penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia (meningkatanya kadar gula darah)
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Gejala Umum dari Diabetes Melitus (DM)
􀂙 Banyak kencing (poliuria).
􀂙 Haus dan banyak minum (polidipsia), lapar (polifagia).
􀂙 Letih, lesu.
􀂙 Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
􀂙 Lemah badan, kesemutan, gatal, pandangankabur, disfungsi ereksi pada pria, dan pruritus vulvae pada wanita
Pembagian DM
􀂙 DM tipe 1
- Kerusakan fungsi sel beta di pankreas
- Autoimun, idiopatik
􀂙 DM Tipe 2
Menurunnya produksi insulin atau berkurangnya daya kerja insulin atau keduanya.
􀂙 DM tipe lain:
Karena kelainan genetik, penyakit pankreas, obat, infeksi, antibodi, sindroma penyakit lain.
􀂙 DM pada masa kehamilan = Gestasional Diabetes Pada DM dengan kehamilan, ada 2 kemungkinan yang dialami oleh si Ibu:
1. Ibu tersebut memang telah menderita DM sejak sebelum hamil
2. Si ibu mengalami/menderita DM saat hamil Klasifikasi DM dengan Kehamilan
Menurut Pyke:
Klas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes
yang timbul pada waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan.
Klas II : Pregestasional diabetes, yaitu
diabetes mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah hamil.
Klas III : Pregestasional diabetes yang
disertai dengan komplikasi penyakit pembuluh darah seperti retinopati,
nefropati, penyakit pemburuh darah panggul dan pembuluh darah perifer.
90% dari wanita hamil yang menderita Diabetes termasuk ke dalam kategori DM Gestasional (Tipe II) dan DM yang tergantung pada insulin (Insulin Dependent Diabetes Mellitus = IDDM, tipe I).
Diagnosis
Kriteria Diagnosis:
1. Gejala klasik DM + gula darah sewaktu 200 mg/dl. Gula darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan waktu makan terakhir. Atau:
2. Kadar gula darah puasa 􀂕 126 mg/dl. Puasa diartikan pasien tidak mendapat
kalori tambahan sedikitnya 8 jam. Atau:
3. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO 200mg/dl. TTGO dilakukan dengan Standard
WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang
dilarutkan dalam air. Cara pelaksanaan TTGO (WHO, 1994)
Tiga hari sebelum pemeriksaan tetap makan seperti kebiasaan sehari-hari
(dengan karbohidrat yang cukup) dan tetap melakukan kegiatan jasmani seperti Biasa
Berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan, minum
air putih tanpa gula tetap diperbolehkan
Diperiksa kadar glukosa darah puasa
Diberikan glukosa 75 g (orang dewasa), atau 1,75 g/Kg BB (anak-anak), dilarutkan
dalam 250 ml air dan diminum dalamwaktu 5 menit
Berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2 jam
setelah minum larutan glukosa selesai
Diperiksa kadar glukosa darah 2 jam sesudah beban glukosa
Selama proses pemeriksaan, subyek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak
merokok. Apabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal atau DM, maka dapat digolongkan ke dalam kelompok TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) dari hasil yang diperoleh.
- TGT : glukosa darah plasma 2 jam setelah pembebanan antara 140 – 199 mg/dl
- GDPT : glukosa darah puasa antara 100 – 125 mg/dl.
Reduksi Urine
Pemeriksaan reduksi urine merupakan bagian dari pemeriksaan urine rutin yang selalu dilakukan di klinik. Hasil yang (+) menunjukkan adanya glukosuria. Beberapa hal yang perlu diingat dari hasil pemeriksaan reduksi urine adalah:
􀂙 Digunakan pada pemeriksaan pertama sekali untuk tes skrining, bukan untuk menegakkandiagnosis
􀂙 Nilai (+) sampai (++++)
􀂙 Jika reduksi (+): masih mungkin oleh sebab lain, seperti: renal glukosuria, obat-obatan,
dan lainnya
ô€‚™ Reduksi (++) ô€„º kemungkinan KGD: 200 – 300 mg%
ô€‚™ Reduksi (+++)ô€„º kemungkinan KGD: 300 – 400 mg%
􀂙 Reduksi (++++)􀄺 kemungkinan KGD: 400 mg%
􀂙 Dapat digunakan untuk kontrol hasil pengobatan
􀂙 Bila ada gangguan fungsi ginjal, tidak bisa dijadikan pedoman.
Risiko Tinggi DM Gestasional:
1. Umur lebih dari 30 tahun
2. Obesitas dengan indeks massa tubuh 30 kg/m2
3. Riwayat DM pada keluarga (ibu atau ayah)
4. Pernah menderita DM gestasional sebelumnya
5. Pernah melahirkan anak besar > 4.000 gram
6. Adanya glukosuria
7. Riwayat bayi cacat bawaan
8. Riwayat bayi lahir mati
9. Riwayat keguguran
10. Riwayat infertilitas
11. Hipertensi
Komplikasi pada Ibu
1. Hipoglikemia, terjadi pada enam bulan pertama kehamilan
2. Hiperglikemia, terjadi pada kehamilan 20- 30 minggu akibat resistensi insulin
3. Infeksi saluran kemih
4. Preeklampsi
5. Hidramnion
6. Retinopati
7. Trauma persalinan akibat bayi besar
Masalah pada anak
1. Abortus
2. Kelainan kongenital spt sacral agenesis,neural tube defek
3. Respiratory distress
4. Neonatal hiperglikemia
5. Makrosomia
6. hipocalcemia
7. kematian perinatal akibat diabetik ketoasidosis
8. Hiperbilirubinemia
Penderita DM Gestasional memunyai resiko yang tinggi terhadap kambuhnya penyakit diabetes yang pernah dideritannya pada saat hamil sebelumnya.
Saran: 6-8 minggu setelah melahirkan, ibu tersebut melakukan test plasma glukosa puasa
dan OGTT 75 gram glukosa. Pasien gemuk penderita GDM, sebaiknya mengontrol BB, karena diperkirakan akan menjadi DM dalam 20 tahun kemudian