Rabu, 25 Mei 2011

FISIOLOGI SISTEM PENCERNAKAN

Agar makanan dpt dicerna optimal dibutuhkan :
  1. Pergerakan makanan melalui saluran cerna.
  2. Sekresi getah pencernakan.
  3. Absorbsi hasil cerna, air, elektrolit.
  4. Sirkulasi darah ke organ gastrointestinal, à transport.
  5. Sistem pengatur oleh saraf & hormonal.


Beberapa penyakit pada usus besar.
  1. DIVERTIKULA :
Herniasi mukosa usus melalui tunika muskularis à terbtk kantong seperti botol.
-. Lokasi sering di kolon sigmoid.
-. Sering tidak timbul gejala, tetapi bila terinfeksi ( divertikulitis ) à perforasi usus.
-. Gejala : sering flatulen, diare, konstipasi, perasaan tidak enak di kwadran kiri bawah.
-. Komplikasi : perdarahan, perforasi, peritonitis, abses kolon, terbentuk fistula, obstruksi usus akibat striktur.


  1. RADANG KOLON NON SPESIFIK = KOLITIS ULSERATIF (KU), dan PENYAKIT CROHN (PC) :
-. Kronik, remisi dan ekserbasi.
-. Etiologi : belum jelas, ttp jelas ada hubungan genetik, ras ( kulit putih sering ).
-. Ada dugaan ke arah penyakit autoimun, ( telah ditemukan antibodi thdp sel epitel kolon ).


Perbedaan keduanya tidak jelas, gambaran klinis & PA ada perbedaan :
  1. Bgn usus yg terserang, pd KU yg kena mukosa & submukosa.
pd PC yg kena Transmural ( sampai otot ).
  1. Respon radang pd KU sering, pd PC jarang.
  2. Kolon kanan pd KU jarang kena, PC sering.
  3. Penyebaran Lesi pd KU merata, pd PC melompat-lompat.
  1. KU sering perdarahan rektum, PC jarang.
  2. Fistula anorektal pd KU jarang, pd PC sering.
  3. KU sering potensi ganas ( > 10 th ), PC jarang.
  4. Striktur pd KU kadang-kadang, PC sering.
  5. Jari tabuh pd KU jarang, PC sering.
  6. Frekuensi KU sering ( 5 X ), PC jarang.


GEJALA KLINIK :
Akut : timbul diare berdarah, nausea, vomitus, demam.
Kronik : timbul pelan-pelan, berbulan – bertahun, lebih ringan, diare sedikit darah ( 6 x sehari ), berlendir, anemia.
Komplikasi akut : Ggn cairan & elektrolit, Anemia, Megakolon ( dilatasi toksik ) akibat paralisis fungsi motorik à perforasi sering terjadi.
Komplikasi kronik : Fistula & abses rektal, rekto-vaginal.
Komplikasi lain : jadi ganas ( kanker kolon ).
Komplikasi sistemik : pioderma ganggrenosa, uveitis, arthritis, spondilitis, ankilosis, sirrhirosis hepatis.

HEMORRHOID = WASIR
Ada 2 jenis :
  1. Hemorrhoid interna ( vena Hemorrhoidalis superior & media )
  2. Hemorrhoid Eksterna ( v. Hemorrhoidalis inferior )

ETIOLOGI :
Sering konstipasi / diare / mengejan kuat.
Kongesti pelvis pd kehamilan, hipertropi prostat.
Fibroma uteri, tumor rektur & penyakit hati kronik ( sirrhosis )



H A T I = H E P A R = L I V E R
Fungsi Hati :
  1. Mengatur metabolisme :
-. KH, Lipid, Protein, Bilirubin.
-. Sekresi empedu.
  1. Detoksikasi :
-. Pembentukan ureum.
-. Hidroksilasi obat, zat-zat beracun lainnya.
3. Sistem pertahanan tubuh.

Fungsi Metabolisme KH, meliputi :
a. Glikogenesis à pembentukan glikogen dari Glukosa.
b. Glikogenolisis à perombakan glikogen à glukosa.
c. Glukoneogenesis à pembtkan glukosa dari bukan KH.

Fungsi Metabolisme Lipid :
a. Ketogenesis à pembtkan benda keton.
b. Kolesterologenesis à pembtkan kolesterol.
c. Katabolisme kolesterol à garam asam empedu
d. Katabolisme steroid.
e. Penyimpanan vitamin larut lemak.

Fungsi Metabolisme Protein :
a. Sintesis Protein plasma ( albumin, globulin ).
b. Sintesis Faktor pembekuan darah
c. Sintesis Lipoprotein : Apoprotein.

Fungsi Metabolisme Bilirubin :
-. Katabolisme Bilirubin indirek à direk à pigmen empedu.

Fungsi detoksikasi :
a. Pembentukan Ureum dari amoniak.
b. Hidroksilasi obat dan zat toksik lainnya.

Fungsi pertahanan :
-. Adanya sel kuffer dalam dinding sinusoid membunuh / fagositosis kuman yang beredar dalam darah.

STRUKTUR ANATOMIS HEPAR
Organ paling besar, banyak fungsi, warna coklat, berat 1,5 kg.
Letak dlm rongga perut atas kanan, bawah diafragma.
Permukaan atas cembung, bawah tidak rata, ada fisura transversus.
Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan & kiri bgn atas hati, disitu terdpt ligamentum falsiforme.
Shg hati terbagi jadi 4 belahan : lobus kanan, kiri, kaudatus dan kuadratus.
Permukaan hati diselimuti peritoneum viserale, kecuali bgn posterior yg melekat pd diafragma.
Bawah peritoneum ada jaringan ikat padat ( kapsula Glison ).
Kapsul Glison pd hilus melanjutkan diri ke dlm masa hati, membtk rangka utk cabang v. porta, a. hepatika & sal empedu.


STRUKTUR MIKROSKOPIK HEPAR.
Tiap lobus terbagi lobulus-lobulus yg merupakan unit mikros-kopis dan unit fungsional hati.
Tiap lobulus btk lempeng heksagonal, terdiri dari hepatosit, btk kubus, tersusun radial, mengelilingi vena sentralis / intralobulus
Antar sel dlm lempeng terdpt kapiler “ sinusoid “
Dlm sinusoid mengalir darah dari v. porta & a. hepatika.
Dinding sinusoid terdapat sel Kuffer, sel fagositik sbg pertahanan thdp invasi bakteri / agen toksik.
Selain sinusoid terdpt kapiler empedu ( kanalikuli biliferi ) yg bersatu membtk saluran empedu interlobuler.
Saluran empedu interlobuler akan bersatu membtk duktus biliferi à d. hepatikus kanan & kiri à d. hepatikus à masuk ke kandung empedu melalui duktus sistikus à Kandung empedu à d. Koledokus à bersatu dg duktus Pankreatikus Wirsungi pada ampula Vateri à lumen Duodenum.


SIRKULASI HEPAR :
Ada 2 sumber suplai darah :
  1. A. Hepatika : cabang dari aorta abdominalis.
  2. V. Porta : vena dari alat pencernakan.
1/3 dari a. hepatika, 2/3 dari v. porta.
Volume total darah lewat hati per menit à 1.500 cc.
V. sentralis bersatu à v. sublobularis à bersatu jadi v. hepa-tika kanan & kiri à v. hepatika à v. cava inferior
A. Hepatika, bercabang à a. interlobularis à kapiler masuk ke sinusoid, bersama dg kapiler v. porta.

Jadi dlm sinusoid terjadi pencampuran darah arteri & darah vena.

Dari sinusoid darah masuk ke vena sentralis à vena sub-interlobularis à v. hepatika kanan & kiri à v. hepatika dst.


KANDUNG EMPEDU
Kantong, bentuk alpukat, letak bawah lobus kanan hati.
Empedu disekresi hati tiap hari & dialirkan ke kanalikuli à ber-satu dlm d. biliferi à d. hepatikus kanan & kiri à d. hepatikus komunis à bergabung dg d. sistikus à d. Koledokus, dst.


FUNGSI KANDUNG EMPEDU :
  1. Menyimpan, memekatkan empedu sebelum disalurkan ke Duodenum, volume kandung empedu = 45 cc.
  2. Secara berkala kandung memompakan empedu ke duodenum
Melalui kontraksi simultan ototnya dg spingter Oddii.
Rangsang kontraksi : dari masuknya kismus asam dlm duodenum, dan adanya lemak dlm makanan.


PANKREAS :
Bntk panjang, ramping : 6 inchi, lebar 1,5 inchi.
Letak retroperitoneal, dibagi 3 segmen :
a. Kaput.
b. Korpus.
c. Kauda.
Kaput pd lengkungan duodenum, kauda sp limpa.
Pankreas dibtk dari 2 sel dasar yg punya fungsi beda :
  1. Sel eksokrin berkelompok membtk asini, menghasilkan getah pankreas.
  2. Sel endokrin membtk pulau Langerhans à Insulin dan Glukagon.
  3. Saluran utama Pankreas : d. Wirsungi menerima sekret dari cabang kecil-kecil dari tiap asini.
  4. D. Wirsungi berjalan dari kauda sampai kaput, bermuara pd ampula Vateri.
  5. D. tambahan : d. Santorini, berjalan dari kaput pankreas ke duodenum.
  6. Emzim yg dihasilkan ( lihat usus halus ).
  7. Fungsi Insulin & Glukagon mengatur kadar gula darah, ( mekanismenya lihat Biokimia ).

Artikel lainnya di Analisis Dunia Kesehatan

0 komentar: