjadinya kanker prostat, payudara, dan kanker rahim. Hal ini juga diperkuat dengan adanya penelitian dari Universitas North Carolina di Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa fitoestrogen dan genestein (jenis isoflavon) dapat mencegah kanker payudara dan prostat.

5. Membantu Mengatasi Gejala-Gejala Menopause
Masih mengenai isoflavon, tempe dan produk kedelai lainnya dapat membantu mengatur estrogen. Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa isoflavon dalam kedelai bisa mengurangi rasa panas (hot flushes) di badan dan rasa tidak nyaman pada wanita menopause.

6. Sumber Energi
Tempe juga mengandung riboflavin atau yang dikenal dengan vitamin B2. Mikronutrisi ini mudah dicerna dan sifatnya larut dalam air. Riboflavin memiliki peranan penting dalam metabolisme energi dan juga dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat, protein, lemak dan zat keton. Selain itu, vitamin ini berperan dalam pembentukkan sel darah merah. Kekurangan riboflavin mempengaruhi produksi energi tubuh. Gejala-gejala awal dari kekurangan riboflavin biasanya adalah bibir pecah-pecah dan sakit tenggorokan.


Posted via Blogaway

Kamis, 10 April 2014

Manajemen Risiko dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja



Program Kesehatan Kerja mempunyai tujuan utama yaitu memberikan perlindungan kepada pekerja dari bahaya kesehatan yang berhubungan dengan lingkungan kerja dan promosi kesehatan pekerja. Lebih jauh lagi adalah menciptakan kerja yang tidak saja aman dan sehat, tetapi juga nyaman serta meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas.

Kantor Perburuhan Internasional (ILO) pada tahun 2005 memperkirakan bahwa diseluruh dunia setiap tahun 2.2 juta orang meninggal karena kecelakaan-kecelakaan dan penyakit-penyakit akibat kerja. Dan kematian-kematian akibat kerja nampaknya meningkat. Lagi pula, diperkirakan bahwa setiap tahun terjadi 270 juta kecelakaan-kecelakaan yang akibat kerja yang tidak fatal (setiap kecelakaan paling sedikit mengakibatkan paling sedikit tiga hari absen dari pekerjaan) dan 160 juta penyakit-penyakit baru akibat kerja.

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan permasalahan pemerintah, pengusaha, pekerja dan keluarganya diseluruh dunia. Sementara beberapa industri bersifat lebih berbahaya dari industri yang lain, kelompok pekerja migran dan pekerja berpenghasilan kecil yang lain lebih banyak dihadapkan pada risiko mengalami kecelakaan-kecelakaan akibat kerja dan kesehatan yang kurang baik, karena kemiskinan seringkali memaksa mereka untuk menerima pekerjaan yang tidak aman.

Berbagai pendekatan sering dilakukan dalam menghadapi risiko dalam organisasi atau perusahaan misalnya:
a. Mengabaikan risiko sama sekali, karena dianggap merupakan hal yang diluar kendali manajemen. Pendapat tersebut, merupakan cara pendekatan yang tidak tepat, karena tidak semua risiko berada diluar jangkauan kendali organisasi / perusahaan.
b. Menghindari semua kegiatan atau proses produksi yang memiliki risiko. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak mungkin dilaksanakan, karena semua aktivitas ditempat kerja sampai tingkat tertentu selalu mengandung risiko.
c. Menerapkan Manajemen Risiko, dalam pengertian umum, risiko tinggi yang dihadapi sebenarnnya merupakan suatu tantangan yang perlu diatasi dan melalui suatu pemikiran positif diharapkan akan memberikan nilai tambah atau imbalan hasil yang tinggi pula.

Aspek ekonomi, sosial dan legal merupakan beberapa hal yang berkaitan dengan penerapan manajemen risiko. Dampak finansial akibat peristiwa kecelakaan kerja, gangguan kesehatan atau sakit akibat kerja, kerusakan atau kerugian aset, biaya premi asuransi, moral kerja dan sebagainya, sangat mempengaruhi produktivitas. Demikian juga aspek sosial dan kesesuaian penerapan peraturan perundang undangan yang tercermin pada segi kemanusiaan, kesejahteraan dan kepercayaan masyarakat memerlukan penyelenggaraan manajemen risiko yang dilaksanakan melalui partisipasi pihak terkait.

Manajemen risiko kesehatan di tempat kerja mempunyai tujuan: meminimalkan kerugian akibat kecelakaan dan sakit, meningkatkan kesempatan/peluang untuk meningkatkan produksi melalui suasana kerja yang aman, sehat dan nyaman, memotong mata rantai kejadian kerugian akibat kegagalan produksi yang disebabkan kecelakaan dan sakit, serta pencegahan kerugian akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Secara sistematik dilakukan pengendalian potensi bahaya serta risiko dalam proses produksi melalui aktivitas :
a. Identifikasi bahaya
b. Penilaian pajanan
c. Karakterisasi risiko
d. Penilaian risiko
e. Pengendalian risiko untuk mencegah atau mengurangi kerugian
f. Pemantauan dan peninjauan ulang

Identifikasi Bahaya

Langkah pertama manajemen risiko kesehatan di tempat kerja adalah identifikasi atau pengenalan bahaya kesehatan. Pada tahap ini dilakukan identifikasi faktor risiko kesehatan yang dapat tergolong fisik, kimia, biologi, ergonomik, dan psikologi yang terpajan pada pekerja. Untuk dapat menemukan faktor risiko ini diperlukan pengamatan terhadap proses dan simpul kegiatan produksi, bahan baku yang digunakan, bahan atau barang yang dihasilkan termasuk hasil samping proses produksi, serta limbah yang terbentuk proses produksi. Pada kasus terkait dengan bahan kimia, maka diperlukan: pemilikan material safety data sheets (MSDS) untuk setiap bahan kimia yang digunakan, pengelompokan bahan kimia menurut jenis bahan aktif yang terkandung, mengidentifikasi bahan pelarut yang digunakan, dan bahan inert yang menyertai, termasuk efek toksiknya.
Ketika ditemukan dua atau lebih faktor risiko secara simultan, sangat mungkin berinteraksi dan menjadi lebih berbahaya atau mungkin juga menjadi kurang berbahaya. Sebagai contoh, lingkungan kerja yang bising dan secara bersamaan terdapat pajanan toluen, maka ketulian akibat bising akan lebih mudah terjadi.
Penilaian Pajanan

Proses penilaian pajanan merupakan bentuk evaluasi kualitatif dan kuantitatif terhadap pola pajanan kelompok pekerja yang bekerja di tempat dan pekerjaan tertentu dengan jenis pajanan risiko kesehatan yang sama. Kelompok itu dikenal juga dengan similar exposure group (kelompok pekerja dengan pajanan yang sama). Penilaian pajanan harus memenuhi tingkat akurasi yang adekuat dengan tidak hanya mengukur konsentrasi atau intensitas pajanan, tetapi juga faktor lain.
Pengukuran dan pemantauan konsentrasi dan intensitas secara kuantitatif saja tidak cukup, karena pengaruhnya terhadap kesehatan dipengaruhi oleh faktor lain itu. Faktor tersebut perlu dipertimbangkan untuk menilai potensial faktor risiko (bahaya/hazards) yang dapat menjadi nyata dalam situasi tertentu.

Risiko adalah probabilitas suatu bahaya menjadi nyata, yang ditentukan oleh frekuensi dan durasi pajanan, aktivitas kerja, serta upaya yang telah dilakukan untuk pencegahan dan pengendalian tingkat pajanan. Termasuk yang perlu diperhatikan juga adalah perilaku bekerja, higiene perorangan, serta kebiasaan selama bekerja yang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan.

Karakterisasi Risiko

Tujuan langkah karakterisasi risiko adalah mengevaluasi besaran (magnitude) risiko kesehatan pada pekerja. Dalam hal ini adalah perpaduan keparahan gangguan kesehatan yang mungkin timbul termasuk daya toksisitas bila ada efek toksik, dengan kemungkinan gangguan kesehatan atau efek toksik dapat terjadi sebagai konsekuensi pajanan bahaya potensial. Karakterisasi risiko dimulai dengan mengintegrasikan informasi tentang bahaya yang teridentifikasi (efek gangguan/toksisitas spesifik) dengan perkiraan atau pengukuran intensitas/konsentrasi pajanan bahaya dan status kesehatan pekerja.

Penilaian Risiko

Rincian langkah umum yang biasanya dilaksanakan dalam penilaian risiko meliputi :
1. Menentukan personil penilai
Penilai risiko dapat berasal dari intern perusahaan atau dibantu oleh petugas lain diluar perusahaan yang berkompeten baik dalam pengetahuan, kewenangan maupun kemampuan lainnya yang berkaitan. Tergantung dari kebutuhan, pada tempat kerja yang luas, personil penilai dapat merupakan suatu tim yang terdiri dari beberapa orang.

2. Menentukan obyek/bagian yang akan dinilai
Obyek atau bagian yang akan dinilai dapat dibedakan menurut bagian / departemen, jenis pekerjaan, proses produksi dan sebagainya. Penentuan obyek ini sangat membantu dalam sistematika kerja penilai.

3. Kunjungan / Inspeksi tempat kerja
Kegiatan ini dapat dimulai melalui suatu “walk through survey / Inspection” yang bersifat umum sampai kepada inspeksi yang lebih detail. Dalam kegiatan ini prinsip utamanya adalah melihat, mendengar dan mencatat semua keadaan di tempat kerja baik mengenai bagian kegiatan, proses, bahan, jumlah pekerja, kondisi lingkungan, cara kerja, teknologi pengendalian, alat pelindung diri dan hal lain yang terkait.

4. Identifikasi potensi bahaya
Berbagai cara dapat dilakukan guna mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja, misalnya melalui :
- inspeksi / survei tempat kerja rutin
- informasi mengenai data keelakaan kerja dan penyakit, absensi
- laporan dari (panitia pengawas Kesehatan dan Keselamatan Kerja) P2K3, supervisor atau keluhan pekerja
- lembar data keselamatan bahan (material safety data sheet)
- dan lain sebagainya
Selanjutnya diperlukan analisis dan penilaian terhadap potensi bahaya tersebut untuk memprediksi langkah atau tindakan selanjutnya terutama pada kemungkinan potensi bahaya tersebut menjadi suatu risiko.

5. Mencari informasi / data potensi bahaya
Upaya ini dapat dilakukan misalnya melalui kepustakaan, mempelajari MSDS, petunjuk teknis, standar, pengalaman atau informasi lain yang relevan.

6. Analisis Risiko
Dalam kegiatan ini, semua jenis resiko, akibat yang bisa terjadi, tingkat keparahan, frekuensi kejadian, cara pencegahannya, atau rencana tindakan untuk mengatasi risiko tersebut dibahas secara rinci dan dicatat selengkap mungkin. Ketidaksempurnaan dapat juga terjadi, namun melalui upaya sitematik, perbaikan senantiasa akan diperoleh.

7. Evaluasi risiko
Memprediksi tingkat risiko melalui evaluasi yang akurat merupakan langkah yang sangat menentukan dalam rangkaian penilaian risiko. Kualifikasi dan kuantifikasi risiko, dikembangkan dalam proses tersebut. Konsultasi dan nasehat dari para ahli seringkali dibutuhkan pada tahap analisis dan evaluasi risiko.

8. Menentukan langkah pengendalian
Apabila dari hasil evaluasi menunjukan adanya risiko membahayakan bagi kelangsungan kerja maupun kesehatan dan keselamatan pekerja perlu ditentukan langkah pengendalian yang dipilih dari berbagai cara seperti :
Apabila dari hasil evaluasi menunjukan adanya risiko membahayakan bagi kelangsungan kerja maupun kesehatan dan keselamatan pekerja perlu ditentukan langkah pengendalian yang dipilih dari berbagai cara seperti :
a. Memilih teknologi pengendalian seperti eliminasi, substitusi, isolasi, engineering control, pengendalian administratif, pelindung peralatan/mesin atau pelindung diri.
b. Menyusun program pelatihan guna meningkatka pengetahuan dan pemahaman berkaitan dengan risiko
c. Menentukan upaya monitoring terhadap lingkungan / tempat kerja.
d. Menentukan perlu atau tidaknya survailans kesehatan kerja melalui pengujian kesehatan berkala, pemantauan biomedik, audiometri dan lain-lain.
e. Menyelenggarakan prosedur tanggap darurat / emergensi dan pertolongan pertama sesuai dengan kebutuhan.

9. Menyusun pencatatan / pelaporan
Seluruh kegiatan yang dilakukan dalam penilaian risiko harus dicatat dan disusun sebagai bahan pelaporan secara tertulis. Format yang digunakan dapatdisusun sesuai dengan kondisi yang ada.

10. Mengkaji ulang penelitian
Pengkajian ulang perlu senantiasa dilakukan dalam periode tertentu atau bila terdapat perubahan dalam proses produksi, kemajuan teknologi, pengembangan informasi terbaru dan sebagainya, guna perbaikan berkelanjutan penilaian risiko tersebut.
Pengendalian Risiko

Pengendalian risiko ditujukan untuk mencegah terjadinya pajanan bahaya kesehatan, atau menurunkan tingkat pajanan sampai pada tingkat yang dapat diterima (acceptable level). Pengendalian dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung keadaan pada saat tersebut. Hirarki yang disarankan dalam pengendalian secara umum adalah; pengendalian secara teknis, pengendalian secara administratif, dan yang terakhir adalah penggunaan alat pelindung diri (personal protective equipment).
Pada kasus pajanan kimia maka hirarki yang disarankan adalah: substitusi bahan yang berbahaya dengan yang tidak atau kurang berbahaya, pengendalian teknik seperti penyempurnaan ventilasi, perbaikan prosedur kerja dengan tujuan menurunkan pajanan, dan penggunaan alat pelindung diri.

Dari uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa tujuan utama dari program keselamatan dan kesehatan kerja adalah memberikan perlindungan kepada pekerja dari bahaya kesehatan dan keselamatan yang berhubungan dengan lingkungan kerja..Upaya tersebut bisa dilakukan dengan mengelola risiko yang teridentifikasi di lingkungan kerja.

DAFTAR PUSTAKA

1. Budiono S. Manajemen Risiko dalam Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan. Semarang, 2005.
2. Mansur M. Manajemen Risiko Kesehatan di Tempat Kerja. Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 9, September 2007
3. Organisasi Perburuhan Internasional. “Hidup Saya, Pekerjaan Saya, Pekerjaan yang Aman” Jakarta, Kantor Perburuhan Internasional, 2008
4. World Health Organization. Deteksi dini penyakit akibat kerja. Wijaya C (Ed.) Suyono J (Alih bahasa). Jakarta: EGC; 1993.


Posted via Blogaway

Selasa, 08 April 2014

Bahaya Klorin Pada Air Minum


Banyak dari kita yang sehari-harinya memakai air ledeng. Klorin, khlorin atau chlorine merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses khlorinasi. Sudah umum pula bahwa khlorinasi adalah proses utama dalam proses penghilangan kuman penyakit air ledeng, air bersih atau air minum yang akan kita gunakan. Sebenarnya proses khlorinasi tersebut sangat efektif untuk menghilangkan kuman penyakit terutama bila kita menggunakan air ledeng. Tetapi dibalik kefektifannya itu klorin juga bisa berbahaya bagi kesehatan kita.

Dari berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang mengandung klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung kemih, dubur ataupun usus besar. Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami keguguran kandungan. Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula kemungkinan kerusakan ginjal dan hati.

Dari manakah asal khlorin?
Air ledeng, pada saat “pembuatan” air ledeng umumnya menggunakan air permukaan, yang umumnya akan lebih banyak mengandung kuman atau mikroorganisme merugikan daripada bila dibandingkan dengan air sumur. Campuran khlorin yang berlebihan tentunya akan dapat sampai ke kita dan akan masuk ke dalam tubuh jika kita meminum air yang mengandung khlorin tersebut.
Septik tank atau air pembuangan limbah rumah tangga. Ketika menggunakan pembersih atau pencuci yang mengandung khlorin, bisa jadi air pembuangan hasil cucian tersebut kemudian meresap ke dalam tanah dan mencemari sumur yang merupakan sumber air bersih rumah tangga.
Pembuangan Air Kolam Renang. Kolam renang umumnya menggunakan khlorin sebagai “penjernih” dari mikroorganisme yang ada dalam air. Air buangan dari kolam renang ini juga bisa saja mencemari sumur air bersih warga sekitarnya.

Bagaimana khlorin tersebut sampai ke tubuh kita?
Lewat air minum. Cara paling utama khlorin masuk ke dalam tubuh adalah melalui air yang kita minum. Umumnya resiko yang lebih “sering” meminumnya adalah orang-orang yang memakai air ledeng sebagai bahan air minumnya.
Lewat udara. Ketika mandi menggunakan ”shower” air panas/hangat, uap air yang masih mengandung khlorin dapat terhirup dan masuk ke dalam tubuh kita.
Selain itu walaupun sedikit, bagi sebagian orang klorin juga bisa masuk melalui kulit ketika sedang mandi menggunakan air yang mengandung klorin.

Bagaimana cara mengurangi kadar klorin dalam air?
Dengan menggunakan Granulated activated carbon (GAC) atau butiran karbon aktif sebagai filter air dapat mengurangi kadar klorin dalam air yang akan kita pakai. Filter air dari arang ini efektif untuk mengurangi rasa dan bau dari air. Anda juga dapat sekalian membuat saringan air sederhana yang menggunakan arang sebagai salah satu bahan untuk saringan atau anda dapat juga menggunakan salah satu dari berbagai teknik penyaringan air sederhana untuk mendapatkan air minum. Tetapi cara terbaik adalah tidak menggunakan klorin untuk disinfeksi air minum dan sebagai gantinya dapat digunakan cara sederhana untuk melakukan disinfeksi pada air minum.

Cara Mencegah Klorin Masuk ke Dalam Tubuh.
Gunakan air sehemat dan seoptimal mungkin untuk mandi (baik shower ataupun berendam), mencuci ataupun memasak dan sebaiknya air yang digunakan adalah air dingin. Lalu bukalah jendela atau ventilasi agar udara yang mengandung klorin dapat keluar dan digantikan dengan udara yang bebas klorin. Sedangkan untuk mengatasi bila anda menaruh klorin pada bak atau sumur sumber air anda, kuraslah bak dan sumur anda.

Lalu bagaimana dengan Air Mineral kemasan?
Seharusnya pabrik dari pembuat air mineral kemasan mengikuti standar yang ditetapkan tentang batas aman penggunaan klorin. Untuk lebih jauhnya mungkin anda harus bertanya pada pabrik pembuatnya.. apalagi kalo katanya Dari Mata Air Pegunungan


Posted via Blogaway

Manajemen Risiko dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Perusahaan Konstruksi

Perusahaan Jasa Konstruksi Menurut Porter (1980) perusahaan adalah sekumpulan kegiatan yang dilaksanakan untuk merancang, memasarkan, mengantarkan, dan mendukung produknya. Tujuan suatu perusahaan adalah mempertahankan kelangsungan hidup, melakukan pertumbuhan, serta meningkatkan profitabilitas.
Tiga tujuan tersebut merupakan pedoman arah strategis semua organisasi bisnis. Perusahaan yang tidak mampu bertahan hidup tidak akan mampu memberi harapan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Perusahaan yang kompetitif diindikasikan dengan adanya sumber daya manusia yang mempunyai keterampilan dan kecakapan kerja yang baik dan inovatif, sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam persaingan bebas. Selain itu harus mempertimbangkan kualitas kerja, memiliki kecepatan, menghasilkan produk yang efisien serta memperhatikan kepuasan pelanggan.

Industri konstruksi merupakan suatu jenis Industri yang dapat dijadikan indikasi pergerakan roda ekonomi bersama dengan industry-industri yang lain. Industri konstruksi mempunyai sifat-sifat antara lain :
1.Berorientasi pada tenaga kerja
2.Cenderung komplek, banyak pihak yang terlibat
3.Jangka waktu pendek
4.Setiap proyek adalah unik
5.Dibangun dilapangan dan banyak dipengaruhi lingkungan sekitar
6.Banyak dipengaruhi oleh lokasi dan budaya setempat
7.Sering terjadi permintaan perubahan
Selain itu industri konstruksi mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan industri lain, yaitu :
1.Orang – orang yang terlibat dalam proyek seringkali bekerja secara sementara
2.Tiap proyek adalah unik dan perubahan kondisi mengurangi hasil yang ingin dicapai dari factor-faktor pendukung yang ada.
3.Keorganisasian bersifat sementara dan sebagai akibatnya tidak ada komitmen antara klien dan penyedia jasa untuk membangun ketrampilan tenaga kerja dan proyek.

Industri konstruksi adalah industri yang mencakup semua pihak yang terkait dengan proses konstruksi termasuk tenaga profesi, pelaksana konstruksi dan juga para pemasok yang bersama-sama memenuhi kebutuhan pelaku dalam industri (Hillebrandt 1985). Dibandingkan dengan industri lain, misalnya industri pabrikan (manufacture), maka bidang konstruksi mempunyai karakteristik yang sangat spesifik, bahkan unik. Karakteristik usaha jasa konstruksi terdiri dari :
1. Produk jual sebelum proses produksi dimulai
2. Produk bersifat ”custom-made”
3. Lokasi produk berpindah-pindah
4. Proses produk berlangsung dialam terbuka
5. Penjualan produk dilakukan dialam terbuka
6. Proses produk melibatkan berbagai jenis peralatan berbagai klasifikasi dan
kualifikasi tenaga kerja, serta berbagai tingkatan teknologi
7. Penawaran suatu pekerjaan konstruksi umumnya berdasarkan pengalaman
melaksanakan pekerjaan sejenis

Kata jasa konstruksi bermakna sangat luas, pada umumnya bidang-bidang jasa konstruksi meliputi :
1. Bidang perencanaan (design)
2. Bidang pelaksanaan (construction)
3. Bidang pengawasan (supervision/construction management)
4. Bidang pengelolaan lahan (property management
5. Bidang pengembangan lahan (developer)

Identifikasi Bahaya

Pelaksanaan konstruksi mempunyai risiko untung atau rugi yang sangat divergen yang semua baru dapat diketahui pada saat proyek selesai dilaksanakan secara tuntas.

Tantangan Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Konstruksi di Indonesia proyek konstruksi di negara-negara berkembang, terdapat tiga kali lipat tingkat kematian dibandingkan dengan di negara-negara maju.
Masalah umum mengenai K3 ini juga terjadi pada penyelenggaraan konstruksi. Tenaga kerja di sektor jasa konstruksi mencakup sekitar 7-8% dari jumlah tenaga kerja di seluruh sektor, dan menyumbang 6.45% dari PDB di Indonesia. Sektor jasa konstruksi adalah salah satu sektor yang paling berisiko terhadap kecelakaan kerja, disamping sektor utama lainnya yaitu pertanian, perikanan, perkayuan, dan pertambangan.

identifikasi risiko tersebut dapat dilihat berdasarkan fakta bahwa :
1.Jumlah tenaga kerja di sektor konstruksi yang mencapai sekitar 4.5 juta orang,
2.Sebanyak 53% di antaranya hanya mengenyam pendidikan sampai dengan tingkat Sekolah Dasar, bahkan sekitar 1.5% dari tenaga kerja ini belum pernah mendapatkan pendidikan formal apapun.
3.Sebagai besar dari mereka juga berstatus tenaga kerja harian lepas atau borongan yang tidak memiliki ikatan kerja yang formal dengan perusahaan. Kenyataan ini tentunya mempersulit penanganan masalah K3 yang biasanya dilakukan dengan metoda pelatihan dan penjelasan-penjelasan mengenai Sistem Manajemen K3 yang diterapkan pada perusahaan konstruksi
4.Sumber daya manusia yang bersifat sementara selama proyek berlangsung,
5.Proyek bersifat unik karena tidak ada proyek yang sama satu dengan yang lain,
6.Keorganisasian proyek bersifat sementara.

Sifat – sifat dalam proyek konstruksi ini berpotensi mengakibatkan terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan menjadi resiko. Resiko tersebut ada dalam semua aspek yang membutuhkan perencanaan dan pengaturan , akan tetapi kompleksitas dan tingkat risiko dalam tiap-tiap pekerjaan sangat variatif tergantung seberapa besar pekerjaan dan bidang yang dijalankan. Resiko dan ketidak pastian ada dalam semua aspek pekerjaan konstruksi tanpa melihat ukuran , kompleksitas, lokasi, sumber daya , maupun kecepatan konstruksi suatu proyek . Hal yang terpenting bahwa persepsi terhadap resiko adalah factor kunci dalam membuat keputusan dan harus diperhitungkan dalam semua prosedur penilaian resiko yang harus dikelola.
Penilaian Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Konstruksi

Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Berbagai penilaian dapat dilakukan dalam hal penyebab utama kecelakaan kerja pada proyek konstruksi adalah :
1.Karakteristik proyek konstruksi yang bersifat unik,
2.Lokasi kerja yang berbeda-beda, terbuka dan dipengaruhi cuaca,
3.Waktu pelaksanaan yang terbatas, dinamis dan menuntut ketahanan fisik yang tinggi,
4.Banyak menggunakan tenaga kerja yang tidak terlatih.
5.Manajemen keselamatan kerja yang sangat lemah, akibatnya para pekerja bekerja dengan metoda pelaksanaan konstruksi yang berisiko tinggi.

Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Konstruksi

Pekerjaan-pekerjaan yang paling berbahaya adalah pekerjaan yang dilakukan pada ketinggian dan pekerjaan galian. Pada ke dua jenis pekerjaan ini kecelakaan kerja yang terjadi cenderung serius bahkan sering kali mengakibatkan cacat tetap dan kematian. Jatuh dari ketinggian adalah risiko yang sangat besar dapat terjadi pada pekerja yang melaksanakan kegiatan konstruksi pada elevasi tinggi. Biasanya kejadian ini akan mengakibat kecelakaan yang fatal. Sementara risiko tersebut kurang dihayati oleh para pelaku konstruksi, dengan sering kali mengabaikan penggunaan peralatan pelindung (personal fall arrest system) yang sebenarnya telah diatur dalam pedoman K3 konstruksi.

Jenis-jenis kecelakaan kerja akibat pekerjaan galian dapat berupa tertimbun tanah, tersengat aliran listrik bawah tanah, terhirup gas beracun, dan lain-lain. Bahaya tertimbun adalah risiko yang sangat tinggi, pekerja yang tertimbun tanah sampai sebatas dada saja dapat berakibat kematian. Di samping itu, bahaya longsor dinding galian dapat berlangsung sangat tiba-tiba, terutama apabila hujan terjadi pada malam sebelum pekerjaan yang akan dilakukan pada pagi keesokan harinya. Data kecelakaan kerja pada pekerjaan galian di Indonesia belum tersedia, namun sebagai perbandingan, Hinze dan Bren (1997) mengestimasi jumlah kasus di Amerika Serikat yang mencapai 100 kematian dan 7000 cacat tetap per tahun akibat tertimbun longsor dinding galian serta kecelakaan-kecelakaan lainnya dalam pekerjaan galian.
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja berdampak ekonomis yang cukup signifikan. Setiap kecelakaan kerja dapat menimbulkan berbagai macam kerugian. Di samping dapat mengakibatkan korban jiwa.

Pengelolaan risiko

Sumber daya manusia didalam organisasi harus dikelola dengan baik, Pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi terdiri dari :
1.Pengadaan personil
2.Pengembangan personil melalui pelatihan dan pendidikan
3.Pemberian imbalan
4.Integrasi personil kedalam organisasi
5.Pemeliharaan terhadap personil yang ada
6.Pemberhentian personil

Langkah-langkah yang dapat di tempuh dalam menanggulangi kecelakaan kerja di industri :
1. Peraturan Perundang-undangan.
Untuk memperkecil risiko kecelakaan kerja, sejaka awal tahun 1980an pemerintah telah mengeluarkan suatu peraturan tentang keselamatan kerja khusus untuk sektor konstruksi, yaitu Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-01/Men/1980. Adanya ketentuan dan syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi. Penerapan semua ketentuan dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku semenjak tahap perencanaan. Penyelenggaraan pengawasan pelaksanaan K3 langsung di tempat kerja.
2. Standarisasi.
Penyusunan standar tertentu yang bertalian dengan konstruksi dan keadaan yang aman dari peralatan industri, Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau alat pelindung diri. Dengan adanya standar K3 yang baik dan maju akan menentukan tingkat kemajuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3. Inspeksi / Pengawasan.
Pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka pemeriksaan dan pengujian terhadap keadaan tempat kerja, mesin, pesawat, alat dan instalasi, sejauh mana masalah ini masih memenuhi ketentuan dan persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
4. R i s e t.
Riset dapat meliputi antara lain : teknis, medis, psychologis dan statistik, yang dimaksudkan untuk menunjang tingkat kemajuan bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai perkembangan ilmu pengetahuan teknik dan teknologi.
5. Pendidikan dan Latihan.
Dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran akan arti pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja, disamping meningkatkan kualitas pengetahuan dan ketrampilan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6. P e r s u a s i.
Pendekatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara pribadi dengan tidak menerapkan dan memaksakan melalui sangsi – sangsi.
7. A s u r a n s i.

Dapat diterapkan misalnya dengan cara premi yang lebih rendah terhadap perusahaan yang memenuhi syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai tingkat kekerapan (FR) dan Keparahan kecelakaan (SR) yang rendah di perusahaannya. Penanganan masalah kecelakaan kerja juga didukung oleh adanya UU No. 3/1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Berdasarkan UU ini, jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) adalah perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan uang sebagai pengganti sebagian penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat dari suatu peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, tua dan meninggal dunia.

Jamsostek kemudian diatur lebih lanjut melalui PP No. 14/1993 mengenai penyelenggaraan jamsostek di Indonesia. Kemudian, PP ini diperjelas lagi dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-05/MEN/1993, yang menunjuk PT. ASTEK (sekarang menjadi PT. Jamsostek), sebagai sebuah badan (satu-satunya) penyelenggara jamsostek secara nasional. Sebagai penyelenggara asuransi jamsostek, PT. Jamsostek juga merupakan suatu badan yang mencatat kasus-kasus kecelakaan kerja termasuk pada proyek-proyek konstruksi melalui pelaporan klaim asusransi setiap kecelakaan kerja terjadi. Melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-196/MEN/1999, berbagai aspek penyelenggaraan program jamsostek diatur secara khusus untuk para tenaga kerja harian lepas, borongan, Tantangan Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Konstruksi di Indonesia dan perjanjian kerja waktu tertentu, pada sektor jasa konstruksi. Karena pekerja sektor jasa konstruksi sebagian besar berstatus harian lepas dan borongan, maka KepMen ini sangat membantu nasib mereka. Para pengguna jasa wajib mengikutsertakan pekerja-pekerja lepas ini dalam dua jenis program jamsostek yaitu jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian. Apabila mereka bekerja lebih dari 3 bulan, pekerja lepas ini berhak untuk ikut serta dalam dua program tambahan lainnya yaitu program jaminan hari tua dan jaminan pemeliharaan kesehatan.

Dari uraian mengenai berbagai aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada penyelenggaraan konstruksi di Indonesia, dapat diambil kesimpulan bahwa bebagai masalah dan tantangan yang timbul tersebut berakar dari rendahnya taraf kualitas hidup sebagian besar masyarakat. Dari sekitar 4.5 juta pekerja konstruksi Indonesia, lebih dari 50% di antaranya hanya mengenyam pendidikan maksimal sampai dengan tingkat Sekolah Dasar. Mereka adalah tenaga kerja lepas harian yang tidak meniti karir ketrampilan di bidang konstruksi, namun sebagian besar adalah para tenaga kerja dengan ketrampilan seadanya dan masuk ke dunia jasa konstruksi akibat dari keterbatasan pilihan hidup.

Permaslahan K3 pada jasa konstruksi yang bertumpu pada tenaga kerja berkarakteristik demikian, tentunya tidak dapat ditangani dengan cara-cara yang umum dilakukan di negara maju. Langkah pertama perlu segera diambil adalah keteladanan pihak Pemerintah yang mempunyai fungsi sebagai pembina dan juga “the biggest owner.” Pihak pemilik proyek lah yang memiliki peran terbesar dalam usaha perubahan paradigma K3 konstruksi. Dalam penyelenggaraan proyek-proyek konstruksi yang didanai oleh APBN/APBD/Pinjaman Luar Negeri, Pemerintah antara lain dapat mensyaratkan penilaian sistem K3 sebagai salah satu aspek yang memiliki bobot yang besar dalam proses evaluasi pemilihan penyedia jasa. Di samping itu, hal yang terpenting adalah aspek sosialisasi dan pembinaan yang terus menerus kepada seluruh komponen Masyarakat Jasa Konstruksi, karena tanpa program-program yang bersifat partisipatif, keberhasilan penanganan masalah K3 konstruksi tidak mungkin tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
Warta Ekonomi, ”K3 Masih Dianggap Remeh,” 2 Juni 2006
Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 174/MEN/1986-104/KPTS/1986: ”Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.”
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 384/KPTS/M/2004 ”Tentang Pedoman Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi Bendungan.”
Hinze, J., and Bren, K. (1997). “The Causes of Trenching Related Fatalities and Injuries,” Proceedings of Construction Congress V: Managing Engineered Construction in Expanding Global Markets, ASCE, pp 389-398.
Keppres RI No.22 Tahun 1993 ”Tentang Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja.”
King, R.W. and Hudson, R. (1985). “Construction Hazard and Safety Handbook: Safety.” Butterworths, England.
Occupational Safety and Health Administration (Revisi 2000). “Occupational Safety and Health Standards for the Construction Industry” (29 CFR Part 1926) – U.S. Department of Labor.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER-01/MEN/1980 “Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.”
Peraturan Pemerintah RI No. 14 Tahun 1993 “Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.”
Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja No.Kep.


Posted via Blogaway

Minggu, 06 April 2014

Manajemen Risiko K3 di Perusahaan Pertambangan


Pertambangan memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Pertambangan memberikan peran yang sangat signifikan dalam perekonomian nasional, baik dalam sektor fiscal, moneter, maupun sektor riil. Peran pertambangan terlihat jelas dimana pertambangan menjadi salah satu sumber penerimaan negara; berkontribusi dalam pembangaunan daerah, baik dalam bentuk dana bagi hasil maupun program community development atau coorporate social responsibility; memberikan nilai surplus dalam neraca perdagangan; meningkatkan investasi; memberikan efek berantai yang positif terhadap ketenagakerjaan; menjadi salah satu faktor dominan dalam menentukan Indeks Harga Saham Gabungan; dan menjadi salah satu sumber energy dan bahan baku domestik.

Salah satu karakteristik industri pertambangan adalah padat modal, padat teknologi dan memiliki risiko yang besar. Oleh karena itu, dalam rangka menjamin kelancaran operasi, menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kejadian berbahaya dan penyakit akibat kerja maka diperlukan implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan pertambangan.

Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun.

Upaya pencegahan dan pengendalian bahaya kerja yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dilakukan dengan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja.Secara keilmuan K3, didefinisikan sebagai ilmu dan penerapan teknologi tentang pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dari aspek hukum K3 merupakan kumpulan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.

Melalui peraturan yang jelas dan sanksi yang tegas, perlindungan K3 dapat ditegakkan, untuk itu diperlukan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang K3. Bahkan ditingkat internasionalpun telah disepakati adanya konvensi-konvensi yang mengatur tentang K3 secara universal sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik yang dikeluarkan oleh organisasi dunia seperti ILO, WHO, maupun tingkat regional.

Ditinjau dari aspek ekonomis, dengan menerapkan K3, maka tingkat kecelakaan akan menurun, sehingga kompensasi terhadap kecelakaan juga menurun, dan biaya tenaga kerja dapat berkurang. Sejalan dengan itu, K3 yang efektif akan dapat meningkatkan produktivitas kerja sehingga dapat meningkatkan hasil produksi. Hal ini pada gilirannya kemudian dapat mendorong semua tempat kerja/industri maupun tempat-tempat umum merasakan perlunya dan memiliki budaya K3 untuk diterapkan disetiap tempat dan waktu, sehingga K3 menjadi salah satu budaya industrial.

Dengan melaksanakan K3 akan terwujud perlindungan terhadap tenaga kerja dari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu melakukan pekerjaan di tempat kerja. Dengan dilaksanakannya perlindungan K3, diharapkan akan tercipta tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja yang produktif, sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan. Dengan demikian K3 sangat besar peranannya dalam upaya meningkatkan produktivitas perusahaan, terutama dapat mencegah korban manusia..

Dengan demikian untuk mewujudkan K3 diperusahaan perlu dilaksanakan dengan perencanaan dan pertimbangan yang tepat, dan salah satu kunci keberhasilannya terletak pada peran serta pekerja sendiri baik sebagai subyek maupun obyek perlindungan dimaksud dengan memperhatikan banyaknya risiko yang diperoleh perusahaan, mulai diterapkan manajemen risiko, sebagai inti dan cikal bakal SMK3. Penerapan ini sudah mulai menerapkan pola preventif terhadap kecelakaan kerja yang akan terjadi.
Manajemen risiko menuntut tidak hanya keterlibatan pihak manajemen tetapi juga komitmen manajemen dan seluruh pihak yang terkait. Pada konsep ini, bahaya sebagai sumber kecelakaan kerja harus harus teridentifikasi, kemudian diadakan perhitungan dan prioritas terhadap risiko dari bahaya tersebut dan terakhir adalah pengontrolan risiko.

Ditahap pengontrolan risiko, peran manajemen sangat penting karena pengontrolan risiko membutuhkan ketersediaan semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, karena pihak manajemen yang sanggup memenuhi ketersediaan ini. Semua konsep-konsep utama tersebut semakin menyadarkan akan pentingnya kebutuhan pengelolaan K3 dalam bentuk manajemen yang sistematis dan mendasar agar dapat terintegrasi dengan manajemen perusahaan yang lain. Integrasi ini diawali dengan kebijakan dari perusahaan untuk mengelola K3 menerapkan suatu Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Manajemen Resiko Pertambangan.
2. Apa Faktor Resiko Yang Ada Di Perusahaan Pertambangan.
3. Bagaimana Teknik Cara/Metode Pengelolaan Resiko Pada Perusahaan Pertambangan.
4. Apa Saja Manfaat Manajemen Resiko Pada Perusahaan Pertambangan
5. Bagaimana Teknik Pencegahan Ledakan

C. Tujuan Umum
Untuk mengetahui manajemen resiko pada perusahaan pertambangan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja.

D. Tujuan Khusus
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Manajemen Resiko Pertambangan.
2. Untuk Mengetahui Faktor Resiko Yang Ada Di Perusahaan Pertambangan.
3. Untuk Mengetahui Cara/Metode Pengelolaan Resiko Pada Perusahaan Pertambangan.
4. Untuk Mengetahui Manfaat Manajemen Resiko Pada Perusahaan Pertambangan.
5. Untuk Mengetahui Teknik Pencegahan Ledakan

Pengertian Manajemen Resiko Pertambangan.

Manajemen Resiko Pertambangan adalah suatu proses interaksi yang digunakan oleh perusahaan pertambangan untuk mengidentifikasi,mengevaluasi,dan menanggulangi bahaya di tempat kerja guna mengurangi resiko bahaya seperti kebakaran, ledakan, tertimbun longsoran tanah, gas beracun, suhu yang ekstrem,dll.Jadi, manajemen resiko merupakan suatu alat yang bila digunakan secara benar akan menghasilkan lingkungan kerja yang aman,bebas dari ancaman bahaya di tempat kerja.

Faktor Resiko Yang Ada Di Perusahaan Pertambangan

Adapun Faktor Resiko yang sering dijumpai pada Perusahaan Pertambangan adalah sebagai berikut :

a. Ledakan
Ledakan dapat menimbulkan tekanan udara yang sangat tinggi disertai dengan nyala api. Setelah itu akan diikuti dengan kepulan asap yang berwarna hitam. Ledakan merambat pada lobang turbulensi udara akan semakin dahsyat dan dapat menimbulkan kerusakan yang fatal.

b. Longsor
Longsor di pertambangan biasanya berasal dari gempa bumi, ledakan yang terjadi di dalam tambang,serta kondisi tanah yang rentan mengalami longsor. Hal ini bisa juga disebabkan oleh tidak adanya pengaturan pembuatan terowongan untuk tambang.

c. Kebakaran
Bila akumulasi gas-gas yang tertahan dalam terowongan tambang bawah tanah mengalami suatu getaran hebat, yang diakibatkan oleh berbagai hal, seperti gerakan roda-roda mesin, tiupan angin dari kompresor dan sejenisnya, sehingga gas itu terangkat ke udara (beterbangan) dan kemudian membentuk awan gas dalam kondisi batas ledak (explosive limit) dan ketika itu ada sulutan api, maka akan terjadi ledakan yang diiringi oleh kebakaran.

Cara / Metode Pengelolaan Resiko Pada Perusahaan Pertambangan

Pengelolaan Risiko menempati peran penting dalam organisasi kami karena fungsi ini mendorong budaya risiko yang disiplin dan menciptakan transparansi dengan menyediakan dasar manajemen yang baik untuk menetapkan profil risiko yang sesuai. Manajemen Risiko bersifat instrumental dalam memastikan pendekatan yang bijaksana dan cerdas terhadap pengambilan risiko yang dengan demikian akan menyeimbangkan risiko dan hasil serta mengoptimalkan alokasi modal di seluruh korporat. Selain itu, melalui budaya manajemen risiko proaktif dan penggunaan sarana kuantitatif dan kualitatif yang modern, kami berupaya meminimalkan potensi terhadap kemungkinan risiko yang tidak diharapkan dalam operasional.

Pengelolaan K3 pertambangan dilakukan secara menyeluruh baik oleh pemerintah maupun oleh perusahaan. Pengelolaan tersebut didasarkan pada peraturan sebagai berikut:
1. UU No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
2. UU No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah
3. UU No. 27 tahun 2003 tentang Panas bumi
4. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
5. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
6. PP No. 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi
7. PP No.38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemprov dan Pemkab/Kota
8. PP No.19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan K3 di Bidang Pertambangan
9. Permen No.06.P Tahun 1991 tentang Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi, Peralatan dan Teknik Migas dan Panas Bumi
10. Permen No.02 P. Tahun 1990 tentang Keselamatan Kerja Panas Bumi
11. Kepmen No.555.K Tahun 1995 tentang K3 Pertambangan Umum
12. Kepmen.No.2555.K Tahun 1993 tentang PIT Pertambangan Umum.

Pengendalian risiko diperlukan untuk mengamankan pekerja dari bahaya yang ada di tempat kerja sesuai dengan persyaratan kerja Peran penilaian risiko dalam kegiatan pengelolaan diterima dengan baik di banyak industri.Pendekatan ini ditandai dengan empat tahap proses pengelolaan risiko manajemen risiko adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi risiko adalah mengidentifikasi bahaya dan situasi yang berpotensi menimbulkan bahaya atau kerugian (kadang-kadang disebut ‘kejadian yang tidak diinginkan’).
2. Analisis resiko adalah menganalisis besarnya risiko yang mungkin timbul dari peristiwa yang tidak diinginkan.
3. Pengendalian risiko ialah memutuskan langkah yang tepat untuk mengurangi atau mengendalikan risiko yang tidak dapat diterima.
4. Menerapkan dan memelihara kontrol tindakan adalah menerapkan kontrol dan memastikan mereka efektif.

Manajemen resiko pertambangan dimulai dengan melaksanakan identifikasi bahaya untuk mengetahui faktor dan potensi bahaya yang ada yang hasilnya nanti sebagai bahan untuk dianalisa, pelaksanaan identifikasi bahaya dimulai dengan membuat Standart Operational Procedure (SOP). Kemudian sebagai langkah analisa dilakukanlah observasi dan inspeksi. Setelah dianalisa,tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah evaluasi resiko untuk menilai seberapa besar tingkat resikonya yang selanjutnya untuk dilakukan kontrol atau pengendalian resiko. Kegiatan pengendalian resiko ini ditandai dengan menyediakan alat deteksi, penyediaan APD, pemasangan rambu-rambu dan penunjukan personel yang bertanggung jawab sebagai pengawas. Setelah dilakukan pengendalian resiko untuk tindakan pengawasan adalah dengan melakukan monitoring dan peninjauan ulang bahaya atau resiko.

Manfaat Manajemen Resiko Pada Perusahaan Pertambangan

Secara umum manfaat Manajemen Resiko pada perusahaan pertambangan adalah sebagai berikut :
1. Menimalkan kerugian yang lebih besar
2. Meningkatkan kepercayaan pelanggan dan pemerintah kepada perusahaan
3. Meningkatkan kepercayaan karyawan kepada perusahaan

Teknik Pencegahan Ledakan

Guna menghindari berbagai kecelakaan kerja pada tambang bawah tanah, terutama dalam bentuk ledakan gas perlu dilakukan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan ledakan ini harus dilakukan oleh segenap pihak yang terkait dengan pekerjaan pada tambang bawah tanah tersebut.

Beberapa hal yang perlu dipelajari dalam rangka pencegahan ledakan adalah :
• Pengetahuan dasar-dasar terjadinya ledakan, membahas:
o Gas-gas yang mudah terbakar/meledak
o Karakteristik gas
o Sumber pemicu kebakaran/ledakan
• Metoda eliminasi penyebab ledakan, antara lain:
o Pengukuran konsentrasi gas
o Pengontrolan sistem ventilasi tambang
o Pengaliran gas (gas drainage)
o Penggunaan alat ukur gas
o Penyiraman air (sprinkling water)
o Pengontrolan sumber-sumber api penyebab kebakaran dan ledakan
• Teknik pencegahan ledakan tambang
o Penyiraman air (water sprinkling)
o Penaburan debu batu (rock dusting)
o Pemakaian alat-alat pencegahan standar.
• Fasilitas pencegahan penyebaran kebakaran dan ledakan, antara lain:
o Lokalisasi penambangan dengan penebaran debu batuan
o Pengaliran air ke lokasi potensi kebakaran atau ledakan
o Penebaran debu batuan agak lebih tebal pada lokasi rawan
• Tindakan pencegahan kerusakan akibat kebakaran dan ledakan:
o Pemisahan rute (jalur) ventilasi
o Evakuasi, proteksi diri, sistemperingatandini, dan penyelamatansecara tim.

Sesungguhnya kebakaran tambang dan ledakan gas tidak akan terjadi jika sistem ventilasi tambang batubara bawah tanah itu cukup baik.

Manajemen Resiko Pertambangan adalah suatu proses interaksi yang digunakan oleh perusahaan pertambangan untuk mengidentifikasi,mengevaluasi,dan menanggulangi bahaya di tempat kerja guna mengurangi resiko bahaya seperti kebakaran, ledakan, tertimbun longsoran tanah, gas beracun, suhu yang ekstrem,dll.Jadi, manajemen resiko merupakan suatu alat yang bila digunakan secara benar akan menghasilkan lingkungan kerja yang aman,bebas dari ancaman bahaya di tempat kerja.

Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun.

Manajemen risiko menuntut tidak hanya keterlibatan pihak manajemen tetapi juga komitmen manajemen dan seluruh pihak yang terkait. Pada konsep ini, bahaya sebagai sumber kecelakaan kerja harus harus teridentifikasi, kemudian diadakan perhitungan dan prioritas terhadap risiko dari bahaya tersebut dan terakhir adalah pengontrolan risiko. Ditahap pengontrolan risiko, peran manajemen sangat penting karena pengontrolan risiko membutuhkan ketersediaan semua sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, karena pihak manajemen yang sanggup memenuhi ketersediaan ini. Semua konsep-konsep utama tersebut semakin menyadarkan akan pentingnya kebutuhan pengelolaan K3 dalam bentuk manajemen yang sistematis dan mendasar agar dapat terintegrasi dengan manajemen perusahaan yang lain. Integrasi ini diawali dengan kebijakan dari perusahaan untuk mengelola K3 menerapkan suatu Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

Referensi

-Balai Diklat Tambang Bawah Tanah@ Copyright BDTBT 2004 Pusdiklat Teknologi Mineral & Batubara
-Budiono S. Manajemen Risiko dalam Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan. Semarang, 2005.
-Mansur M. Manajemen Risiko Kesehatan di Tempat Kerja. Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 9,September2007
-Organisasi Perburuhan Internasional. “Hidup Saya, Pekerjaan Saya, Pekerjaan yang Aman” Jakarta, Kantor Perburuhan Internasional, 2008
-World Health Organization. Deteksi dini penyakit akibat kerja. Wijaya C (Ed.) Suyono J (Alih bahasa). Jakarta: EGC; 1993.
waridnurdiansyah.blogspot.com
-http://occmed.oxfordjournals.org


Posted via Blogaway

Sabtu, 05 April 2014

Biokimia Protein


Protein yang namanya berarti “pertama” atau “utama” merupakan makromolekul yang paling berlimpah didalam sel menyusun lebih dari setengah dari berat kering pada hampir semua organisme.
Protein adalah instrumen yang mengekspresikan informasi genetik. Seperti juga terdapat ribuan gen didalam inti sel, masing-masing mencirikan satu sifat nyata dari organisme, didalam sel terdapat ribuan jenis protein yang berbeda, masing-masing membawa fungsi spesifik yang ditentukan oleh gen yang sesuai. Protein, karenannya bukan hanya meruupakan makromolekul yang paling berlimpah tetapi juga amat bervariasi fungsinya
Sangat luar biasa pula bahwa semua protein dalam semua makhluk hidup, tanpa memandang fungsinya dan aktivitas biologisnya, dibangun oleh susunan dasar yang sama, yaitu 20 asam amino baku, yang molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas biologis. Lalu apakah yang memberikan suatu protei aktivitas enzimnya, protein lain aktivitas hormon, dan yang lain lagi aktivitas antibodi?. Bagimana kimiawi protein-protein ini berbeda?. Secara cukup sederhana, protein berbeda satu sama lain karena masing-masing mempunyai deret unit asam amino sendiri-sendiri. Asam amino merupakan abjad struktur protein karena molekul-molekul ini dapat disusun dalam sejumlah deret yang hampir tidak terbatas, untuk membuat berbagai protein dalam jumlah yang hampir tidak terbatas pula.

Protein merupakan makro molekul terbanyak dalam sel hidup dan merupakan 50% penyusun. Protein juga berperan sebagai enzim, dan memiliki fungsi lain sebagai berikut :
Fungsi Protein
Enzim
Protein yang paling bervariasi dan mempunyai kekhususan tinggi adalah protei yyang mempunyai aktivitas katalisa, yakni enzim. Hampir semua reaksi kimia biomolekul organik didalam sel dikatalis oleh enzim. Lebih dari 2000 jenis enzim , masing-masing dapat mengkatalisa reaksi kimia yang berbeda, telah ditemukan dalam berbagai bentuk kehidupan.

Protein Transport
Protein transport didalam plasma darah mengikat dan membawa molekul atau ion spesifik dari satu organ ke organ lain. Hemoglobin pada sel darah merah mengikat oksigen ketika darah melalui paru-paru, dan membawa oksigen ke jaringan periferi. Plasma darah mengandung lipo protein. Yang membawa lipid dari hati ke organ lain. Protein transport lain terdapat didalam membran sel dan menyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan membawa glukosa, asam amino dan nutrien lain melalui membran menuju kedalam sel.

Protein Nutrien dan Penyimpan
Biji berbagai tumbuhan menyimpan protein nutrien yang dibutuhkan untuk pertumbuhan embrio tanaman, terutama protein biji dari gandum, jagung dan beras.

Protein Kontraktil atau Motil
Beberapa protein memberikan kemampuan kepada sel organisme untuk berkontraksi, mengubah bentuk atau bergerak. Aktin dan miyosin adalah protein filamen yang berfungsi didalam sistem kontraktil otot kerangka dan juga didalam banyak sel.

Protein Stuktur
Banyak protein yang berperan sebagai filamen, kabel, atau lembaran penyanggah untuk memberikan struktur biologi, kekuatan atau proteksi. Komponen utama dari urat dan tulang rawan adalah protein serabut kolagen yang mempunyai daya tegang yang amat tinggi. Hampir semua komponen kulit adalah kolagen murni.

Protein Pertahanan
Banyak protein yang mempertahankan organisme dalam melawan serangan oleh spesies lain atau melindungi organisme tersebut dari luka. Imunoklobulin atau antibodi pada vertebrata adalah protein khusus yang dibuat oleh limposit yang dapat mengenali dan mengendapkan atau menetralkan serangan bakteri, virus atau protein asing dari spesies lain. Fibrinogen dan trombin merupakan protein penggumpal darah yang menjaga kehilangan darah jika sistem pembuluh terluka, bisa ular, toksin bakteri, dan protein tumbuhan beracun seperti risin.

Protein Pengatur
Beberapa protein membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologi. Diantara jenis ini terdapat sejumlah hormon, seperti insulin, yang mengatur metabolisme gula dan kekurangannya, menyebabkan penyakit diabetes, hormon pertumbuhan dari pituitary dan hormon paratiroid, yang mengatur transport Ca++ dan fosfat juga. Represor mengatur biosintesa enzim oleh sel bakteri

Penggolongan Protein

1.   Berdasarkan kelarutannya :

·           Albumin
Larut di air, garam encer, BM <<
Terdapat pada putih telur (albumin telur), susu (laktalbumin), darah (albumin darah)

·           Globulin
Larut dalam garam netral, tidak larut dalam air, terkoagulasi oleh panas, mengendap pada larutan garam konsentrasi tinggi (salting out)
Dalam tubuh terdapat sebagai zat antibodi dan fibrinogen
Pada susu terdapat dalam bentuk laktoglobulin
Pada telur terdapat dalam bentuk ovoglobulin
Pada daging terdapat dalam bentuk miosin, aktin

·         Prolamin
Tidak larut dalam air, larut dalam etanol 50 -90%
Banyak mengandung prolin dan asam glutamat, banyak terdapat pada serealia, misalnya : zein pada jagung, gliadin pada gandum dan kordein pada barley

·         Glutelin
Protein yang larut dalam asam, basa encer, tidak larut dalam pelarut netral (mis : air, garam encer, alkohol), misalnya : glutein pada gandum, oryzenin pada beras

2.   Berdasarkan bentuknya :
·         Protein globular
Pada protein globular, rantai polipeptida melipat secara rapat dan biasanya larut dalam media cair.

·         Protein serabut
Pada keratin, protein serabut dari rambut, rantai poli peptida disusun sepanjang satu sumbu dan tidak larut didalam air.

Struktur penyusun senyawa protein

Protein tersusun atas minimal 100 asam amino. Dialam tdpt 200 jenis asam amino, tetapi yg menyusun jazad hidup hanya 20 jenis asam amino, yang berikatan kovalen dengan urutan yg khas.
Semua asam amino (20) yang ditemukan pada protein mempunyai ciri sama, gugus karboksil dan gugus amino diikat pada atom karbon yang sama. Masing-masing berbeda satu dengan yang lain pada rantai sampingnya atau gugus R yang bervariasi dalam struktur, ukuran, muatan listrik dan kelarutan didalam air. Ke 20 asam amino pada protein sering kali dipandang sebagai asam amino baku, utama, atau normal, organisme hidup tetapi tidak terdapat dalam protein. Asam amino baku dapat dinyatakan dengan singkatan 3 huruf atau lambang 3 huruf.

Struktur umum asam amino yang ditemukan pada protein, diperlihatkan dalam bentuk non ionik. Warna hitam menunjukkan bagian yang umum pada semua asam α-amino pada protein (kecuali prolin), R melambangkan rantai samping atau gugus R, yang berbeda oada setiap asam amino. Pada semua asam amino kecuali glysin, atom α karbon mempunyai 4 gugus substituen yang berbeda, dan karenanya merupakan karbon asimetrik dan khiral.

Asam amino dapat berperan sebagai asam dan sebagai basa
Jika suatu kristal asam amino, misalnya alanin, dilarutkan didalam air, molekul ini menjadi ion dipolar, yang dapat berperan sebagai suatu asam (donor proton.

Atau sebagai basa (akseptor proton)

Senyawa yang mempunyai kedua sifat ini dinamakan ampoter (bahasa yunani amphi artinya “keduanya”), dan seringkali disebut ampholit, singkatan dari, “amphoteric electrolytes”. Asam mono amino mono karboksilat α-amino yang sederhana seperti alanin sebenarnya merupakan asam diprotik dalam keadaan semua molekul mengikat proton yaitu, jika gugus karboksil dan gugus amino telah megikat proton. Dalam bentuk ini asam amino mempunyai dua gugus yang dapat mengion menghasilkan proton.

Penggolongan asam amino
1. Penggolongan asam amino berdasar polaritas gugus R :
·         Gugus R yg tidak polar
·         Gugus R polar tetapi tidak bermuatan
·         Gugus R bermuatan negatif
·         Gugus R bermuatan positif
·         Polaritas : kecenderungan molekul untuk berinteraksi dengan air pada pH biologi (sekitar 7)

1.   Penggolongan asam amino berdasar struktur kimia gugus R :
·         R merupakan gugus alifatis/tidak bercabang, leu, isoleu
·         R merupakan gugus aromatik (fenila, tir,trip)
·         R merupakan gugus hidroksi (ser, treo)
·         R merupakan gugus karboksilat (as asp, as glu)
·         R merupakan gugus belerang (sist, met)
·         R merupakan gugus imino (pro, gli)
·         R merupakan gugus amino (lis, arg)
·         R merupakan gugus amida (as asp, glutamin)

2.   Penggolongan asam amino berdasar fungsi Nutrisi :
Ada 2, yaitu : Asam amino Essensiil dan Asam amino Non Essensil
·         Asam amino essensil : asam amino yang harus ada di dalam tubuh, namun tubuh tidak dapat mensintesa, harus ada dari luar
Yang termasuk asam amino Essensiil : lisin, isolisin, isoleusin, treonin, metionin, valin, fenilalanin, histidin (essensil bagi anak, tidak bagi orang dewasa), arginin (tidak essensil bagi anak dan dewasa, tapi essensil bagi bayi)
·         Yang termasuk asam amino non essensil : selain 10 yang disebutkan

Ikatan Peptida
Asam amino untuk membentuk suatu protein dihubungkan dengan ikatan peptida.
Dua molekul asam amino dapat diiikat secara kovalen melalui suatu ikatan amida subtitusi yang disebut ikatan peptida menghasilkan suatu dipeptida. Ikatan seperti ini dibentuk dengan menarik unsur H2O dari gugus karboksil satu asam amino dan gugus α-amino dari molekul lain, dengan reaksi kondensasi yang kuat. 3 asam amino dapat disatukan oleh dua ikatan peptida dengan cara yang sama untuk membentuk suatu tripeptida : tetrapeptida dan pentapeptida. Jika terdapat banyak asam amino yang tergabung dengan cara demikian struktur yang demikian dinamakan polipeptida. Unit asam amino didalam peptida biasanya disebut residu (rantai ini bukan lagi merupakan asam amino karena telah kehilangan atom hidrogen dari gugus amino dan sebagian gugus karboksilnya). Residu asam amino pada ujung suatu peptida yang mempunyai gugus α-amino bebas disebut residu terminal amino (juga residu terminal N) : residu pada ujung yang satu lagi, yang mempunyai gugus karboksil bebas disebut terminal karboksil atau residu terminal C. Peptida dimnamakan dari deret kandungan asam amino, dimulai dari residu termina N.

Struktur Protein
1.   Struktur Primer : Merupakan struktur linier asam amino dalam protein , jarang di alam
2.   Struktur Sekunder : Struktur yang merupakan polipeptida yang melipat-lipat, merupakan bentuk 3 dimensi dengan cabang-cabang rantai polipeptidanya tersusun saling berdekatan
Misal : bentuk α-heliks pada wol, bentuk lipatan pada molekul sutera, bentuk heliks pd kolagen
3.   Struktur tertier : Merupakan bentuk penyusunan bagian terbesar rantai cabang, Merupakan gabungan struktur sekunder satu dengan yang lain . Beberapa ikatan yang terdapat : ikatan garam, iktatan hidrofob, ikatan disulfide.

4.   Struktur kuartener : Melibatkan beberap polipeptida dalam membentuk suatu protein
Berbentuk seperti bola, struktur mantab
Bentuk ikatan yang mendukung :
·      ikatan antar gugus S (ikatan disulfida)
·      ikatan antar gugus bermuatan +/-
·      ikatan antar gugus tidak bermuatan
·      ikatan antar gugus sama-sama hidrofob
·      ikatan van der walls, karena adanya gerakan antar atom
misal : mioglobin.

Faktor penyebab perubahan struktur alami protein
1.   Panas
2.   pH
3.   Bahan kimia
4.   Gerakan mekanik
5.   Radiasi

Denaturasi Protein
•       DENATURASI PROTEIN merupakan perubahan sifat alami, tetapi tanpa merubah struktur primer. Suatu proses yang merubah konfigurasi 3 dimensi dari molekul protein, tanpa menyebabkan adanya pemecahan ikatan peptida
•       Sifat fisik berubah
1.   Protein struktur tertier menjadi struktur sekunder
2.   Protein struktur  Sekunder menjadi struktur primer
3.   Protein struktur  Primer menjadi struktur tetap
•       Perubahan sifat kelarutan
Sifat denaturasi : Irreversibel (tidak dapat kembali) dan reversibel (dapat kembali).

Resume
·         Protein merupakan makromolekul yang paling melimpah dalam sel
·         Protein terdiri dari rantai polipeptida panjang, yang disusun oleh 100-1000 unit asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida
·         Protein sederhana hanya menghasilkan asam amino dengan hidrolisis
·         Sel mengandung ratusan atau ribuan jenis protein, fungsi atau aktivitas biologi yang berbeda


Posted via Blogaway