Kanker servik jadi pembunuh wanita

Tahukah Anda, bahwa dalan setiap jam wanita di Indonesia meninggal akibat kanker serviks atau lebih dikenal dengan kanker mulut rahim. Bahkan dalam setiap menit wanita di seluruh dunia meninggal karna kanker yang mematikan ini.

Beda Hormon LH dan FSH

FSH dan LH yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis anterior, sebuah kelenjar kecil yang hadir di bagian bawah otak. FSH pada dasarnya menyebabkan pematangan sel telur di dalam folikel dalam tubuh wanita.

Manfaat Bawang Putih

Khasiat atau manfaat bawang putih ternyata tidak hanya untuk menyedapkan atau sebagai bumbu masakan saja, namun ternyata banyak hal lain yg dapat di manfaatkan dari bawang puth tersebut terutamanya untuk dunia kesehatan.

Toko Kayumanis

Selamat datang di Toko Kayumanis version Online Shop Kami menjual T-shirt, kaos oblong dan jaket T-shirt, kaos oblong dan jaket yang kami jual menggunakan bahan yang berkualitas tinggi, kelebihan dari T-shirt, kaos oblong dan jaket di Toko kami dapat anda tentukan sendiri desainnya, pola ataupun grafisnya sesusai keinginan anda sehingga dapat dipastikan tidak ada T-shirt, kaos oblong dan jaket dari Toko kami yang mempunyai motif yang sama.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 11 Desember 2011

Pemeriksaan Gas Darah itu apa sih??

.

Hasil dari pemeriksaan gas darah sangat berarti bagi monitoring hasil tindakan penatalaksanaan oksigenasi pasien, therapy oksigen, dan untuk mengevaluasi respon tubuh pasien terhadap tindakan dan therapy misalnya pada saat pasien menjalani weaning dari penggunaan ventilator.
Sampel darah yang diambil digunakan untuk mengukur komponen gas didalam darah arteri dan pH darah. Nilai yang diperoleh mereflekasikan kualitas ventilasi dan perfusi jaringan.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari analisis (pemeriksaan ) pH dan gas darah, perlu dibina kerjasama yang erat antara petugas laboratorium dan petugas di ruangan rumah sakit. Pengambilan contoh darah (sampel) umumnya dilakukan oleh petugas ruangan (dokter atau perawat). Oleh karena itu kessalahan-kesalahan pra-analitik ini meliputi kesalahan persiapan pasien, kesalahan penggunaan semprit (syringe), kesalahan penggunaan antikoagulan, atau kelambatan pengiriman contoh darah. Petugas laboratorium (teknisi) bertanggung jawab dalam persiapan alat, kalibrasi, penggunaan control (analitik), dan penulisan hasil pemeriksaan yang benar (pasca-analitik).

Lokasi pengambilan darah :

· Arteri radialis dan arteri ulnaris

· Arteri brakialis

· Arteri femoralis

· Arteri tibialis posterior

· Arteri dorsalis pedis

Areteri fermoralis atau brakialis sebaiknya tidak digunakan jika masih ada alternative lain, karena tidak mempunyai sirkulasi kolateral yang cukup untuk mengatasi jika terjadi spasme atau thrombosis, sedangkan arteri femoralis atau sebaliknya tidak digunakan karena adanya resiko emboli otak.

Bahan pemeriksaan

Persiapan pasien (Walmsley,et al, 1989)

Pasien harus diusahakan tenang sebelum pengambilan darah. Setiap perubahan frekuensi nafas, misalnya nafas cepat atau menahan nafas (tidak bernafas) karena sakit, akan mempengaruhi hasil pemeriksaan. Suhu tubuh yang ekstrim rendah atau tinggi, atau adanya kontaminasi di dalam darah, perlu dilaporkan (sebetulnya tidak ada cara untuk mengkoreksi perbedaan ini).

Hal-hal lain yang dapat menimbulkan gangguan dalam pemeriksaan adalah kadar protein serum yang sangat tinggi, atau hiperlipidemia, yang dapat melapisi membrane atau sensor pada elektroda. Jumlah sel darah putih yang sangat tinggi dapat menyebabkan hasil pO₂ rendah (dikonsumsi). Gas yang digunakan dalam pembiusan (seperti gas N₂O, halotan) dapat mempengaruhi penentuan pO₂ dengan jenis elektroda tertentu (Clark). Semua hal di atas perlu untuk dipertimbangkan dalam interpretasi hasil pemeriksaan.

Pengambilan darah

Syarat contoh darah pada pemeriksaan pH dan gas darah adalah:

1. anaerob (mulai pengambilan sampai pemeriksaan darah tidak boleh bersinggungan dengan udara)

2. darah arteri lebih baik dari pada darah vena

3. antikoagulan heparin (jangan menggunakan anti koagulan lain)

Untuk pengambilan darah sebaiknya digunakan semprit (syiringe) yang sesuai. Agar perbandingan antara darah dan antikoagulan tepat, sebaiknya digunakan semprit 1-5 ml. semprit plastic saat ini banyak digunakan. Perubahan pO₂ yang terjadi disebabkan pengambilan dengan semprit plastic (penerobosan gas pada dinding semprit), secara klinik tidak bermakna.

Anti koagulan yang digunakan pada analisis pH dan gas darah adalah heparin (litium atau ammonium heparin). Antikoagulan lain tidak boleh digunakan. Sebelum pengambilan darah, dinding bagian dalam semprit harus dibasahi dengan heparin. Caranya, heparin steril (500 U/ml atau 5mg/ml) dalam botol dihisap dengan semprit yang akan digunakan, sejumlah ± 0,5 ml. semprit ditarik keluar, dan dengan menarik pengisap sampai pangkal, diusahakan heparin membasahi seluruh dinding bagian dalam semprit. Dengan demikian heparin membasahi seluruh dinding dalam semprit dengan mengisi lumen jarum semprit. Untuk semprit 1-5 ml, jumlah heparin kira-kira 0,1-0,2 ml atau ± 0,5-1,0 mg. jumlah ini cukup, karena untuk mencegah pembekuan 5 ml darah hanya dibutuhkan kurang dari 0,2 mg heparin. Penggunaan heparin cair sejumlah ini tidak akan menyebabkan pengenceran yang bermaknan pada darah.

Untuk pemeriksaan pH dan gas darah, sebaiknya digunakan darah arteri, karena dapat memberikan gambaran yang konstan dan seragam di seluruh tubuh. Pilihan lain adalah darah kapiler, tetapi pengambilannya menggunakan penampung khusus (tabung kapiler yang telah terlapisi heparin) dan tempat pengambilan (jari tangan,tumit) harus dihangatkan (± 45°C) sebelum pengambilan.

Pengambilan darah kapiler biasanya dilakukan jika pengambilan darah arteri tidak memungkinkan, misalnya pada bayi. Dalam hal tertentu misalnya syok (tekanan diastolic dibawah 95 mmHg), vasokontriksi, atau pada bayi baru lahir, terutama yang mengalami gangguan pernafasan, analisis darah kapiler dapat menimbulkan kesalahan terutama pada pO2.

Untuk menjaga keadaan anaerob, begitu semprit penuh terisi darah, jarumnya dilepas dan segera diganti dengan penutup ujung semprit. Cara lain adalah menusukkan jarum pada karet tutup botol, cara ini mengandung resiko kebocoran udara atau resiko darah keluar pada saat semprit dibawa atau saat didulung untuk pencampuran antikoagulan. Adanya gelembung udara harus segera dikeluarkan, karena dapat membuat kesalahan. Jangan sekali-kali membengkokkan jarum, selain berbahaya terkena tusuk jarum, cara ini tidak akan menutup semprit dengan baik.

Pencampuran darah dengan antikoagulan penting untuk dilakukan pada saat sesudah pengambilan darah (menghindari pembekuan) dan pencampuran darah pada saat akan diperiksa (untuk homogenitas). Mencampur darah dalam semprit dilakukan dengan menggulung semprit diantara dua tangan. Untuk contoh darah dalam tabung kapiler, cara mencampurkannya harus menggunakan magnit untuk menggerakkan kawat logam (flea) yang dimasukkan sebelumnya ke dalam tabung.

Saat ini telah tersedia semprit khusus sekali pakai, untuk pH dan gas darah yang terbuat dari plastic. Semprit ini memiliki keunggulan, karena penghisapnya dapat bergerak naik bila jarumnya telah tepat menusuk pembuluh arteri (seperti semprit gelas), semprit ini menggunakan heparin Kristal (heparin kering) 100-200 U, jadi menghilangkan kekhawatiran terjadinya pengenceran oleh heparin cair. Semprit ini juga dilengkapi dengan penutup untuk menjaga keadaan anaerob.