Wanita yang menghirup asap rokok berada dalam peningkatan risiko untuk mengalami keguguran, kelahiran mati, atau komplikasi lainnya, sebuah studi menunjukkan. Penelitian tersebut menemukan bahwa semakin lama wanita terkena paparan asap rokok, maka akan semakin besar pula risikonya.
Asap Rokok dan Komplikasi Kehamilan
Para peneliti yang dipimpin oleh Andrew Hyland dari Roswell Park Cancer Institute di Buffalo, NY, menganalisa lebih dari 80 ribu data wanita pascamenopause yang telah mengambil bagian dari penelitian landmark Women’s Health Initiative.
Semua wanita pernah hamil setidaknya sekali. Dari seluruh wanita-wanita ini, 6,3 persennya pernah merokok, 43 persen mantan perokok, dan sekitar 51 persen bukanlah perokok. Tim peneliti menilai seberapa banyak asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif terutama wanita, baik di rumah maupun di tempat kerja.
Hampir satu dari tiga peserta telah mengalami setidaknya satu kali keguguran. Dari semua wanita, 4,4 persen mengalami kelahiran mati dan 2,5 persen telah mengalami kehamilan ektopik tuba, di mana telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim.
Dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah merokok, wanita yang dulunya merokok bertahun-tahun selama masa reproduksi mereka adalah 16 persen lebih mungkin mengalami keguguran, 44 persen lebih mungkin memiliki anak lahir mati, dan 43 persen lebih mungkin untuk mengalami kehamilan ektopik.
Penulis penelitian mencatat ada juga hubungan antara paparan asap rokok dan komplikasi kehamilan pada wanita yang tidak pernah merokok. Semakin lama merokok terkena asap rokok, maka semakin besar risikonya.
Tim peneliti juga memfokuskan pada wanita dengan tingkat tertinggi terkena paparan asam rokok seumur hidupnya. Ini juga termasuk wanita yang menghabiskan lebih dari 10 tahun terkena asap rokok sebagai anak, lebih dari 10 tahun sebagai orang dewasa yang bekerja di lingkungan penuh asap, atau lebih dari 20 tahun sebagai orang dewasa yang terpapar asap rokok di rumah.
Wanita-wanita ini adalah 17 persen lebih mungkin untuk mengalami keguguran, 55 persen lebih mungkin untuk mengalami kelahiran mati dan 61 persen lebih mungkin untuk mengalami kehamilan ektopik, dibandingkan dengan wanita yang tidak terpapar asap rokok.
Wanita yang lebih muda dan berpendidikan memiliki risiko kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami komplikasi kehamilan daripada wanita kulit hitam dan orang-orang dari etnis minoritas lainnya, serta wanita yang kelebihan berat badan.
Sementara penelitian mampu menunjukkan hubungan antara asap rokok dan komplikasi kehamilan, namun hal tersebut tidak menunjukkan sebab-akibat.
Posted via Blogaway