Rabu, 29 Februari 2012

INSIDENSI DAN PREVALENSI PENYAKIT TBC DI INDONESIA


Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan prevalensi penyakit TBC di Indonesia sebesar 786 per 100.000 penduduk, dengan 44% diantaranya BTA positif, yakni ditemukannya bakteri M.tuberkulosis dalam dahak (sputum) penderita. Indonesia kini menempati urutan ketiga penderita penyakit TBC terbanyak di dunia, dengan 582.000 kasus baru per tahun, yang hampir separuhnya adalah TBC paru dengan BTA positif.

Penyakit TBC di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat. Menurut survei kesehatan rumah tangga (SKRT) pada tahun 1985 dan survei kesehatan nasional (Suskesnas) tahun 2001, penyakit TBC merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia, setelah penyakit kardio-vaskuler dan penyakit infeksi saluran pernafasaan pada semua kelompok umur, serta penyebab kematian nomor satu dari golongan penyakit infeksi.

Untuk mengurangi angka prevalensi penyakit TBC di Indonesia, pada tanggal 24 Maret 1999, pemerintah melalui Menteri Kesehatan Republik Indonesia mencanangkan Gerakan Terpadu Nasional untuk Pemberantasan Tuberkulosis (GERDUNAS TB), upaya ini dimaksudkan untuk melibatkan pihak swasta dan masyarakat menanggulangi penyakit ini. Upaya untuk menurunkan angka insidensi dan prevalensi panyakit TBC di Indonesia tidaklah mudah. Diperlukan suatu upaya yang menyeluruh dalam bentuk suatu program pemberantasan nasional.

Ada beberapa hal mendasar yang mesti diperhatikan dalam penanggulangan penyakit TBC, yaitu, 1) Adanya kesepakatan nasional dan lokal terhadap program penanggulangan penyakit TBC, 2) pendidikan kesehatan nasional dan lokal mengenai penyakit TBC, 3) penemuan kasus-kasus baru melalui pemeriksaan rutin dahak terhadap orang-orang yang memiliki gejala penyakit TBC, 4) pengobatan standar yang diobservasi, 5) pengembalian penderita yang lalai berobat, 6) pencatatan dan pemantauan kasus yang tersandarisasi, 7) Memastikan ketersedian obat dan perlengkapan lainnya, 8) pelatihan-pelatihan berulang yang berkelanjutan bagi para petugas kesehatan, 9) vaksinasi BCG bayi yang baru lahir serta 10) pemeriksaan anggota keluarga yang berinteraksi erat dengan orang dewasa penderita TBC.


0 komentar: