
•           Agar makanan dpt dicerna optimal dibutuhkan  :
- Pergerakan      makanan melalui saluran cerna.
 - Sekresi      getah pencernakan.
 - Absorbsi      hasil cerna, air, elektrolit.
 - Sirkulasi      darah ke organ gastrointestinal, à transport.
 - Sistem      pengatur oleh saraf & hormonal.
 
Beberapa penyakit pada usus besar.
- DIVERTIKULA : 
 
            Herniasi mukosa usus melalui tunika muskularis à terbtk kantong seperti botol.
            -.          Lokasi sering di kolon sigmoid.
            -.          Sering tidak timbul gejala,  tetapi bila terinfeksi ( divertikulitis ) à perforasi usus.
            -.          Gejala : sering flatulen,  diare,  konstipasi, perasaan tidak enak di kwadran kiri bawah.
            -.          Komplikasi : perdarahan, perforasi, peritonitis, abses kolon, terbentuk fistula, obstruksi usus akibat striktur.
- RADANG KOLON NON SPESIFIK = KOLITIS  ULSERATIF (KU), dan  PENYAKIT CROHN (PC)  :
 
            -.          Kronik, remisi dan ekserbasi.
            -.          Etiologi : belum jelas, ttp jelas ada hubungan genetik, ras            ( kulit putih sering ).
            -.          Ada dugaan ke arah penyakit autoimun, ( telah ditemukan          antibodi thdp sel epitel kolon ).
            Perbedaan keduanya tidak jelas, gambaran klinis & PA ada perbedaan :
- Bgn usus yg terserang, pd KU yg kena      mukosa & submukosa.
 
            pd PC yg kena Transmural ( sampai otot ).
- Respon radang pd KU sering,  pd PC jarang.
 - Kolon kanan pd KU jarang kena, PC      sering.
 - Penyebaran Lesi pd KU merata, pd PC      melompat-lompat. 
 
- KU sering perdarahan rektum,  PC jarang.
 - Fistula anorektal pd KU jarang,  pd PC sering.
 - KU sering potensi ganas ( > 10 th      ),  PC jarang.
 - Striktur pd KU kadang-kadang,  PC sering.
 - Jari tabuh pd KU jarang,  PC sering.
 - Frekuensi KU  sering ( 5 X ),  PC       jarang.
 
GEJALA KLINIK :
•         Akut : timbul diare berdarah,  nausea,  vomitus,  demam.
•         Kronik : timbul pelan-pelan, berbulan – bertahun,  lebih ringan, diare sedikit darah ( 6 x sehari ), berlendir, anemia.
•         Komplikasi akut : Ggn cairan & elektrolit,  Anemia,  Megakolon ( dilatasi toksik ) akibat paralisis fungsi motorik à perforasi sering terjadi. 
•         Komplikasi kronik : Fistula & abses rektal,  rekto-vaginal.
•         Komplikasi lain : jadi ganas ( kanker kolon ).
•         Komplikasi sistemik : pioderma ganggrenosa,  uveitis,  arthritis,  spondilitis,  ankilosis,  sirrhirosis hepatis.
HEMORRHOID = WASIR
•         Ada 2 jenis :  
- Hemorrhoid interna ( vena Hemorrhoidalis      superior & media )
 - Hemorrhoid Eksterna ( v. Hemorrhoidalis      inferior )
 
ETIOLOGI :
•         Sering konstipasi / diare / mengejan kuat.
•         Kongesti pelvis pd kehamilan,  hipertropi prostat.
•         Fibroma uteri, tumor rektur & penyakit hati kronik ( sirrhosis )
H A T I = H E P A R  =  L I V E R
Fungsi Hati :
- Mengatur metabolisme :
 
            -.          KH,  Lipid,  Protein, Bilirubin.
            -.          Sekresi empedu.
- Detoksikasi :
 
            -.          Pembentukan ureum.
            -.          Hidroksilasi obat, zat-zat beracun lainnya.
      3.   Sistem pertahanan tubuh.
Fungsi Metabolisme KH, meliputi :
            a.         Glikogenesis à pembentukan glikogen dari Glukosa.
            b.         Glikogenolisis à perombakan glikogen à glukosa.
            c.         Glukoneogenesis à pembtkan glukosa dari bukan KH.
Fungsi Metabolisme Lipid :
            a.         Ketogenesis à pembtkan benda keton.
            b.         Kolesterologenesis à pembtkan kolesterol.
            c.         Katabolisme kolesterol à garam asam empedu
            d.         Katabolisme steroid.
            e.         Penyimpanan vitamin larut lemak.
Fungsi Metabolisme Protein :
            a.         Sintesis Protein plasma ( albumin, globulin ).
            b.         Sintesis Faktor pembekuan darah
            c.         Sintesis Lipoprotein : Apoprotein.
Fungsi Metabolisme Bilirubin :
            -.          Katabolisme Bilirubin indirek à direk à pigmen          empedu.
Fungsi detoksikasi :
            a.         Pembentukan Ureum dari amoniak.
            b.         Hidroksilasi obat dan zat toksik lainnya.
Fungsi pertahanan :
            -.          Adanya sel kuffer dalam dinding sinusoid membunuh      / fagositosis kuman yang beredar dalam darah.
STRUKTUR ANATOMIS HEPAR
•         Organ paling besar, banyak fungsi, warna coklat, berat 1,5 kg.
•         Letak dlm rongga perut atas kanan, bawah diafragma.
•         Permukaan atas cembung, bawah tidak rata, ada fisura transversus.
•         Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan & kiri bgn atas hati, disitu terdpt ligamentum falsiforme.
•         Shg hati terbagi jadi 4 belahan : lobus kanan, kiri, kaudatus dan kuadratus.
•         Permukaan hati diselimuti peritoneum viserale, kecuali bgn posterior yg melekat pd diafragma.
•         Bawah peritoneum ada jaringan ikat padat ( kapsula Glison ).
•         Kapsul Glison pd hilus melanjutkan diri ke dlm masa hati, membtk rangka utk cabang v. porta, a. hepatika & sal empedu.
STRUKTUR  MIKROSKOPIK  HEPAR.
•         Tiap lobus terbagi lobulus-lobulus yg merupakan unit mikros-kopis dan unit fungsional hati.
•         Tiap lobulus btk lempeng heksagonal, terdiri dari hepatosit, btk kubus, tersusun radial, mengelilingi vena sentralis / intralobulus
•         Antar sel dlm lempeng terdpt kapiler “ sinusoid “
•         Dlm sinusoid mengalir darah dari v. porta & a. hepatika.
•         Dinding sinusoid terdapat sel Kuffer, sel fagositik sbg pertahanan thdp invasi bakteri / agen toksik.
•         Selain sinusoid terdpt kapiler empedu ( kanalikuli biliferi ) yg bersatu membtk saluran empedu interlobuler.
•         Saluran empedu interlobuler akan bersatu membtk duktus biliferi à d. hepatikus kanan & kiri à d. hepatikus à masuk ke kandung empedu melalui duktus sistikus à Kandung empedu à d. Koledokus à bersatu dg duktus Pankreatikus Wirsungi pada ampula Vateri à lumen Duodenum.
SIRKULASI HEPAR :
Ada 2 sumber suplai darah :
- A. Hepatika : cabang dari aorta      abdominalis.
 - V. Porta : vena dari alat pencernakan.
 
•         1/3 dari a. hepatika,  2/3 dari v. porta.
•         Volume total darah lewat hati per menit à 1.500 cc.
•         V. sentralis bersatu à v. sublobularis à bersatu jadi v. hepa-tika kanan & kiri à v. hepatika à v. cava inferior
•         A. Hepatika, bercabang à a. interlobularis à kapiler masuk ke sinusoid,  bersama dg kapiler v. porta.
•         Jadi dlm sinusoid terjadi pencampuran darah arteri & darah vena.
•         Dari sinusoid darah masuk ke vena sentralis à vena sub-interlobularis à v. hepatika kanan & kiri à v. hepatika dst.
KANDUNG  EMPEDU
•         Kantong, bentuk alpukat, letak bawah lobus kanan hati.
•         Empedu disekresi hati tiap hari & dialirkan ke kanalikuli à ber-satu dlm d. biliferi à d. hepatikus kanan & kiri à d. hepatikus komunis à bergabung dg d. sistikus à d. Koledokus, dst.
FUNGSI KANDUNG EMPEDU :
- Menyimpan, memekatkan empedu sebelum      disalurkan ke Duodenum,  volume      kandung empedu = 45 cc.
 - Secara berkala kandung memompakan empedu      ke duodenum
 
•         Melalui kontraksi simultan ototnya dg spingter Oddii.
•         Rangsang kontraksi : dari masuknya kismus asam dlm duodenum, dan adanya lemak dlm makanan.
PANKREAS :
•         Bntk panjang, ramping : 6 inchi,  lebar 1,5 inchi.
•         Letak retroperitoneal,  dibagi 3 segmen :
            a.  Kaput.                     
            b. Korpus.                    
            c. Kauda.
•         Kaput pd lengkungan duodenum,  kauda sp limpa.
•         Pankreas dibtk dari 2 sel dasar yg punya fungsi beda :
- Sel eksokrin berkelompok membtk asini,      menghasilkan getah pankreas.
 - Sel endokrin membtk pulau Langerhans à Insulin dan Glukagon.
 - Saluran utama Pankreas :  d. Wirsungi  menerima sekret dari cabang kecil-kecil      dari tiap asini.
 - D. Wirsungi berjalan dari kauda sampai      kaput, bermuara pd ampula Vateri.
 - D. tambahan : d. Santorini, berjalan      dari kaput pankreas ke duodenum.
 - Emzim yg dihasilkan ( lihat usus halus      ).
 - Fungsi Insulin & Glukagon mengatur      kadar gula darah, ( mekanismenya lihat Biokimia ).