Kanker servik jadi pembunuh wanita

Tahukah Anda, bahwa dalan setiap jam wanita di Indonesia meninggal akibat kanker serviks atau lebih dikenal dengan kanker mulut rahim. Bahkan dalam setiap menit wanita di seluruh dunia meninggal karna kanker yang mematikan ini.

Beda Hormon LH dan FSH

FSH dan LH yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis anterior, sebuah kelenjar kecil yang hadir di bagian bawah otak. FSH pada dasarnya menyebabkan pematangan sel telur di dalam folikel dalam tubuh wanita.

Manfaat Bawang Putih

Khasiat atau manfaat bawang putih ternyata tidak hanya untuk menyedapkan atau sebagai bumbu masakan saja, namun ternyata banyak hal lain yg dapat di manfaatkan dari bawang puth tersebut terutamanya untuk dunia kesehatan.

Toko Kayumanis

Selamat datang di Toko Kayumanis version Online Shop Kami menjual T-shirt, kaos oblong dan jaket T-shirt, kaos oblong dan jaket yang kami jual menggunakan bahan yang berkualitas tinggi, kelebihan dari T-shirt, kaos oblong dan jaket di Toko kami dapat anda tentukan sendiri desainnya, pola ataupun grafisnya sesusai keinginan anda sehingga dapat dipastikan tidak ada T-shirt, kaos oblong dan jaket dari Toko kami yang mempunyai motif yang sama.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 31 Maret 2012

Prinsip Pengobatan DM

1. Diet

2. Penyuluhan

3. Exercise (latihan fisik/olah raga)

4. Obat: Oral hipoglikemik, insulin

5. Cangkok pankreas

Tujuan Pengobatan:

􀂃 Mencegah komplikasi akut dan kronik.

􀂃 Meningkatkan kualitas hidup, dengan menormalkan KGD, dan dikatakan penderita DM terkontrol, sehingga sama dengan orang normal.

􀂃 Pada ibu hamil dengan DM, mencegah komplikasi selama hamil, persalinan, dan

komplikasi pada bayi.

Prinsip Diet

􀂙 Tentukan kalori basal dengan menimbang berat badan.

􀂙 Tentukan penggolongan pasien: underweight (berat badan kurang), normal, overweight

(berat badan berlebih), atau obesitas (kegemukan)

Persentase = BB (kg)/(Tinggi Badan (cm) –100) X 100%

Underweight: < 90%

Normal: 90–110%

Overweight: 110–130%

Obesitas: > 130%

􀂙 Jenis kegiatan sehari hari; ringan, sedang, berat, akan menentukan jumlah kalori yang

ditambahkan. Juga umur dan jenis kelamin.

􀂙 Status gizi

􀂙 Penyakit penyerta

􀂙 Serat larut dan kurangi garam

􀂙 Kenali jenis makanan

Penyuluhan terpadu untuk penderita DM dan

lingkungannya

􀂙 Penyuluhan dari Dokter, Perawat dan ahli gizi - di beberapa RS sudah ada Klinik Diabetes

Terpadu.

􀂙 Sasaran: Penderita, keluarga penderita, lingkungan sosial penderita.

Obat DM

􀂙 Meningkatkan jumlah insulin

􀂃 Sulfonilurea (glipizide GITS, glibenclamide,dsb.)

􀂃 Meglitinide (repaglinide, nateglinide)

􀂃 Insulin injeksi

􀂙 Meningkatkan sensitivitas insulin

􀂃 Biguanid/metformin

􀂃 Thiazolidinedione (pioglitazone, rosiglitazone)

􀂙 Memengaruhi penyerapan makanan

􀂃 Acarbose

􀂙 Hati-hati risiko hipoglikemia berikan glukosa oral (minuman manis atau permen)

Sasaran pengontrolan gula darah

􀂙 Kadar gula darah sebelum makan 80- 120mg/dl

􀂙 Kadar gula darah 2 jam sesudah makan < 140 mg/dl

􀂙 Kadar HbA1c < 7%


Jumat, 30 Maret 2012

Bagaimana wanita dengan diabetes?

􀂃 Dapat hamil dan punya anak sepanjang gula darah terkontrol.

􀂃 Disarankan memilih kontrasepsi dengan kadar estrogen rendah.

􀂃 Dapat memakai pil tambahan hormon progesteron.

􀂃 IUD dapat menimbulkan risiko infeksi.

Penanganan Diabetes pada Kehamilan

Kehamilan harus diawasi secara teliti sejak dini untuk mencegah komplikasi pada ibu dan janin. Tujuan utama pengobatan DM dengan hamil:

1. Mencegah timbulnya ketosis dan hipoglikemia.

2. Mencegah hiperglikemia dan glukosuria seminimal mungkin.

3. Mencapai usia kehamilan seoptimal mungkin.

Biasanya kebanyakan penderita diabetes atau DM gestasional yang ringan dapat di atasi dengan pengaturan jumlah dan jenis makanan, pemberian anti diabetik secara oral, dan mengawasi kehamilan secara teratur. Karena 15-20% dari pasien akan menderita

kekurangan daya pengaturan glukosa dalam masa kehamilan, maka kelompok ini harus cepat-cepat diidentifikasi dan diberikan terapi insulin. Bila kadar plasma glukosa sewaktu puasa 105 mg/ml atau kadar glukosa setelah dua jam postprandial 120 mg/ml pada dua pemeriksaan atau lebih, dalam tempo 2 (dua) minggu, maka dianjurkan

agar penderita diberikan terapi insulin. Obat DM oral kontraindikasi. Penentuan dosis insulin bergantung pada: BB ibu, aktivitas, KGD, komplikasi yang ada.

Prinsip: dimulai dengan dosis kecil reguler insulin 3 kali sehari, dosis dinaikkan bertahap sesuai respons penderita.

Kamis, 29 Maret 2012

Gas Chromatography Mass Spectrometry (GCMS)

Sejak tahun 1960, GC-MS digunakan secara luas dalam Kimia Organik. Sejak saat itu terjadi kenaikan penggunaan yang sangat besar dari metode ini. Ada dua alasan utama terjadinya hal tersebut. Pertama adalah telah ditemukannya alat yang dapat menguapkan hampir semua senyawa organik dan mengionkan uap. Kedua, fragmen yang dihasilkan dari ion molekul dapat dihubungkan dengan struktur molekulnya.GC-MS adalah singkatan dari “Gas Chromatography-Mass Spectrometry”. Instrumen alat ini adalah gabungan dari alat GC dan MS, hal ini berarti sampel yang hendak diperiksa diidentifikasi dahulu dengan alat GC (Gas Chromatography) baru, kemudian diidentifikasi dengan alat MS (Mass Spectrometry). GC dan MS merupakan kombinasi kekuatan yang simultan untuk memisahkan dan mengidentifikasi komponen-komponen campuran.

Adapun kegunaan alat GC-MS adalah :

1. Untuk menentukan berat molekul dengan sangat teliti sampai 4 angka di belakang desimal. Guna menentukan sampai 4 angka di belakang desimal contohnya adalah sebagai berikut: misalnya ada senyawa-senyawa: CO Massa Molekul = 28 ; N2 Massa Molekul = 28 ; H2C=CH2 Massa Molekul = 28. Kalau dihitung Massa masing-masing dengan teliti, maka masing-masing massa molekulnya akan berbeda.

2. Spektroskopi massa dapat digunakan untuk mengetahui Rumus Molekul tanpa melalui Analisa Unsur. Misalnya C4H10O, biasanya memakai cara kualitatif atau kuantitatif, mula-mula diketahui rumus empiris dulu (CxHyOz)n , kemudian baru ditentukan BM-nya. Sekarang karena adanya komputer pada alat GC-MS dapat langsung diketahui Rumus Molekulnya.

3. Bila kita memasukkan senyawa dalam spektroskopi massa, maka senyawa itu akan ditembaki oleh elektron dan molekul akan mengalami reaksi fragmentasi. Molekul akan pecah karena tembakan elektron dalam spektrometer. Pecahnya molekul itu tergantung pada gugus fungsi yang ada dalam molekul itu, jadi melalui suatu corak tertentu, tidak secara random. Sebelum ini hanya Spektrometri IR, Resonansi Magnit Inti yang bisa mengetahui gugus fungsi. Dengan adanya fragmentasi kita juga bisa mengenali senyawa tersebut, sehingga kita bisa mendapatkan cara tambahan untuk mengetahui apakah senyawa tersebut termasuk golongan alkohol, amin, karboksilat, aldehid dan lain sebagainya.GC-MS hanya dapat digunakan untuk mendeteksi senyawa-senyawa yang mudah menguap.

Kromatografi gas adalah cara pemisahan kromatografi menggunakan gas sebagai fasa penggerak. Zat yang dipisahkan dilewatkan dalam kolom yang diisi dengan fasa tidak bergerak yang terdiri dari bahan terbagi halus yang cocok. Gas pembawa mengalir melalui kolom dengan kecepatan tetap, memisahkan zat dalam gas atau cairan, atau dalam bentuk padat pada keadaan normal. Cara ini digunakan untuk percobaan identifikasi dan kemurnian, atau untuk penetapan kadar.

Kromatografi Gas ( GC) merupakan jenis kromatografi yang digunakan dalam kimia organik untuk pemisahan dan analisis. GC dapat digunakan untuk menguji kemurnian dari bahan tertentu, atau memisahkan berbagai komponen dari campuran. Dalam beberapa situasi, GC dapat membantu dalam mengidentifikasi sebuah kompleks.

Dalam kromatografi gas, fase yang bergerak (atau “mobile phase”) adalah sebuah operator gas, yang biasanya gas murni seperti helium atau yang tidak reactive seperti gas nitrogen. Stationary atau fasa diam merupakan tahap mikroskopis lapisan cair atau polimer yang mendukung gas murni, di dalam bagian darisistem pipa-pipa kaca atau logam yang disebut kolom. Instrumen yang digunakan untuk melakukan kromatografi gas disebut gas chromatograph (atau “aerograph”, ”gas pemisah”).

Kromatografi gas yang pada prinsipnya sama dengan kromatografi kolom (serta yang lainnya bentuk kromatografi, seperti HPLC, TLC), tapi memiliki beberapa perbedaan penting. Pertama, proses memisahkan compounds dalam campuran dilakukan antara stationary fase cair dan gas fase bergerak, sedangkan pada kromatografi kolom yang seimbang adalah tahap yang solid dan bergerak adalah fase cair. (Jadi, nama lengkap prosedur adalah “kromatografi gas-cair”, merujuk ke ponsel dan stationary tahapan,masing-masing.) Kedua, melalui kolom yang lolos tahap gas terletak di sebuah oven dimana temperatur gas yang dapat dikontrol, sedangkan kromatografi kolom (biasanya) tidak memiliki kontrol seperti suhu. Ketiga, konsentrasi yang majemuk dalam fase gas adalah hanya salah satu fungsi dari tekanan uap dari gas.

Kromatografi gas juga mirip dengan pecahan penyulingan, karena kedua proses memisahkan komponen dari campuran terutama berdasarkan titik didih (atau tekanan uap) perbedaan. Namun, pecahan penyulingan biasanya digunakan untuk memisahkan komponen campuran pada skala besar, sedangkan GC dapat digunakan pada skala yang lebih kecil (yakni microscale).

Umumnya terdiri dari pencadang gas pembawa (injector), tempat penyuntikan zat, kolom terletak dalam thermostat, alat pendeteksi (detector) dan alat pencatat (rekorder) yang ditampilkan pada komputer. Susunan alat tersebut dapat dibuat seperti skema berikut:

· Cara Pengoperasian Gas Chromatography

Sesudah alat-alat disiapkan, kolom, alat pendeteksi, suhu dan aliran gas pembawa diatur hingga kondisi seperti yang tertera pada masing-masing monografi, suntikkan larutan zat sejumlah yang tertera pada masing-masing monografi atau larutan pada tempat penyuntikan zat menggunakan alat penyuntik mikro. Pemisahan komponen-komponen dideteksi dan digambarkan dalam kromatografi. Letakkan kurva pada kromatogram dinyakatakn dalam waktu retensi (waktu dari penyuntikan contoh sampai puncak kurva pada kromatogram) atau volume retensi (waktu retensi x kecepatan alir gas pembawa) yang tetap untuk tiap zat pada kondisi yang tetap. Dasar ini digunakan untuk identifikasi. Dari luas daerah puncak urva atau tinggi puncak kurva, komponen zat dapat ditetapkan secara kwantitatif.

· Cara kalibrasi

Buat satu seri larutan . Setelah itu, suntikan dengan volume sama tiap larutan ke dalam tempat penyuntikan zat. Gambar garis kalibrasi dari kromatogram, dengan berat zat pada sumbu horizontal, dan tinggi puncak kurva atau luas daerah puncak kurva pada sumbu vertical. Buat larutan zat seperti yang tertera pada masing-masing monografi. Dari kromatogram yang diperoleh dengan kondisi yang sama seperti cara memperoleh garis kalibrasi, ukur luas daerah puncak kurva atau tinggi puncak kurva. Hitung jumlah zat menggunakan garis kalibrasi. Dalam cara kerja ini, semua harus dikerjakan dengan kondisi yang betul-betul tetap

Rabu, 28 Maret 2012

HAMA DAN PENYAKIT

Hama yang biasanya menganggu ikan gurami adalah ikan liar pemangsa seperti gabus (Ophiocephalus striatur BI), belut (Monopterus albus Zueiw), lele (Clarias batrachus L) dan lain-lain. Musuh lainnya adalah biawak (Varanus salvator Dour), kura-kura (Tryonix cartilagineus Bodd), katak (Rana spec), ular dan bermacam-macam jenis burung. Beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, mujair dan sepat dapat menjadi pesaing dalam perolehan makanan. Oleh karena itu sebaiknya benih gurami tidak dicampur pemeliharaannya dengan jenis ikan yang lain. Untuk menghindari gurami dari ikan-ikan pemangsa, pada pipa pemasukan air dipasangi serumbung atau saringan ikan agar hama tidak masuk dalam kolam.

Penyakit

Gangguan penyakit dapat berupa penyakit non parasiter dan penyakit parasiter. Gangguan penyakit dapat lebih mudah menyerang ikan gurami pada saat musim kemarau dimana suhu menjadi lebih lebih dingin.

Penyakit non parasiter adalah penyakit yang timbul bukan karena serangan parasit, tapi biasanya bersumber dari faktor lingkungan fisika dan kimia air dan makanan. Penyakit ini bisa berupa pencemaran air karena adanya gas beracun seperti asam belerang atau amoniak, kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturanan. Untuk mengetahui gangguan yang dialami oleh ikan yang dipelihara dapat diketahui dari pengamatan terhadap ikan. Bila ada gas beracun dalam air, ikan biasanya lebih suka berenang pada permukaan air untuk mencari udara segar.

Penyakit parasiter diakibatkan parasit. Parasit adalah hewan atau tumbuh-tumbuhan yang berada pada tubuh, insang, maupun lendir inangnya dan mengambil manfaat dari inang tersebut. Parasit dapat berupa udang renik, protozoa, cacing, bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Berdasarkan letak penyerangannya parasit dibagi menjadi dua kelompok yaitu ektoparasit yang menempel pada bagian luar tubuh ikan dan endoparasit yang berada dalam tubuh ikan.

Ciri-ciri ikan yang terkena penyakit parasiter adalah sebagai berikut :

· Penyakit pada kulit :
Pada bagian tertentu kulit berwarna merah, terutama pada bagian dada, perut dan pangkal sirip.
Warna ikan menjadi pucat dan tubuhnya berlendir.

· Penyakit pada insang :
Tutup insang mengembang, lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu.

· Penyakit pada organ dalam :
Perut ikan membengkak, sisik berdiri. Kadang-kadang sebaiknya perut menjadi amat kurus, ikan menjadi lemah dan mudah ditangkap.

Salah satu parasit yang sering menyerang ikan gurami adalah Argulus indicus yang tergolong Crustacea tingkat rendah yang hidup sebagai ektoparasit, berbentuk oval atau membundar dan berwarna kuning bening. Parasit ini menempel pada sisik atau sirip dan dapat menimbulkan lubang kecil yang akhirnya akan menimbulkan infeksi. Selanjutnya infeksi ini dapat menyebabkan patah sirip atau cacar. Parasit lainnya adalah bakteri Aeromonas hdyrophyla, Pseudomonas, dan cacing Thematoda yang berasal dari siput-siput kecil.

Untuk mencegah penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat dan memindahkan ikan ke dalam kolam lain dan melakukan penjemuran kolam yang terjangkit penyakit selama beberapa hari agar parasit mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset. Sementara pengobatan bagi ikan-ikan yang penyakitnya lebih berat dapat menggunakan bahan kimia seperti Kalium Permanagat (PK), neguvon dan garam dapur.

Selain penggunaan bahan kimia tersebut di atas, petani di daerah Banyumas menggunakan laun lambesar (Chromolaena odorata (L), RM King & H. Robinson ) sebagai antibiotik. Daun lambesan dimasukkan ke dalam kolam sebelum ikan di tebar yaitu pada saat pengolahan kolam. Banyaknya daun lambesan yang dipakai adalah 1 pikul (yaitu kurang lebih 50 kg) untuk luas tanah 25 m2. Penggunaan daun ini adalah 1 untuk 1 masa tanam.

Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia

yang merugikan bagi organisme hidup.

Dari definisi diatas, jelas terlihat bahwa dalam Toksikologi terdapat unsur-unsur yang

saling berinteraksi dengan suatu cara-cara tertentu untuk menimbulkan respon pada

system biologi yang dapat menimbulkan kerusakan pada system biologi tersebut.

Salah satu unsur Toksikologi adalah agent-agent kimia atau fisika yang mampu

menimbulkan respon pada system biologi.

Selanjutnya cara-cara pemaparan merupakan unsur lain yang turut menentukan

timbulnya effek-effek yang tidak diinginkan ini.

Dalam tulisan ini akan dibicarakan mengenai penggolongan agent toksis & sifat

khusus dari pemaparan.

PENGGOLONGAN AGENT-AGENT TOKSIS :

Zat-zat toksis digolongkan dengan cara-cara yang bermacam-macam

tergantung pada minat dan kebutuhan dari yang menggolongkannya.

Sebagai contoh, zat-zat toksis dibicarakan dalam kaitannya dengan organ-organ

sasaran dan dikenal sebagai racun-racun liver, racun-racun ginjal penggunaannya

dikenal sebagai pestisida-pestisida, pelarut-pelarut, bahan-bahan additif pada

makanan dan lain-lain dan kalau dihubungkan ke sumbernya dikenal sebagai toxintoxin

binatang dan tumbuh-tumbuhan kalau dikaitkan dengan effek-effek mereka

dikenali sebagai karsinogen, mutagen dan seterusnya.

Agent-agent toksis bisa juga digolongkan berdasarkan :

Sifat fisiknya : gas, debu, logam-logam

Kebutuhan labellingnya : mudah meledak, mudah terbakar, pengoksidir

Kimianya : turunan-turunan anilin, Hidro Karbon dihalogenasi dan seterusnya

Daya racunnya : sangat-sangat toksis, sedikit toksis dan lain-lain.

Penggolongan agent-agent toksis atas dasar mekanisme kerja biokimianya

(inhibitor-inhibitor sulfhidril, penghasil met Hb) biasanya lebih memberi

penjelasan dibanding penggolongan oleh istilah-istilah umum seperti irritantirritant

dan corrosif, tetapi penggolongan-penggolongan yang lebih umum seperti

pencemar-pencemar udara, agent-agent yang berhubungan dengan tempat

kerja, dan racun-racun akut dan kronis dapat menyediakan satu sentral yang

berguna atas satu masalah khusus.

Dari uraian diatas telah terbukti bahwa tidak ada system penggolongan tunggal

yang dapat diterapkan untuk keseluruhan agent-agent toksik yang beraneka

ragam itu dan gabungan dengan seistem-sistem penggolongan yang berdasarkan

faktor-faktor lain boleh jadi diperlukan untuk menyediakan system perbandingan

terbaik untuk satu tujuan tertentu.

Meskipun demikian, system penggolongan yang didasarkan pada sifat-sifat kimia

dan sifat-sifat biologis dari agent-agent dan sifat-sifat pemaparan yang khusus

sangat disukai untuk dipergunakan oleh pembuat undang-undang atau tujuan

pengawasan dan pada umumnya untuk Toksikologi.

Menurut sejarahnya usaha-usaha pertama untuk menggolong-golongakan

agent-agent adalah didasarkan sumber-sumber alamnya. Satu dari pelopor

dalam bidang ini adalah Discorides yang membagi racun-racun kedalam racunracun

binatang, tumbuh-tumbuhan dan mineral.

Sumber-sumber binatang : dalam penggolongan permulaan ini meliputi bisa-bisa

dan toxin-toxin yang dihasilkan didalam organ-organ khusus dari ular, laba-laba

dan binatang-biatang laut.

Penggolongan modern yang didasarkan atas pendekatan ini akan melibatkan

organisme-organisme laut karena racun ikan seperti toxin ciquatera adalah

sebanding dengan organisme-organisme laut yang ada dalam makanan ikan itu

dan menurut penelitian mutakhir bahwa zat toksis yang ada dalam organisme

laut bisa dipekatkan dalam proses penyediaan makanan atau penyediaan

sumber-sumber protein.

SUMBER TANAMAN : Pada awal-awal penggolongan-penggolongan ini mencakup

agent-agent yang digunakan untuk pengobatan seperti digitalis, morfin, salisilat,

dan seterusnya, racun-racun anak panah seperti curare, strichnin dan beberapa

yang disebut sebagai racun measyarakat seperti nicotine, caffeine, mariyuana,

mescaline dan lain-lain.

Pada system penggolongan mutakhir yang berdasarkan sumber tanaman ini

berisi bentuk tumbuh-tumbuhan yang lebih rendah (Kingdom Protista) dalam

penggolongan menurut Haeckle) karena mereka adalah sumber antibiotik, jamur

penghasil agent-agent seperti ergot, myco toxin-myco toxin seperti aflatoxin,

ochra toxin dan patulin dan endotoxin-endotoxin bakteri (salmonella, Clostridium

botulinum dan seterusnya.

Tambahan-tambahan yang lain kesistem penggolongan ini adalah organisme

pasang merah ( Gymodinium brevae ), algae biru hijau tertentu , mycotoxin2,

luteoskyrin, dan cyclo chloratine yang menghasilkan hematoma “beras kuning “

Sifat-sifat Pemaparan :

Effek-effek yang merugikan atau effek-effek Toksis dalam satu system biologi

tidak akan dihasilkan oleh satu agent kimia kecuali agent-agent atau hasil-hasil

perubahannya mencapai receptor yang cocok dalam system tersebut pada satu

konsentrasi dan untuk satu jangka waktu yang cukup untuk memulai timbulnya effek

toksis tersebut.

Oleh kaena, apakah satu effek toksis terjadi atau tidak, tergantung pada sifat-sifat

kimia dan fisis agent, keadaan pemaparan, dan kerentanan dari system biologi atau

sasaran.

Jadi, untuk mengetahui sifat-sifat kekuatan bahaya atau daya racun dari satu agent

kimia tertentu kita perlu mengetahui bukan hanya bentuk effek yang dihasilkan dan

dosis yang dibutuhkan untuk menghasiklkan effek, tetapi juga informasi mengenai

agent, pemaparan, dan sasaran.

Faktor-faktor yang banyak memepengaruhi toksisitas bila dikaitkan kekeadaan

pemaparan adalah cara pemberian dan lamanya pemaparan dan frekwensi

pemaparan.

Lintasan Dan Tempat Pemaparan

Lintasan-lintasan utama yang dipakai oleh agent-agent toksis untuk

membebani tubuh adalah melalui Tractus Gastro Intestinalis (menelan) paru-paru

(menghirup), kulit (topical) dan pemberian melalui parenteral.

Agent-agent toksis biasanya menunjukkan kekuatannnya yang terbesar dan

menghasilkan respon yang sangat cepat apabila diberikan secara intra vena satu

penurunan golongan kira-kira dari keeffektifan lintasan-lintasan lain adalah :

Inhalasi, intra peritonea, subcutan, intra musculair, intra dermal, oral dan topical.

Dengan pemaparan ORAL, timbulnya gejala-gejala dan kehebatan effek biasanya

cepat dan lebih sempurna satu lambung yang kosong.

Faktor-faktor pembawa dan rumus kimia yang lain secara jelas dapat merubah

penyerapan mengikuti penelanan, penghirupan atau pemaparan topical dan

pengaruh ini bisa juga terjadi pada pemberian parentral.

Serupa, Lokasi pemberian juga mempengaruhi Toksisitas Agent yang diberikan

secara parenteral.

Sebagai contoh, satu agent yang didetoksifikasi dalam liver, akan diharapkan jadi

kurang toksis ketika diberikan melalui sirkulasi portal dari pada bila diberikan melalui

sirkulasi sistemis.

Pemaparan ke agent-agent toksis industri sangat sering oleh penghirupan dan

pemaparan topical; dan keracunan kecelakaan atau bunuh diri sangat sering terjadi

melalui penelanan melalui mulut.

Perbandingan lethal dose dari satu agent oleh lintasan-lintasan yang berbeda sering

menyediakan keterangan berguna mengenai penyerapan dari agent tersebut.

Untuk bebarapa agent-agent, dosis lethal untuk pemaparan topical kira-kira 10x

lethal dose untuk pemberian oral, yang pada gilirannya kira-kira 10x dosis lethal

untuk pemberian secara intra vena.

Dalam situasi-situasi dimana dosis pemberian secara oral atau topical dekat kedosis

lethal untuk pemberian intravena, biasanya dia berarti bahwa agent toxis itu diserap

dengan mudah dan cepat.

Sebaliknya, dalam hal-hal dimana dosis lethal oleh lintasan dermal beberapa tingkat

lebih tinggi dari dosis lethal oral, disini kulit dapat diharapkan menjadi satu

menghalang yang berguna bagi peracunan dari agent tersebut.

Effek toksis oleh setiap lintasan pemaparan juga dipengaruhi oleh konsentrasi dari

agent dalam pembawanya, volume total dari agent dan pembawa yang dipaparkan

kesistem itu, dan kecepatan terjadinya pemaparan.

Pemahaman mengenai tingkatan dalam darah, sering dibutuhkan untuk menjelaskan

faktor-faktor ini dan faktor-faktor yang lainnya sebagaimana perbedaan-perbedaan

jalan pemaparan.

Lamanya & Frekwensi Pemaparan :

Effek toksis bisa dihasilkan oleh pemaparan akut dan atau kronis ke agent-agent

kimia.

Pemaparan Akut : Didefinisikan sebagai satu pemaparan tunggal atau berkali-kali

Dalam satu waktu yan singkat (sama dengan atau kurang dari 24 jam)

Untuk beberapa agent-agent effek toksis dari pemaparan akut sangat berbeda dari

yang dihasilkan oleh pemaparan kronis. Misalnya pada pemaparan akut ke timah

hitam terjadi kolik, sedangkan pada pemaparan kronis ke timah hitam terjadi

pergelangan tangan jatuh.

Pemaparan akut ke agent-agent yang secara cepat diserap sepertinya menghasilkan

effek toksis yang segera, tetapi pemaparan, akut dapat juag menghasilkan

toksisitas yang lambat, yang bisa serupa atau tidak dengan effek toksis dari

pemaparan kronis.

Sebaliknya, pemaparan kronis ke agent toksis bisa menghasilkan beberapa effekeffek

yang segera dan akut dengan masing-masing pemberian dalam penambahan

kejangka waktu lama, tingkat rendah dan effek kronis dari agent.

Dalam tanda-tanda khas dari sifat racun suatu agent kimia khusus terbukti

bahwa dibutuhkan informasi tidak hanya untuk pengaruh-pengaruh dosis tunggal

(akut) dan jangka lama (KRONIS), tetapi juga untuk pemaparan jangka menengah.

Tepatnya, pemaparan demikian disebut sebagai pemaparan jangka pendek (satu

minggu atau lebih) ataupun subkronik (biasanya : 3 bulan) dalam program

pengujian daya racun.

Faktor lain yang penting dalam hubungannya dengan waktu pemaparan adalah

frekwensi pemberian.

Umumnya dosis terbagi mengurangi effek.

Satu dosis tunggal dari satu bahan yang diuji yang menghasilkan satu effek yang

hebat dan segera, bisa menghasilkan kurang dari separoh dari effek bila diberikan

dalam 2 dosis terbagi, dan tidak ada effek bila terbagi dalam 10 dosis melalui satu

jangka waktu beberapa hari atau beberapa jam.

Efek terbagi demikian terjadi apabila metabolisme atau ekskresi yang terjadi

diantara dosis-dosis yang berurutan atau apabila kerusakan yang dihasilkan oleh

masing-masing pemberian, sebagaimana atau seluruhnya dikembalikan sebelum

pemberian berian berikutnya.

Dia merupakan bukti bahwa dengan setiap bentuk dosis multiple, produksi dari effek

toksis tidak hanya dipengaruhi oleh frekwensi pemberian tetapi sebenarnya secara

keseluruhan tergantung pada frekwensi lebih dari lamanya pemaparan.

Karena itu, EFFEK TOKSIS KRONIK terjadi apabila agent menumpuk dalam system

biologi (absorpsi melebihi metabolisme dan atau ekskresi atau bila satu agent

menghasilkan effek-effek toksis yang irreversible atau apabila disana ada waktu

yang cukup untuk satu sistem untuk kembali dari effek toxis dalam interval

frekwensi pemaparan.

Bila kecepatannya penyingkiran kurang dari kecepatan absorpsi, agent toksis

biasanya bukan menumpuk secara tak terbatas, tetapi mencapai satu keadaan tetap

dimana kecepatan penyingkiran sama kekecepatan pemberian.


Selasa, 27 Maret 2012

Promotion Mix


unsur bauran promosi terdiri atas lima perangkat utama, yaitu :

1) Advertising

Merupakan semua penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi produk atau jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar. Hal ini sering disebut dengan periklanan.

Iklan dalam bidang farmasi.
a. Obat-obatan (daftar G, Psikotropika, Narkotika, Bebas, Bebas terbatas, Kosmetika)

b. Apotek

c. PBF

2) Sales Promotion

Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.

Sales Promotion dalam bidang farmasi.

a. Medical Refresentatif

b. SPG farmasi

3) Public relation and publicity

Berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citera perusahaan atau produk individualnya.

Public relation dalam bidang farmasi

Biasanya berkaitan dengan program-program seminar, pertemuan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan.

4) Personal Selling

Interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan suatu presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan.

5) Direct marketing

Penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

Biasanya berkaitan dengan strategi suatu tempat usaha. Contoh apotek melakukan pemantauan penggunaan obat setelah pasien mennggunakan obat.

1. Saluran pemasaran

Saluran pemasaran berkaitan dengan bagaimana barang atau jasa dapat dinikmati atau sampai kepada pelanggan. Berbagai macam cara untuk menyalurkan barang atau jasa tergantung bagaimana pemimpin membuat strategi sesuai dengan masukan dari lapangan (sales promotion dan atau langsung menanyakan kepada konsumen atau calon konsumen).

Saluran pemasaran dibidang farmasi harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hasil pelayanan saluran pemasaran adalah terciptanya hubungan bisnis yang baik dan saling menguntungkan antarapelaku pasar.

2. Pasar

Pasar merupakah hal yang penting dalam menyalurkan barang atau jasa.

Jenis – Jenis Pasar dibedakan menurut bentuk kegiatan, cara transaksi dan menurut jenis barangnya.

Pengertian Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa.

Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli.

Syarat terjadinya transaksi

a. ada barang yang diperjual belikan

b. ada pedagang,

c. ada pembeli,

d. ada kesepakatan harga barang,

e. tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Jenis-Jenis Pasar

A.Pasar menurut bentuk kegiatannya.

Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak).

· Pasar Nyata.

Pasar nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.

· Pasar Abstrak.

Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan suratdagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.

Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.

· Pasar Tradisional

Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.

· Pasar Modern

Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.

B. Pasar menurut jenis barangnya.

Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan, pasar sayur, pasar buah, pasar ikan dan daging serta pasar loak.

C. Pasar menurut keleluasaan distribusi.

Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:

· Pasar Lokal

· Pasar Daerah

· Pasar Nasional dan

· Pasar Internasional

Senin, 26 Maret 2012

Pembagian DM

􀂙 DM tipe 1

- Kerusakan fungsi sel beta di pankreas

- Autoimun, idiopatik

􀂙 DM Tipe 2

Menurunnya produksi insulin atau berkurangnya daya kerja insulin atau keduanya.

􀂙 DM tipe lain:

Karena kelainan genetik, penyakit pankreas, obat, infeksi, antibodi, sindroma penyakit lain.

􀂙 DM pada masa kehamilan = Gestasional Diabetes Pada DM dengan kehamilan, ada 2 kemungkinan yang dialami oleh si Ibu:

1. Ibu tersebut memang telah menderita DM sejak sebelum hamil

2. Si ibu mengalami/menderita DM saat hamil Klasifikasi DM dengan Kehamilan

Menurut Pyke:

Klas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes

yang timbul pada waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan.

Klas II : Pregestasional diabetes, yaitu

diabetes mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah hamil.

Klas III : Pregestasional diabetes yang

disertai dengan komplikasi penyakit pembuluh darah seperti retinopati,

nefropati, penyakit pemburuh darah panggul dan pembuluh darah perifer.

90% dari wanita hamil yang menderita Diabetes termasuk ke dalam kategori DM Gestasional (Tipe II) dan DM yang tergantung pada insulin (Insulin Dependent Diabetes Mellitus = IDDM, tipe I).


Minggu, 25 Maret 2012

Diagnosis DM

Kriteria Diagnosis:

1. Gejala klasik DM + gula darah sewaktu 200 mg/dl. Gula darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan waktu makan terakhir. Atau:

2. Kadar gula darah puasa 􀂕 126 mg/dl. Puasa diartikan pasien tidak mendapat

kalori tambahan sedikitnya 8 jam. Atau:

3. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO 200mg/dl. TTGO dilakukan dengan Standard

WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang

dilarutkan dalam air. Cara pelaksanaan TTGO (WHO, 1994)

Tiga hari sebelum pemeriksaan tetap makan seperti kebiasaan sehari-hari

(dengan karbohidrat yang cukup) dan tetap melakukan kegiatan jasmani seperti Biasa

Berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan, minum

air putih tanpa gula tetap diperbolehkan

Diperiksa kadar glukosa darah puasa

Diberikan glukosa 75 g (orang dewasa), atau 1,75 g/Kg BB (anak-anak), dilarutkan

dalam 250 ml air dan diminum dalamwaktu 5 menit

Berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2 jam

setelah minum larutan glukosa selesai

Diperiksa kadar glukosa darah 2 jam sesudah beban glukosa

Selama proses pemeriksaan, subyek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak

merokok. Apabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal atau DM, maka dapat digolongkan ke dalam kelompok TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) dari hasil yang diperoleh.

- TGT : glukosa darah plasma 2 jam setelah pembebanan antara 140 – 199 mg/dl

- GDPT : glukosa darah puasa antara 100 – 125 mg/dl.

Reduksi Urine

Pemeriksaan reduksi urine merupakan bagian dari pemeriksaan urine rutin yang selalu dilakukan di klinik. Hasil yang (+) menunjukkan adanya glukosuria. Beberapa hal yang perlu diingat dari hasil pemeriksaan reduksi urine adalah:

􀂙 Digunakan pada pemeriksaan pertama sekali untuk tes skrining, bukan untuk menegakkandiagnosis

􀂙 Nilai (+) sampai (++++)

􀂙 Jika reduksi (+): masih mungkin oleh sebab lain, seperti: renal glukosuria, obat-obatan,

dan lainnya

ô€‚™ Reduksi (++) ô€„º kemungkinan KGD: 200 – 300 mg%

ô€‚™ Reduksi (+++)ô€„º kemungkinan KGD: 300 – 400 mg%

􀂙 Reduksi (++++)􀄺 kemungkinan KGD: 400 mg%

􀂙 Dapat digunakan untuk kontrol hasil pengobatan

􀂙 Bila ada gangguan fungsi ginjal, tidak bisa dijadikan pedoman.


Sabtu, 24 Maret 2012

Risiko Tinggi DM Gestasional


1. Umur lebih dari 30 tahun

2. Obesitas dengan indeks massa tubuh 30 kg/m2

3. Riwayat DM pada keluarga (ibu atau ayah)

4. Pernah menderita DM gestasional sebelumnya

5. Pernah melahirkan anak besar > 4.000 gram

6. Adanya glukosuria

7. Riwayat bayi cacat bawaan

8. Riwayat bayi lahir mati

9. Riwayat keguguran

10. Riwayat infertilitas

11. Hipertensi

Komplikasi pada Ibu

1. Hipoglikemia, terjadi pada enam bulan pertama kehamilan

2. Hiperglikemia, terjadi pada kehamilan 20- 30 minggu akibat resistensi insulin

3. Infeksi saluran kemih

4. Preeklampsi

5. Hidramnion

6. Retinopati

7. Trauma persalinan akibat bayi besar

Masalah pada anak

1. Abortus

2. Kelainan kongenital spt sacral agenesis,neural tube defek

3. Respiratory distress

4. Neonatal hiperglikemia

5. Makrosomia

6. hipocalcemia

7. kematian perinatal akibat diabetik ketoasidosis

8. Hiperbilirubinemia

Penderita DM Gestasional memunyai resiko yang tinggi terhadap kambuhnya penyakit diabetes yang pernah dideritannya pada saat hamil sebelumnya.

Saran: 6-8 minggu setelah melahirkan, ibu tersebut melakukan test plasma glukosa puasa

dan OGTT 75 gram glukosa. Pasien gemuk penderita GDM, sebaiknya mengontrol BB, karena diperkirakan akan menjadi DM dalam 20 tahun kemudian

Kamis, 22 Maret 2012

Diabetes Melitus


Penyakit diabetes terdapat pada sekitar 1% wanita usia reproduksi dan 1–2% diantaranya akan menderita diabetes gestasional. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok

penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia (meningkatanya kadar gula darah)

yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.

Gejala Umum dari Diabetes Melitus (DM)

􀂙 Banyak kencing (poliuria).

􀂙 Haus dan banyak minum (polidipsia), lapar (polifagia).

􀂙 Letih, lesu.

􀂙 Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya

􀂙 Lemah badan, kesemutan, gatal, pandangankabur, disfungsi ereksi pada pria, dan pruritus vulvae pada wanita

Pembagian DM

􀂙 DM tipe 1

- Kerusakan fungsi sel beta di pankreas

- Autoimun, idiopatik

􀂙 DM Tipe 2

Menurunnya produksi insulin atau berkurangnya daya kerja insulin atau keduanya.

􀂙 DM tipe lain:

Karena kelainan genetik, penyakit pankreas, obat, infeksi, antibodi, sindroma penyakit lain.

􀂙 DM pada masa kehamilan = Gestasional Diabetes Pada DM dengan kehamilan, ada 2 kemungkinan yang dialami oleh si Ibu:

1. Ibu tersebut memang telah menderita DM sejak sebelum hamil

2. Si ibu mengalami/menderita DM saat hamil Klasifikasi DM dengan Kehamilan

Menurut Pyke:

Klas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes

yang timbul pada waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan.

Klas II : Pregestasional diabetes, yaitu

diabetes mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah hamil.

Klas III : Pregestasional diabetes yang

disertai dengan komplikasi penyakit pembuluh darah seperti retinopati,

nefropati, penyakit pemburuh darah panggul dan pembuluh darah perifer.

90% dari wanita hamil yang menderita Diabetes termasuk ke dalam kategori DM Gestasional (Tipe II) dan DM yang tergantung pada insulin (Insulin Dependent Diabetes Mellitus = IDDM, tipe I).

Diagnosis

Kriteria Diagnosis:

1. Gejala klasik DM + gula darah sewaktu 200 mg/dl. Gula darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan waktu makan terakhir. Atau:

2. Kadar gula darah puasa 􀂕 126 mg/dl. Puasa diartikan pasien tidak mendapat

kalori tambahan sedikitnya 8 jam. Atau:

3. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO 200mg/dl. TTGO dilakukan dengan Standard

WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang

dilarutkan dalam air. Cara pelaksanaan TTGO (WHO, 1994)

Tiga hari sebelum pemeriksaan tetap makan seperti kebiasaan sehari-hari

(dengan karbohidrat yang cukup) dan tetap melakukan kegiatan jasmani seperti Biasa

Berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan, minum

air putih tanpa gula tetap diperbolehkan

Diperiksa kadar glukosa darah puasa

Diberikan glukosa 75 g (orang dewasa), atau 1,75 g/Kg BB (anak-anak), dilarutkan

dalam 250 ml air dan diminum dalamwaktu 5 menit

Berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2 jam

setelah minum larutan glukosa selesai

Diperiksa kadar glukosa darah 2 jam sesudah beban glukosa

Selama proses pemeriksaan, subyek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak

merokok. Apabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal atau DM, maka dapat digolongkan ke dalam kelompok TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) dari hasil yang diperoleh.

- TGT : glukosa darah plasma 2 jam setelah pembebanan antara 140 – 199 mg/dl

- GDPT : glukosa darah puasa antara 100 – 125 mg/dl.

Reduksi Urine

Pemeriksaan reduksi urine merupakan bagian dari pemeriksaan urine rutin yang selalu dilakukan di klinik. Hasil yang (+) menunjukkan adanya glukosuria. Beberapa hal yang perlu diingat dari hasil pemeriksaan reduksi urine adalah:

􀂙 Digunakan pada pemeriksaan pertama sekali untuk tes skrining, bukan untuk menegakkandiagnosis

􀂙 Nilai (+) sampai (++++)

􀂙 Jika reduksi (+): masih mungkin oleh sebab lain, seperti: renal glukosuria, obat-obatan,

dan lainnya

ô€‚™ Reduksi (++) ô€„º kemungkinan KGD: 200 – 300 mg%

ô€‚™ Reduksi (+++)ô€„º kemungkinan KGD: 300 – 400 mg%

􀂙 Reduksi (++++)􀄺 kemungkinan KGD: 400 mg%

􀂙 Dapat digunakan untuk kontrol hasil pengobatan

􀂙 Bila ada gangguan fungsi ginjal, tidak bisa dijadikan pedoman.

Risiko Tinggi DM Gestasional:

1. Umur lebih dari 30 tahun

2. Obesitas dengan indeks massa tubuh 30 kg/m2

3. Riwayat DM pada keluarga (ibu atau ayah)

4. Pernah menderita DM gestasional sebelumnya

5. Pernah melahirkan anak besar > 4.000 gram

6. Adanya glukosuria

7. Riwayat bayi cacat bawaan

8. Riwayat bayi lahir mati

9. Riwayat keguguran

10. Riwayat infertilitas

11. Hipertensi

Komplikasi pada Ibu

1. Hipoglikemia, terjadi pada enam bulan pertama kehamilan

2. Hiperglikemia, terjadi pada kehamilan 20- 30 minggu akibat resistensi insulin

3. Infeksi saluran kemih

4. Preeklampsi

5. Hidramnion

6. Retinopati

7. Trauma persalinan akibat bayi besar

Masalah pada anak

1. Abortus

2. Kelainan kongenital spt sacral agenesis,neural tube defek

3. Respiratory distress

4. Neonatal hiperglikemia

5. Makrosomia

6. hipocalcemia

7. kematian perinatal akibat diabetik ketoasidosis

8. Hiperbilirubinemia

Penderita DM Gestasional memunyai resiko yang tinggi terhadap kambuhnya penyakit diabetes yang pernah dideritannya pada saat hamil sebelumnya.

Saran: 6-8 minggu setelah melahirkan, ibu tersebut melakukan test plasma glukosa puasa

dan OGTT 75 gram glukosa. Pasien gemuk penderita GDM, sebaiknya mengontrol BB, karena diperkirakan akan menjadi DM dalam 20 tahun kemudian