A. Sistem manajemen Mutu Laboratorium
Sistem manajemen mutu dalam Laboratorium didesain untuk selalu memperbaiki efektifitas dan efisiensi kinerjanya sambil mempertimbangkan kebutuhan semua pihak berkepentingan. Berdasarkan SNI 19-9000:2001, delapan dasar manajemen mutu lab yang dapat dipakai oleh manajemen puncak untuk memimpin organisasi ke arah perbaikan kinerja.
1. Fokus pada pelanggan
Organisasi bergantung pada pelanggan karena itu harus bisa memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.
2. Kepemimpinan
Pemimpin menetapkan kesatuan tujuan dan arah organisasi, mereka hendaknya menciptakan dan memelihara lingkungan internal tempat personel dapat melibatkan dirinya secara penuh dalam pencapaian sasaran organisasi.
3. Pelibatan personil
Personil adalah inti dari sebuah organisasi dan pelibatan penuh memungkinkan kemampuan mereka dipakai secara maksimal.
4. Pendekatan proses
Hasil yang dikehendaki bisa dicapai dengan lebih efisien bila kegiatan dan sumber daya terkait dikelola sebagai suatu proses.
5. Pendekatan sistem pada manajemen
Pengidentifikasian, pemahaman, dan pengelolaan proses yang saling terkait sebagai sistem memberi sumbangan untuk efektifitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai sasaran.
6. Perbaikan berkesinambungan
Perbaikan berkesinambungan terhadap kinerja organisasi secara menyeluruh hendaknya dijadikan sasaran tetap sebuah organisasi.
7. Pendekatan fakta pada pengambilan keputusan
Keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data informasi yang tetap.
8. Hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok.
B. Konsep mutu Laboratorium
Beberapa definisi tentang suatu produk mutu/jasa
· SNI 19-9000 : 2001 : mutu adalah derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persayaratan.
· Deming : mutu tidak berarti segala sesuatu yang terbaik tapi pemberian kepada pelanggan tentang apa yang mereka inginkan dengan tingkat persamaan yang dapat diprediksi serta ketergantungannya terhadapa harga yang mereka bayar.
· Crosby : mutu adalah pemenuhan persyaratan dengan meminimalkan kerusakan yang mungkin timbul yaitu standar of zero defect atau memperlakukan prinsip benar sejak awal.
· Juran : mutu adalah memenuhi tujuannya.
C. Kebijakan mutu
Kebijakan dan sasaran sistem manajemen mutu laboratorium harus di dokumentasikan dalam panduan mutu. Panduan mutu merupakan kunsi terpenting dalam dokumentasi sistem manajemen mutu, karema menerangkan secara jelas tentang komitmen lab terhadap mutu dengan jalan memberikan pandangan ke depan, kebijakan dan sasaran mutu, sistem-sistemnya, prosedurnya serta instruksi kerja yang menjamin mutu data hasil pengujian dan atau kalibrasi.
Kebijakan mutu sesuai SNI 19-9000 : 2001 adalah maksud dan arahan organisasi secara menyeluruh yang terkait dengan mutu seperti yang dinyatakan secara resmi oleh pimpinan puncak.
Secara umum kebijakan mutu lab merupakan pernyataan kebijakan organisasi untuk memelihara standar tertinggi dari jasa pengujian dan kalibrasi.
Pernyataan kebijakan mutu sekurang-kurangnya berisi
a. Komitmen manajemen laboratorium pada praktik profesional yang baik dan pada mutu pengujian dan atau kalibrasi dalam melayani pelanggan.
b. Pernyataan manajemen untuk standar pelayanan lab.
c. Tujuan dari sistem manajemen berkaitan dengan mutu.
d. Persyaratan yang menyatakan bahwa semua personil yang terlibat dalam kegiatan pengujian dan kalibrasi di lab harus memahami dokumentasi mutu dan menerapkan kebijakan serta prosedur di dalam pekerjaan mereka.
e. Komitmen manajemen lab untuk menyesuaikan diri dengan standar sistem manajemen mutu lab berdasarkan ISO 17025 :2005 dan secara berkelanjutan meningkatkan efektifitas sistem manajemen.
Secara umum pernyataan kebijakan mutut sebaiknya harus singkat ringkas dan jelas sehingga dapat dipahami, diterapkan serta dipelihara oleh seluruh personil di semua tingkatan organisasi dalam segala kegiatan operasional lab.
Artikel lainnya di Analisis Dunia Kesehatan
0 komentar:
Posting Komentar