Rabu, 09 Februari 2011
Obat kadarluarsa dan obat palsu hadir di tengah-tengah kita.
13.40
No comments
Indonesia khususnya BPOM kembali kecolongan dengan merebaknya obat palsu dan kadar luarsa yang beredar secara biasa dipasaran. Lemahnya pengawasan menjadi point utama disini.
Obat palsu yang beredar di masyarakat tentu dapat menyebabkan hal yang berbahaya terutama bagi sang pengkonsumsinya. yang dalam keadaan yang kurang sehat dan daya tahan tubuhnya yang lemah namun malah racun yang tegaknya. Sungguh ironis memang. Obat palsu di produksi oleh pihak yang tidak bertangguang jawab yang hanya memikirkan uang. Obat palsu ini bisa di buat menggunakan beberapa opsi
Pertama dengan mengurangi zat yang ada didalam nya lalu diganti dengan bahan lain. Yang menjadi titik masalah adalah penambahan bahan penggantinya tidak menggunakan dosis alias menerapkan ilmu kirologi ( ilmu kira-kira ). namun zat yang ditambahkan biasanya tepung atau antibiotic.
Kedua dengan murni menggunakan 100% bahan dari si pembuat. Jadi kita tak ada yang tahu komposisinya dan dosisnya. Lebih berbahaya memang dari yang pertama.
Belum selasai semua masalah obat palsu kembali muncul obat kadar luarsa. Modusnya mudah mereka atau oknum-oknum yang terlibat hanya mengumpulkan obat yang telah kadar luarsa tersebut lalu mengganti ,etiket dan kemasannya memang lebih mudah. Namun bagaimana jika ada yang mengkonsumsi obat yang harusnya sudah jadi sampah tersebut?. Efek ringannya mungkin efek samping dari obat sampah tersebut akan muncul namun jika sering dikonsumsi bukan tidak mungkin gangguan fungsi hati sampai sirosis pun akan terjadi.
Sedih memang mendengar berita ini, saat masyarakat berusaha untuk sehat namun racun yang ditemuinya. Lemahnya pengawasan menjadi factor yang paling dominant. Hal yang dipertanyakan adalah kenapa sindikat tersebut dapat memiliki peralatan yang dapat digunakan untuk aksinya tersebut.
Hati-hatilah sebelum membeli, lebih baik mencegah daripada mengobati.
artikel yang berkaitan :
Analisis Dunia Kesehatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar