Sabtu, 18 Juni 2011

Exercises untuk Nyeri Pinggang Bawah pada Ibu Hamil


Tulang belakang merupakan bagian sentral tubuh manusia
yang mempunyai hubungan dengan struktur jaringan lainnya
seperti jaringan pengikat sendi dan otot. Fungsi tulang
belakang di samping sebagai penyangga juga memberikan
perlindungan dan merupakan sendi gerak yang memungkinkan
tulang belakang bergerak.
Pada kehamilan timbul rasa nyeri di pinggang bawah
akibat pengaruh hormon yang menimbulkan gangguan pada
substansi dasar bagian penyangga dan jaringan penghubung
sehingga mengakibatkan menurunnya elastisitas dan
fleksibilitas otot; selain itu juga disebabkan oleh faktor
mekanika yang mempengaruhi kelengkungan tulang belakang
oleh perubahan sikap statis dan penambahan beban pada saat
ibu hamil.
Di antara 180 Ibu hamil yang diteliti, 87 (± 48%) orang
mempunyai keluhan nyeri pinggang bawah; 36 orang di
antaranya mempunyai keluhan yang bersifat refered pain pada
satu tungkai dan 18 orang lainnya mengenai pada kedua
tungkai yang dikenal dengan ischias dalam kehamilan. Untuk
menyelesaikan masalah tersebut, salah satu cara adalah dengan
melakukan beberapa teknik latihan.
Dilihat dari strukturnya, fungsi tulang belakang meliputi
fungsi statis, kinetis, keseimbangan dan perlindungan. Fungsi
statis tulang belakang adalah mempertahankan posisi tegak
melawan gravitasi dengan energi sekecil mungkin melalui
suatu mekanisme sehingga tampak sikap tubuh tertentu. Dalam
fungsi pergerakkan tulang belakang merupakan rangkaian dari
alat gerak yang memungkinkan terjadinya gerak terarah dan
bertujuan. Fungsi keseimbangan aktif dalam mempertahankan
titik berat tubuh pada posisi tetap, yaitu setinggi tulang sakrum
saat berdiri, terutama oleh proprioSeptor jaringan lunak
sendi facet yang memberikan arah perubahan sikap dan otot
tubuh. Sebagai fungsi perlindungan, melindungi organ dan
jaringan penting seperti kepala, sumsum tulang belakang, akar
syaraf, ganglion dan pembuluh darah. Otot-otot yang sangat
berpengaruh langsung maupun tidak langsung pada keluhan
nyeri pinggang bawah sangatlah kompleks.
Pada kehamilan, akan terjadi perubahan pelvis menjadi
sedikit berputar ke depan karena pengaruh hormonal dan laxity
ligament. Pada keadaan hiperekstensi tulang belakang, terjadi
pergesekan antara kedua facet dan menjadikan tumpuan berat
badan, sehingga permukaan sendi tertekan; keadaan ini akan
menimbulkan rasa nyeri, kadang-kadang dapat mengiritasi
saraf ischiadicus; dan apabila terjadi penyempitan pada
bantalan tulang belakang, nyeri akan bertambah hebat.
Keadaan ini akan menimbulkan ketidakseimbangan kekuatan
antara otot perut dan otot punggung.
Sendi yang membentuk tulang belakang dan panggul
sebagian merupakan sendi sindesmosis. Sendi sakroiliak
berbentuk huruf L, permukaan sendinya tidak simetris, tidak
rata dan posisinya hampir dalam bidang sagital serta
permukaan tulang sakrum lebih cekung. Gerakan yang terjadi
adalah rotasi dalam jarak gerak terbatas, yang dikenal dengan
nama Nutasi dan Konter Nutasi. Pelvis menerima beban dari
tulang belakang dengan distribusi gaya merupakan ring
tertutup. Pada kehamilan gerak sendi ini dapat meningkat
karena pengaruh hormonal. Panggul dan sakrum yang bergerak
ke depan menyebabkan posisi sendi sakroiliaka juga berubah,
dikombinasi dengan adanya laxity akan menyebabkan keluhankeluhan
pada sendi yang lain.
Dari penjelasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa faktor penyebab yang paling dominan menyebabkan
Nyeri Pinggang Bawah saat kehamilan adalah oleh adanya
ketidakseimbangan kerja otot bagian belakang dan bagian
depan.
Dengan bertambahnya usia kehamilan maka jelas bahwa
pertambahan sudut lengkungan tulang belakang juga semakin
meningkat yang dikenal dengan nama Sway Back; terjadi gerak
pelvis ke depan sehingga menyebabkan jaringan pengikat sendi
menegang dan bilamana posisi yang salah tersebut berlangsung
lama akan menimbulkan ketegangan pada jaringan ikat sendi
dan otot, sehingga menimbulkan kelelahan pada otot-otot perut.

CARA MENGATASI NYERI PINGGANG BAWAH
SAAT KEHAMILAN
Untuk mengatasi nyeri pinggang bawah yang timbul pada
ibu hamil, perlu dilakukan beberapa teknik latihan, sebagai berikut:
1) Persiapan latihan.
Pakaian pasien sebaiknya menggunakan pakaian latihan.
Posisi pasien diatur sedemikian rupa dengan rileks.
2) Sebelum melakukan latihan perlu dilakukan gerakangerakan
kecil pemanasan pada pinggang dan tungkai
secara pelan dan lembut.
3) Pelaksanaan.
Latihan ini dilakukan 5 sampai dengan 7 detik dan diulang
10 kali setiap session latihan. Namun harus juga diperhatikan
kemampuan dan daya tahan pasien, apabila pasien merasa lelah
maka harus diistirahatkan.
4) Tujuan latihan ini adalah:
a) Untuk mengurangi rasa nyeri pada pinggang bawah.
b) Merileksasikan otot-otot belakang pinggang.
c) Memelihara jarak gerak sendi pelvic dan lumbosacral.
d) Memperkuat otot-otot perut dan dasar panggul dalam
membantu proses pendorongan bayi ke luar.

Latihan 1.
Duduklah bersila pada lantai, punggung dilemaskan.
Lakukanlah sikap duduk seperti ini sebanyak mungkin. Posisi
ini akan membantu memperkuat otot-otot paha. Bila merasa
lelah setelah duduk seperti ini, rentangkan kedua tungkai
sebentar, lalu goyang-goyangkan dan kembali ke sikap bersila itu.

Latihan 2.
Duduklah di lantai dan rapatkan kedua telapak kaki anda
satu sama lain, kemudian tariklah kaki/tumit sedekat mungkin
dengan badan anda. Letakkan tangan pada masing-masing paha
dan lakukanlah penekanan secara perlahan-lahan. Akan terasa
otot-otot di sebelah dalam paha tertarik.

Latihan 3.
Berbaring terlentang, kedua lengan berada di sisi tubuh.
Lakukan pernapasan bersih dalam-dalam. Kini angkatlah
tungkai kanan perlahan-lahan, rapatkanlah jari-jari kaki anda,
dan bernapas perlahan-lahan lewat hidung. Perhatikan agar
kedua sendi lutut tetap lurus, lalu bengkokkan kaki, turunkan
tungkai perlahan-lahan dan bersamaan gerakan ini hembuskan
napas lewat mulut dan bibir. Ulangi latihan ini pada tungkai
yang kiri. Perhatikan agar gerak pernapasan selaras dengan
gerakan mengangkat dan menurunkan tungkai; rapatkan jarijari
kaki pada saat tungkai diangkat dan bengkokkan kaki
kepada saat diturunkan, jagalah agar kedua tungkai selalu dalam sikap lurus.

Latihan 4.
Berbaring terlentang, rentangkan kedua lengan tegak lurus
terhadap badan. Lakukanlah pernapasan bersih dalam-dalam.
Kemudian angkat tungkai kanan, rapatkan jari-jari kaki dan
tarik napas lewat hidung. Lanjutkan prosedur ini dengan
membengkokan kaki anda, dan turunkan tungkai ke sebelah
kanan sementara menghembuskan napas keluar lewat mulut.
Rentangkan tungkai sedapat mungkin mendekati lengan yang
terentang. Kemudian rapatkan jari-jari kaki, tarik napas lewat
hidung dan angkatlah tungkai, bengkokkan kaki dan turunkan
tungkai ke lantai sementara menghembuskan napas keluar
lewat mulut. Ulangi proses ini pada tungkai kiri. Perhatikan
agar bagian panggul yang berlawanan dengan tungkai yang
digerakkan tetap datar dan menempel pada lantai.

Latihan 5.
Berbaring terlentang dan tekuk kedua lutut sehingga
telapak kaki melekat rapat pada lantai. Rapatkan punggung
termasuk kedua belah bahu pada lantai. Bersamaan dengan itu,
tariklah otot-otot perut sebelah bawah dan biarkan pantat anda
sedikit terangkat dari lantai, kemudian lepaskan. Latihan ini
harus dilakukan dengan pernapsan yang teratur, mulailah
menarik napas, lalu hembuskan keluar perlahan-lahan lewat
mulut; sementara menghembuskan napas rapatkanlah
punggung pada lantai, tegangkan otot-otot perut; tarik napas
ketika melemaskan punggung dan perut.

Artikel lainnya di Analisis Dunia Kesehatan

0 komentar: