Kanker servik jadi pembunuh wanita

Tahukah Anda, bahwa dalan setiap jam wanita di Indonesia meninggal akibat kanker serviks atau lebih dikenal dengan kanker mulut rahim. Bahkan dalam setiap menit wanita di seluruh dunia meninggal karna kanker yang mematikan ini.

Beda Hormon LH dan FSH

FSH dan LH yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis anterior, sebuah kelenjar kecil yang hadir di bagian bawah otak. FSH pada dasarnya menyebabkan pematangan sel telur di dalam folikel dalam tubuh wanita.

Manfaat Bawang Putih

Khasiat atau manfaat bawang putih ternyata tidak hanya untuk menyedapkan atau sebagai bumbu masakan saja, namun ternyata banyak hal lain yg dapat di manfaatkan dari bawang puth tersebut terutamanya untuk dunia kesehatan.

Toko Kayumanis

Selamat datang di Toko Kayumanis version Online Shop Kami menjual T-shirt, kaos oblong dan jaket T-shirt, kaos oblong dan jaket yang kami jual menggunakan bahan yang berkualitas tinggi, kelebihan dari T-shirt, kaos oblong dan jaket di Toko kami dapat anda tentukan sendiri desainnya, pola ataupun grafisnya sesusai keinginan anda sehingga dapat dipastikan tidak ada T-shirt, kaos oblong dan jaket dari Toko kami yang mempunyai motif yang sama.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 25 November 2011

. Pemeriksaan Sperma


53

Prinsip : Pemeriksaan motilitas sperma bertujuan untuk mengetahui persentase sperma yang hidup dan yang mati dan pemeriksaan morfologi sperma bertujuan untuk mengetahui persentase sperma yang normal dan abnormal.

Tujuan : Untuk mengetahui kesuburan pada pria.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi :

a. Pemeriksaan mikroskopis

- Volume : Normalnya 2,5-5 ml untuk sekali ejakulasi, diukur setelah semua sperma mencair.

- Bau : Memiliki bau khas seperti bunga akasia.

- Warna : Putih sampai sedikit kekuningan.

- Viskositas/kekentalan : Berhubungan dengan pergerakan. Jika viskositasnya tinggi, maka pergerakan spermatozoa sulit/lambat.

- pH : 7,2-7,8

b. Pemeriksaan mikroskopis

- Motilitas (pergerakan sperma)

Spermatozoa bergerak baik bila pergerakannya lurus kedepan dan cepat. Spermatozoa bergerak kurang baik bila pergerakannya dengan arah tidak tentu, spermatozoa yang tidak bergerak atau mati.

- Viabilitas spermatozoa

Pemeriksaan ini dilakukan bila pada pemeriksaan mortilitas didapat kurang dari 50% mati.

- Hitung jumlah spermatozoa

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan kamar hitung Improved Neubauer dan dilakukan setelah sperma mencair.

- Morfologi spermatozoa

Bentuk-bentuk spermatozoa :

1. Bentuk normal : kepala oval, ada leher, dan ekor panjang

2. Bentuk lepto : Bentuk kepala ramping dan agak panjang.

3. Bntuk piri : terdapat lekukan didaerah leher

4. Bentuk perato : bentuk kepala tidak teratur dan besar.

5. Bentuk mikostrongyloid : Bentuk kepala sangat kecil

6. Spermatozoa dengan bentuk makro (besar)

7. Spermatozoa dengan bentuk kepala dan leher normal tetapi ekor double

8. Spermatozoa dengan bentuk kepala dan leher tetepi ekor kelainan.

9. Spermatozoa imature : kepala dan leher normal tetapi tidak memiliki ekor

Reagensia : Eosin 0,5%, Negrosin 10%, Giemsa,

Metanol Absolute

Peralatan : Tabung reaksi+ rak tabung, objek glass + deck glass, haempeytometer, pipet tetes, gelas ukur, mikroskop.

Cara kerja :

1. Pemeriksaan makroskopis

a. Volume

- Dimasukkan sampel ke dalam gelas ukur 10 ml.

- Dicatat volumenya.

b. Bau

- Tangan dikipas-kipaskan diatas sampel lalu dicium baunya.

c. Warna

- Dilihat secara Visual

d. Viskositas/ kekentalan

- Diambil sempel dengan pipet tetes, kemudian di teteskan berlahan

e. pH

- dicelupkan indicator pH ke dalam sempel lalu dibandingkan dengan standar

2. Pemeriksaan mikroskopis

a. Pemeriksaan motility ( pergerakan)

- Diletakkan satu tetes sperma di atas objek glass

- Ditutup dengan deck glass

- Diperiksa dengan mikroskop perbesaran 40x

b. Pemeriksaan veabilitas

- Diletakkan satu tetes sperma diatas objek glass

- Ditambahkan dua tetes cairan eosin 0,5% di campur sampai rata

- Ditambahkan dua tetes negrosin 10% lalu dihomogenkan

- Dengan menggunakan objek glass yang lain dibuat hapusan lalu dikeringkan

- Diperiksa dengan mikroskop menggunakan perbesaran 40x

- Pembacaan :

Sperma yang hidup tidak berwarna

Spermatozoa yang mati berwarna

- Dihitung 100 sel spermatozoa lalu dicatat berapa jumlah spermatozoa yang hidup dan berapa spermatozoa yang mati.

c. Pemeriksaan morfologi

- Diteteskan satu tetes sempel pada objek glass

- Dibuat preparat hapus lalu dibiarkan kering

- Difiksasi dengan methanol absolute selama 3 – 5 menit

- Diwarnai dengan giemsa 10 – 15 menit

- Dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan

- Dilihat dengan mikroskop menggunakan lensa objektif 100x

- Dihitung 200 sel spermatozoa, dicatat beberapa spermatozoa yang normal dan berapa spermatozoa yang tidak normal.

Harga normal : - Spermatozoa yang mempunyai bentuk normal : 80%

- Spermatozoa yang mempunyai bentuk abnormal : 20%


Artikel lainnya di Analisis Dunia Kesehatan