Selasa, 27 September 2011

Pemeriksaan Telur Cacing Nematoda Usus Metode Kato Katz
Cara Pemeriksaan Kualitatif

Cara pemeriksaan kualitatif dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
  1. Digunakan sarung tangan ( handshoen ) untuk mengurangi infeksi berbagai penyakit.
  2. Objek glass dibersihkan dengan kapas alkohol 70% untuk menghilangkan lemak.
  3. Ditulis nomor kode pada objek glass dengan spidol sesuai dengan yang ditulis diwadah sampel.
  4. Tinja diambil dengan lidi sebesar kacang hijau, dan letakan di atas gelas objek.
  5. Ditutup dengan selofan yang direndam dalam larutan kato, dan ratakan tinja di bawah selofan (digantikan dengan plastik jenis mika) dengan tutup botol karet atau objek glass.
  6. Biarkan selama ± 20 sampai 30 menit.
  7. Diperiksa dengan perbesaran lemah 100 x (objektif 10 x dan okuler 10 x), bila perlu dapat dibesarkan menjadi 400 x ( objektif 40 x dan okuler 10 x).
  8. Baca hasil pemeriksaan tinja berupa hasil positif dan negatif tiap jenis telur cacing, tanpa menghitung jumlah telurnya (KEPMENKES,2006)

Cara Pemeriksaan Kuantitatif

Setelah didapatkan hasil positif pada pemeriksaan kualitatif kemudian dilanjutkan ke pemeriksaan kuantitatif, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  1. Digunakan sarung tangan ( handshoen ) untuk mengurangi infeksi berbagai penyakit.
  2. Objek glass dibersihkan dengan kapas alkohol 70 % untuk menghilangkan lemak.
  3. Ditulis nomor kode pada glass objek dengan spidol sesuai dengan yang tertulis dengan wadah sampel
  4. Tinja disaring menggunakan kawat saring untuk mengurangi sisa makanan yang kasar, ditampung hasil saringan dengan cawan petridish.
  5. Tinja diletakan karton yang berlubang (setara dengan 40 mgr berat tinja) di atas slide kemudian masukan tinja yang sudah disaring pada lubang tersebut hingga permukaannya rata dengan karton.
  6. Diangkat karton yang berlubang tersebut dan tutuplah dengan selofan (digantikan dengan plastik jenis mika) yang sudah direndam dengan larutan kato.
  7. Ratakan dengan tutup karet hingga merata.
  8. Didiamkan lebih kurang sediaan selama 20 – 30 menit.
  9. Diperiksa dengan perbesaran lemah 100 x ( objektif 10 x dan okuler 10 x), bila diperlukan dapat dibesarkan 400 x ( objektif 40 x dan okuler 10 x)
  10. Hitung jumlah tiap jenis telur cacing ( Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing tambang) yang ada pada sediaan tersebut.
(KEMENKES,2006)


Cara Menghitung Telur

Hasil pemeriksaan secara kuantitatif merupakan intensitas infeksi, yaitu jumlah telur merupakan jumlah telur per gram tinja (EPG) tiap jenis cacing. Dengan rumus :

  1. Intensitas Ascaris lumbricoides = jumlah telur A. lumbricoides x 1000 mgr
40 mgr

  1. Intensitas trichuris trichiura = jumlah telur Trichuris trichiura x 1000 mgr
40 mgr

  1. Intensitas cacing tambang = jumlah telur cacing tambang x 1000 mgr
40 mgr
(KEMENKES, 2006)

Klasifikasi Intensitas Telur

Infeksi Ringan : Ascaris lumbricoides : 1 – 4.999 EPG
Trichuris Trichiura : 1 – 999 EPG
Cacing tambang : 1 – 1.999 EPG
Infeksi Sedang : Ascaris lumbricoides : 5.000 – 49.999 EPG
Trichuris Trichiura : 1.000 – 9.999 EPG
Cacing tambang : 2.000 – 3.999 EPG
Infeksi Berat : Ascaris lumbricoides : ≥ 50.000 EPG
Trichuris Trichiura : ≥ 10.000 EPG
Cacing tambang : ≥ 4.000 EPG
(KEMENKES, 2006)

Persentase Klasifikasi Intensitas Infeksi

Rumus perhitungan persentase Soil Transmitted Helmintes (Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan Cacing tambang) klasifikasi infeksi per seluruh sampel yang diperiksa, dengan rumus:

Infeksi ringan = Jumlah sampel dalam klasifikasi ringan x 100%
Jumlah seluruh sampel
Infeksi sedang = Jumlah sampel dalam klasifikasi sedang x 100%
Jumlah seluruh sampel
Infeksi berat = Jumlah sampel dalam klasifikasi berat x 100%
Jumlah seluruh sample
(KEMENKES, 2006)

Artikel lainnya di Analisis Dunia Kesehatan

0 komentar: