Senin, 04 April 2011

ANFIS SISTEM URINARIA


GINJAL
Sistem Urinaria : tempat terjadi proses penyaringan darah, à darah bebas dari zat yg tidak berguna, dan menyerap zat yg masih berguna.

GINJAL :
Bentuk biji kacang, di belakang rongga abdomen, diluar peritoneum, di kanan-kiri V. Lumbalis-3, melekat pd dinding belakang abdomen.

STRUKTUR GINJAL :
Ginjal dibungkus selaput jaringan fibrous “ kapsula renalis “, warna ungu tua.
Lapis luar ( korteks ), lapis dalam ( medulla ), berbtk kerucut ( piramis ) dg puncaknya menghadap ke kaliks.
Puncak kerucut berlobang kecil-kecil “ papila renalis “ Bellini yg berjumlah 15 – 16 lobang / puncak piramis.
Garis yg tampak pd piramis adalah tubulus dari nefron ( glomerulus, tubulus proksimal, ansa Henle, tubulus distal, tubulus kolektivus, bermuara pd papila.
Tiap ginjal = 1.000.000 nefron, menyaring darah 170 liter/24 jam.
Ginjal mendapat darah dari arteria renalis, lalu bercabang menjadi arteriola afferen, kemudian bercabang jadi kapiler, yg membentuk simpul dalam mangkok capsula Bowman.
Capsula Bowman dng simpul kapiler di dalamnya disebut Glomerulus.
Capsula Bowman melanjutkan diri ke : Tubulus proksimal à ansa Henle à Tubulus distal.
Tubulus bersama Glomerulus disebut Nefron

Fungsi Ginjal :
  1. Pengeluaran zat toksis / racun.
  2. Mempertahankan keseimbangan cairan ( Air )
  3. Mempertahankan keseimbangan asam-basa ( pH darah ).
  4. Mempertahankan keseimbangan elektrolit.
  5. Mengeluarkan sisa metabolisme : Ureum, Kreatinin, Amoniak.

Tes Fungsi Ginjal :
  1. Uji protein ( albumin ) : pd kerusakan Glomerulus / Tubulus – Albumin ada dalam urine.
  2. Uji Kadar Ureum, Kreatinin darah : bila fungsi menurun ginjal tidak dpt membuang à dlm darah naik.
  3. Uji konsentrasi : mengukur BJ urine.

FISIOLOGI GINJAL :
Glomerulus adalah saringan : tiap menit 1 liter darah ( 500 cc plasma ) mengalir via Glomerulus.
100 cc nya disaring à sel darah & protein plasma tidak terfil-trasi, hanya air, elektrolit, glukosa & molekul kecil tersaring.
Filtrat mengalir dlm tubulus renalis à sel dindingnya menyerap semua bahan yg masih diperlukan tubuh : air, garam, glukosa.
Dg mengubah-ubah susunan yg diserap à tubulus renalis mengatur susunan urine.
Normal : Glukosa diserap semua, air sebagian, produk buangan dikeluarkan bersama urine, sbgn diserap kembali.
Jadi fungsi tubulus : 1. Filtrasi oleh Glomerulus.
2. Reabsorbsi oleh Tubulus.
3. Sekresi oleh Tubulus.
Pengaruh Endokrin atas Reabsorbsi Tubuler :
Pengaruh endokrin ekstra-renal dari Hipofisis posterior ( ADH ), & Korteks Adrenal ( Aldosteron, de-oksikortikosteron.

Sekresi ADH dirangsang / dihambat oleh kenaikan / penurunan ringan tekanan osmotik plasma.

ADH à epithel tubulus distalis mereabsorbsi cairan hipotonik.

Hormon korteks adrenal : Aldosteron, de-oksikortikosteron à merangsang reabsorbsi Na+ dan mencegah reabsorbsi K+

STRUKTUR MIKROSKOPIS GLOMERULUS.
Glomerulus berdiameter : 200 um, dibentk oleh in-vaginasi seberkas kapiler ke dlm pelebaran ujung nefron ( metanefros ) yg buntu ( Capsula Bowman ).
Arteriola afferen à simpul kapiler dlm capsula Bowman à keluar simpai Bowman sbg arteriola efferen.
Dua lapis sel memisahkan darah dari filtrat glomerulus di dlm simpai Bowman : Lapis endotel kapiler & Lapis epitel capsula Bowman ( Podosit ).
Kedua lapis dipisahkan oleh “ lamina basalis “
Sel Stelata = Mesangial terdpt antara endothel dan lamina basalis, diantara kapiler yg berdekatan.
Mesangial bersifat kontraktil, & mensekresikan zat penyerap kompleks imun.
Endotel kapiler punya fenestra dg pori 70 – 90 nm.

Sel epithel podosit punya pseudopodia & membtk celah 25 nm.

Pd lamina basalis tidak tampak adanya celah.

Fungsional membran glomerulus dpt dilewati molekul dg diameter 4 – 8 nm, dg muatan netral.

Luas seluruh endothel diperkirakan 0,8 m2.


STRUTUR MIKROSKOPIS TUBULUS
Tubulus proksimal = 15 mm dg diameter 55 um.
Dinding selapis sel yg saling interdigitasi dg tight junction di daerah apikal.
Permukaan sel punya brush border ( mikrovili ).
T. proksimal yg bergelung ( pars konvulata ) terus ke bgn yg lurus ( pars rekta ) sbg awal ansa Henle.
Pars desendens ansa Henle : selapis sel epitel gepeng.
Nefron yg letak di korteks punya ansa Henle pendek, yg dekat medulla à ansa Henle panjang ( nefron juncta medularis ).
Segmen tipis ansa Henle = 14 mm, berakhir di segmen tebal pars asendens ansa Henle meneruskan ke tubulus distal.
Sel pars asendens ansa Henle kubus, banyak mitokondria, basis sel berlekuk-lekuk.
Pars asenden ansa Henle mencapai glomerulus, berjalan dekat arteriole aferen & eferen.
Dinding sel arteriole terdpt sel juncta glomerulus yg menghasil-kan “ Renin “, di tempat ini sel tubulus berubah membtk : macula densa “.
Sel juncta glomerulus, makula densa dan sel Lacis memben-tuk “ Apparatus juncta glomerulus “
Tubulus distal : 5 mm.
Epitel mengandung sedikit mikrovilli / brush border.
Bbrp tubulus distal mengalir ke duktus koligentes.
Duktus koligentes : 20 mm, mengalirkan urine ke pelvis renalis pada daerah kortek dan medulla ginjal
Sel epitel duktus koligentes : sel prinsipal ( sel P ) dan sel Interkalasi ( sel I )
Sel P jumlahnya lebih banyak, sedikit organella.
Sel P berperan dlm reabsorbsi Na+ & H2O yg dirangsang oleh hormon Vasopresin.
Sel I : banyak mikrovili, vesikel sitoplasma, & mitokondria, berperan dlm sekresi asam & transport HCO3-
Panjang nefron termasuk d. koligentes : 45 – 65 mm

SEL INTERSTITIIL MEDULA TIPE I
Sel mengandung gelembung lipid à mensekresikan Prostaglandin ( PGE2 ).
PGE2 juga disekresikan dinding duktus kolegentes.
PGE2 & Prostaglandin lain oleh arteriole & glomerulus.


FILTRASI GLOMERULUS
Kapiler glomeruslus relatif impermiabel thdp proten plasma.
Lebih permeabel thdp air, elektrolit, AA, Glukosa, NPN.
Kapiler dlm glomerulus mengalami kenaikan tekanan darah 90 mmHg, sebab arteriole afferen diameternya melebar.
Dlm kapiler glomerolus darah mendorong air & partikel kecil masuk dlm capsula Bowman.
Tekanan darah thdp dinding Capsula Bowman = Tekanan hidrostatik.
Gerakan masuknya cairan ke dlm Glomerulus ini disbt : Filtrasi Glomerulus.
Filtrasi Glomerulus dipengaruhi 4 faktor tekanan :

  1. Tekanan Osmotik : 32 mmHg tekanan oleh air sbg pelarut pd membran semipermeabel, ke area yg mengandung > molekul yg dpt melewati membran tsb.
  2. Tekanan hidrostatik dlm capsula Bowman : 15 mmHg akibat filtrasi dlm Capsula Bowman, arahnya berlawanan dg tekanan hidrostatik darah.
  3. Filtrat juga mengeluarkan tekanan osmotik sekitar 3 mmHg, arahnya berlawanan dg tekanan osmotik darah.
  4. Perbedaan tekanan osmotik plasma, dengan cairan dlm capsula Bowman, à mencerminkan perbedaan kadar protein dan ini mencegah protein plasma difiltrat.


PEMBENTUKAN URINE :
  1. Filtrasi oleh Glomerulus : Prinsipnya krn diameter arteriole aferen > arteriola eferen.
-. Filtratnya sbg urine primer yg ditampung oleh simpai Bowman, mengandung : Air, Glukosa, Na+, Cl-, SO4, fosfat, HCO3-, dll.
  1. Reabsorbsi oleh tubulus :
Diserap kembali dari filtrat : Air, Glukosa, Na+, Cl-, fosfat, HCO3-. Na+ & HCO3- direabsorbsi di tubulus distal.
  1. Sekresi : sel epitel tubulus mensekresi zat yang selanjutnya dibuang ke dlm urine, misal : kreatinin.
  2. Per 24 jam à Difiltrat Keluar dlm urine :
Air = 150 liter Keluar = 1,5 liter
Garam = 700 gr = 15 gr
Gula = 170 gr = 0 gr
Urea = 50 gr = 30 gr
Ekskresi urine = Filtrasi glomerulus – Reabsorbsi tubulus + Sekresi tubulus
Filtrasi masing” zat = Kecepatan filtrasi x kecepatan plasma.


Transport pasif :
Zat yg diabsorbsi ditransport melintas membran epitel tubulus ke cairan interstitiil ginjal à lalu melalui endotel kapiler peritu-buler masuk ke darah.
Dari cairan interstitiil air & elektrolit ditransport melalui dinding kapiler peritubuler dg ultrafiltrasi, diperantarai tekanan hidro-statik dan tekanan osmotik koloid.


Transport Aktif :
Memerlukan energi dari hidrolisis ATP à ADP + e


URETER
2 saluran pipa masing” dari piala ginjal ke vesika urinaria.
Panjang = 25 – 23 cm, diameter = 0,5 cm, sbgn di rongga abdomen, sebgn di rongga pelvis
Dinding 3 lapis : mukosa, otot polos, jaringan fibrosa.
Gerakan peristaltik ureter mendorong urine ke kandung kemih.
Ureter pars abdomen dibelakang peritoneum berjalan vertikal ke bawah sepanjang M. Psoas.
Penyempitan ureter pd tempat ureter meninggalkan pelvis renis
Pembuluh darah, limfe, saraf berasal dari sekitarnya, & punya saraf sensorik.
Vasa spermatika / ovarika menyilang ureter secara oblique
Ureter mencapai cavum pelvis menyilang a. iliaka eksterna
Pars pelvis ureter berjalan pd dinding lateral cavum pelvis, menyusur tepi depan insisura iskhiadika mayor, berjalan agak miring ke medial mencapai sudut lateral vesika urinaria.
Ureter pria terdpt dlm visura seminalis & disilang oleh duktus deferens dan dikelilingi pleksus vesikalis.
Ureter berjalan oblique sepanjang 2cm dlm dinding vesika urinaria pd sudut lateral trigonum vesika.
Waktu menembus vesika urinari dinding atas & bawah membtk katup yg dpt menutup saat vesika penuh urine.
Ureter wanita di belakang fossa ovarika, berjalan ke tengah depan bgn lateral serviks uteri, atas vagina, sampai mencapai fundus vesika urinaria.
Dalam perjalanan ureter pernah berjalan bersama arteria uterina sepanjang 2,5 cm, selanjutnya arteria ini menyilang ureter, ke atas menuju ke uterus.
Ada 3 tempat penyempitan ureter :
1. Waktu keluar dari pelvis renalis.
2. Waktu menyilang di fossa iliaka.
3. Waktu masuk vesika urinaria.


VESIKA URINARI
Seperti balon karet, dpt kembang kempis, letak di belakang simfisis pubis, bentuk kerucut , dinding berotot kuat, ada ligamentum vesiko-umbilikalis.
Bagian vesika urinari :
  1. Fundus : di bawah, didepan rektum, dipisah oleh spatium rectovesikale berisi jaringan ikat, duktus deferen, vesicaseminalis, prostat.
  2. Korpus : di tengah.
  3. Verteks : di puncak, bgn yg mancung lanjut sbg ligamentum vesikoumbilikalis.
  4. Dinding V.U : lapis luar (peritoneum), Lapis otot, lapis sub-mukosa dan lapis mukosa.
  5. Lapisan otot V.U. ( m. detrusor vesike ) serabutnya saling berkaitan.
  6. Darah utk V.U dari a. vesikalis superior & inferior, cabang a. iliaka interna.
  7. Vena membtk pleksus venosus vesikalis à pleksus prostatikus à v. iliaka interna.
  8. Limfe mengalir ke nodi limfatik iliaka interna & eksterna.
  9. Saraf simpatis dari pleksus hipogastrika inferior, à serabut saraf ke ganglion lumbalis 1 dan 2.
  10. Serabut pre-ganglion parasimpatis berasal dari n. sakralis 2,3,4, ke ganglion n. splenikus pelvis, serabut post ganglionnya ke dinding vesika urinaria.
Aferen sensoris bersama n. splenikus pelvis, à bersama saraf simpatis à pleksus hipogastrikus à masuk ke segmen lumbal 1 & 2 medula spinalis.


URETRA
Uretra laki-laki panjang 17,5 - 20 cm, berkelok-kelok, terdiri
a. Uretra prostatika : saluran terlebar, 3 cm, melalui gandula prostat, bgn belakang terdpt orifisium duktus prostatikus. Bgn depan terdpt kolikus seminalis ( muara sal. gland seminalis )
b. Uretra membranosa : pendek, dangkal, arah bawah depan, me- nembus diafragma urogenitalis, di bawah belakang simfisis pubis, diliputi jaringan sfingter membranasea.
c. Uretra kavernosa : terpanjang, 15 cm, mulai pars membranosa sp orifisium uretra, terdpt dlm korpus kavernosum penis, pd ereksi membelok ke bawah dan ke dapan, diameter saluran belakang lebar – sempit – lebar di gland penis membtk fossa navikulare.


URETRA WANITA :
Letak dibelakang simfisis pubis, 4 cm, miring ke atas.
Lapisan uretra : lapis mukosa, lapis spongiosa, lapis mukosa.
Muara uretra diantara vagina & klitoris, uretra wanita hanya sbg saluran ekskresi.
Glandula uretra ( skene ) bermuara di orifisium uretra.
Uretra wanita pendek, lapisan otot polos diperkuat sfingter otot rangka.
Muara orifisium sedikit penonjolan dari kelenjar & jaringan ikat fibrosa longgar dg banyak sinus venosus mirip jaringan kavernosa.


Artikel lainnya di Analisis Dunia Kesehatan

0 komentar: