Kanker servik jadi pembunuh wanita

Tahukah Anda, bahwa dalan setiap jam wanita di Indonesia meninggal akibat kanker serviks atau lebih dikenal dengan kanker mulut rahim. Bahkan dalam setiap menit wanita di seluruh dunia meninggal karna kanker yang mematikan ini.

Beda Hormon LH dan FSH

FSH dan LH yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis anterior, sebuah kelenjar kecil yang hadir di bagian bawah otak. FSH pada dasarnya menyebabkan pematangan sel telur di dalam folikel dalam tubuh wanita.

Manfaat Bawang Putih

Khasiat atau manfaat bawang putih ternyata tidak hanya untuk menyedapkan atau sebagai bumbu masakan saja, namun ternyata banyak hal lain yg dapat di manfaatkan dari bawang puth tersebut terutamanya untuk dunia kesehatan.

Toko Kayumanis

Selamat datang di Toko Kayumanis version Online Shop Kami menjual T-shirt, kaos oblong dan jaket T-shirt, kaos oblong dan jaket yang kami jual menggunakan bahan yang berkualitas tinggi, kelebihan dari T-shirt, kaos oblong dan jaket di Toko kami dapat anda tentukan sendiri desainnya, pola ataupun grafisnya sesusai keinginan anda sehingga dapat dipastikan tidak ada T-shirt, kaos oblong dan jaket dari Toko kami yang mempunyai motif yang sama.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 23 Mei 2011

ANATOMI SISTEM PEMCERNAKANANATOMI SISTEM PEMCERNAKAN


Bagian – bagian sistem pencernakan :

  1. Mulut
  2. Faring ( tekak )
  3. Oesofagus ( Kerongkongan )
  4. Ventrikulus ( Gaster, Lambung )
  5. Usus Halus (Duodenum,Yeyunum, Illeum)
  6. Usus besar ( kolon )
  7. Rektum
  8. Anus.


MULUT
Struktur Anatomi :
-. Bgn Luar sempit, antara gigi, gusi dan pipi.
-. Bgn dalam rongga mulut luas, dibatasi tulang maksila, palatum, & mandibula, serta lidah di dasar rongga mulut.
-. Gigi utk mengunyah, gigi sulung ( 20 ), gigi tetap ( 32 ).
-. Lidah utk mengaduk makanan & terdapat indera pengecap cita-rasa makanan.
-. Lidah : radiks, dorsum, apeks lingua, belakang radiks terdpt epiglotis utk menutup jalan nafas, waktu menelan.
-. Kelenjar saliva mulut : Parotis, Sub-mandibularis & Sublingualis à mengandung amilase, & sedikit lipase.
-. Dinding mulut luar : kulit, dlm : mukosa, yg menghasilkan lendir.


Faring
Saluran berbtk kerucut lebar di atas, merupakan persimpangan jalan nafas dan makanan.
Dinding : muskulomembranosa ( membran berotot ).
Panjang dari dasar tengkorak sp setinggi rawan krikoid / VC-6.
Rongga faring : Nasofaring, Orofaring, Laringofaring.
Lapisan mukosa, fibrosa, & otot.
Otot konstriktor : berkonstraksi sewaktu terangsang makanan, mendorong makanan ke oesofagus ( deglutitio = menelan ).
Di lengkung fauses ( lengkung pangkal faring ) terdpt kelenjar limfoid ( Tonsil ), mengandung & menghasilkan limfosit sbg sistem pertahanan.
Duktus Eustachius menghubungkan rongga telinga tengan dan faring, bermuara di nasofaring.


OESOFAGUS
Saluran menghubungkan faring dg lambung, 25 cm.
Struktur t.d. 3 lapis : dari dalam ke luar,
a. Mukosa, & sub-mukosa.
b. Otot à sirkuler dan longitudinal.
c. Lapis serosa, jaringan ikat longgar.
Fungsi menyalurkan makanan dari faring ke lambung.
Menelan :
Makanan dibentuk bolus dlm mulut oleh lidah, didorong lidah masuk faring, ( palatum mole menutup nares posterior, epiglotis menutup laring ), M. konstriktor faring kontraksi mendorong makanan ke oesofagus.


VENTRIKULUS = LAMBUNG = GASTER
Bagian-bagian lambung :
  1. Bgn Kardiak : terdapat orifisium kardiak ( muara oesofagus ).
  2. Bgn Fundus : di bgn atas, jika kosong sering berisi udara.
  3. Bgn Corpus : di tengah.
  4. Bgn Pilorus ( anthrum pilorik ), bermuara pd orifisium pilorik ke dalam duodenum.
Struktur dinding lambung :
  1. Lapis peritoneum / serosa ( paling luar ).
  2. Lapis otot : longitudinal, sirkuler, & oblik. Serabut sirkuler pd pilorus membtk spingter pilorus.
  3. Lapis sub mukosa.
  4. Lapis mukosa.
Membran mukosa lambung berlapis epitel silindris, banyak menyusun kelenjar yg menghasilkan mukus, sekretnya bersifat alkalis.
Di lapis mukosa terdpt :
-. Sel parietale yang menghasilkan HCL yg bersifat asam.
-. Sel chief / zimogen yg menghasilkan enzim Pepsin.
-. Sel G menghasilkan hormon gastrin.
Catu darah untuk lambung berasal dari : a. gastrika & a. lienalis, cabang dari aorta abdominalis.
Sistem saraf : Parasimpatis dari N. Vagus, Simpatis dari plexus seliaka.
Enzim pencernakan : Enzim Pepsin ( Protein à Pepton )
Enzim Renin membekukan Caseinogen à Casein ( beku ) dicerna lebih lanjut oleh Pepsin.
Sekresi getah lambung :
-. Rangsangan saraf : dg melihat, mencium, merasakan.
-. Rangsangab kimiawi : makanan dlm lambung à dinding lambung terangsang à H. Gastrin.
Sekresi getah lambung dpt dihambat oleh sistem simpatis, misal ggn emosi, marah, takut à timbul mual.
Mukosa lambung juga menghasilkan intrinsik faktor Castle, yg membantu absorbsi vit B12. Jika kurang à An. Pernisiosa.


FUNGSI LAMBUNG
  1. Menampung makanan sementara.
  2. Mencairkan, & mengasamkan makanan.
  3. Mencerna protein à pepton.
  4. Membekukan susu ( Caseinogen à Casein ).
  5. Mencerna sedikit lemak.
  6. Membentuk faktor intrinsik Castle.
  7. Menyalurkan khime ( makanan cair ) ke duodenum secara bertahap.

USUS HALUS
Mulai dari orifisium pilorik s/d valvuka iliosekalis / Baukhini. bersambung dg usus besar.( 2,5 meter hidup, 6 meter mati ).

Usus halus dibagi :
  1. Duodenum = 25 cm, btk sepatu kuda, lengkungan menge-lilingi kepala Pankreas.
-. Saluran Empedu & Pankreas bermuara di Duodenum pada satu lobang “ ampula Vateri = ampula hepatopankreatika “
  1. Yeyunum : 2/5 bgn atas.
  2. Illium : 3/5 bgn baeah dari usus halus.
Dinding usus halus :
  1. Lapis serosa ( luar ) dari peritoneum veserale.
  2. Lapis otot : longitudinal & sirkuler.
  3. Lapis sub-mukosa & mukosa.
  4. Dinding sub-mukosa : jaringan ikat longgar, penuh pembuluh darah, saluran limfe, kelenjar & pleksus saraf Meisner.
  5. Di duodenum ada kelenjar Brunner à sekret alkali utk melin-dungi dari bolus makanan yg asam dari lambung.
  6. Di mukosa Duodenum ada bgn membukit dsbt “papilla Vateri” tempat muara sal. Empedu ( d. Koledokus ) dan sal. Pankreas ( Wirsungi )
  7. Dinding mukosa membentuk kerutan “ valvulae koniventes “ menambah luas permukaan sekresi & absorbsi, agar makanan tidak terlalu cepat berjalan, kesempatan mencerna & absorbsi.
  8. Juga terdpt lipatan Lieberkuhn dg kelenjar Lieberkuhn, menghasilkan getah usus ( sukus enterikus ).
  9. Terdpt nodula jaringan limfe à kelenjar soliter, jika bergerom-bol membtk plaques Payeri “
Fungsi usus halus : mencerna makanan & absorbsi sari.
Dlm Duodenum mengalir bbrp getah usus :
  1. Empedu : utk emulgator lemak, alkalis, menetralkan makanan dari lambung.
  2. Getah Pankreas : berisi 3 jenis enzim.
a. Amilase à mencerna KH.
b. Lipase à mencerna Lipid à asam lemak + gliserol.
c. Tripsin ( protease ) à protein à pepton / peptida.
Tripsin disekresi dlm btk Tripsinogen ( belum aktif ) à diaktifkan oleh Enterokinase à Tripsin.
Selain Tripsin : Kinotripsin, & Elastase.


YEYUNUM & ILIUM
Yeyunum & ileum melekat pd dinding posterior abdomen oleh lipatan peritoneum yg berbtk kipas “ Mesenterium “
Dari pangkal mesenterium dimasuki pembuluh darah, saluran limfe, & saraf, yg melayani Yeyunum & Ileum.
Batas Yeyunum-Ileum tidak jelas, berakhir pada muara “ Orifisi-um Ileosekalis “, yg berotot “ spingter Ileosekalis “, dg kelep “ valvula Ileosekalis Baukhini “.
Getah usus ( Sukus enterikus ) mengandung enzim :
a. Enterokinase : mengaktifkan Tripsinogen à Tripsin.
b. Erepsin : menyempurnakan peptida à asam amino.
c. Laktase, Sukrase, maltase, menyempurnakan disakarida à monosakarida ( glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa ).


ABSORBSI NUTRIENT
Protein dicerna à AA, diserap epitelium usus à masuk kapiler darah vena usus halus à vena Porta à ke Hati.
KH diserap dlm btk monosakarida oleh epitel vili à masuk kapiler vena à vena Porta à ke Hati.
Lipid diserap dlm btk Gliserol, AL, Kolesterol, lisofosfolipid à esterifikasi dlm epitel usus ( C > 12 ) masuk ke sistem lakteal à sisterna chili à duktus toraksikus à vena subklavia sinistra.


USUS BESAR = INTESTINUM MAYOR
Panjang 1,5 meter, diameter 6,5 cm mulai dari sekum sampai kanalis ani.
Dibagi : Sekum, Kolon, Rektur & Anus.
Sekum : Ada katup Ileosekal, & Apendiks ( umbai cacing ).
Fungsi katup ileosekal mengontrol aliran kismus dari Ileum ke Sekum. Apendiks panjang 6,5 cm, fungsi sbg pertahanan thdp infeksi ( banyak kelenjar limfoid ), mudah peradangan.
Kolon dibagi : asendens, transversum, desendens, & sigmoid.
Tempat kolon membtk kelokan : fleksura hepatika ( kanan dan fleksura lienalis ( kiri )
Kolon sigmoid : lanjutan kolon desendens, membtk huruf S, berada dlm rongga pelvis.
Ujung bawah belok ke kanan saat sambung dg rektum à ingat waktu masukkan enema miring ke kiri.
Panjang kolon asendens = 13 cm, transversum = 38 cm, desendens = 25 cm, sigmoid = 10 cm.
Rektum : dari ujung sigmoid sp anus, panjang = 15 cm.
1 inchi dari rektum = kanalis ani dg spincter ani eksternus & internus.
LAPISAN USUS BESAR : dari dalam,
  1. Mukosa & submukosa.
  2. Otot sirkuler
  3. Otot longitudinal.
  4. Lapis serosa ( jaringan ikat longgar ).
Lapis longitudinal pd kolon tidak sempurna à terkumpul dlm 3 pita “ taenia koli “à sampai sigmoid distal à pd rektum otot longitudinal sempurna.
Panjang taenis lebih pendek drpd usus à usus tampak berkerut membtk kantong “ haustra “
Apendikses Epiploika = kantong kecil peritoneum yg berisi lemak, melekat sepanjang taenia koli.
Lapis mukosa usus besar tebal, tak bervilli.


SUPLAI DARAH
  1. Kanan : sekum, kolon asendens, 2/3 kolon transversum mendpt darah dari a. mesenterika superior.
  2. Kiri : 1.3 kolon transversum, kolon desendens, sigmoid, rektum proksimal mendpt darah dari a. mesenterika inferior.
  3. Suplai tambahan rektum dari : a. sakralis media, a. hemor-rhoidalis superior & media.
  4. Anus dari arteria hemorrhoidalis inferior.
Alir balik / Vena :
Vena dari kolon, dan rektum superior, melalui v. mesenterika superior, v. mesenteri inferior dan v. hemorrhoidalis superior. Yang semuanya mengalir ke vena Porta, à terus ke hati.
Vena hemorrhoidalis media & inferior masuk ke v. Iliaka.
Ada anastomose antar vena hemorrhoidalis à shg jika tekanan v. Porta naik -> timbul varikses pd vena hemorrhoidalis ini.


PERSAYARAFAN :
  1. Usus besar dipelihara oleh sistem otonom, kecuali spincter ani eksterna oleh kontrol volunter ( sadar).
  2. Parasimpatis dari N. Vagus : daerah kolon sp bgn tengah kolon transversum, dsitalnya oleh saraf pelvikus sakralis.
  1. Simpatis dari medula spinalis y.i. saraf splangnikus.
  2. Rangsang simpatis à menghambat sekresi & kontraksi, serta perangsangan spingter ani internus.


FUNGSI USUS BESAR :
  1. Ansorbsi air & mineral.
  2. Sigmoid sbg reservoir feses.
  3. Sekresi mukus alkalis utk melumasi feses.
  4. Tempat bakteri koli mensintesis vit. K.
  5. Pembusukan sisa makanan à peptida, indol, skatol, fenol, asam lemak, gas ( NH3, CO2, H2, H2S, CH4 ).
  6. Pembuangan kotoran, setelah feses masuk rektum à merangsang rektum à refleks defekasi.
PERITONEUM = SELAPUT PERUT
TERDIRI 2 BAGIAN :
  1. Peritoneum parietal : melapisi dinding rongga abdomen.
  2. Peritoneum viserale : melapisi semua organ dalam abdomen.
Ruangan antar dua bagian = ruang peritoneum.
Pd laki-laki merupakan kantonr tertutup, pd wanita terbuka berhubungan dengan udara luar via tuba uterina.
Peritoneum banyak lipatan & kantong : lipatan besar “ omentum mayor “ disebelah depan lambung.
Lipatan kecil “ omentum minor “ meliputi hati, kurvatura minor lambung, ke atas abdomen membtk “ mesenterium “ usus halus.


FUNGSI PERITONEUM :
  1. Menutupi sbgn organ dlm abdomen & pelvis.
  2. Pembatas yg halus shg organ yg ada dlm rongga peritoneum tidak saling bersesekan.
  3. Menjaga kedudukan & mempertahankan hubungan organ thdp dinding posterior abdomen.
  4. Tempat saluran limfe, pembuluh darah, saraf menuju organ dlm abdomen ( usus, lambung, limfa, hati ) dan melindungi terhadap infeksi.
Artikel lainnya di Analisis Dunia Kesehatan